Mantan pecatur nomor satu dunia, Viswanathan Anand, mengalami kekalahan mengejutkan dalam laga amal online yang berlangsung pada 13 Juni 2021 lalu. Anand, peraih lima gelar juara kompetisi catur internasional bergengsi, berhasil ditaklukkan Nikhil Kamath, pengusaha tajir yang main catur sebagai hobi semata.
Anand meladeni pertandingan amal untuk menggalang dana penanggulangan Covid-19 di India. Dia secara simultan melawan sosok-sosok ternar, mulai dari pengusaha, bintang Bollywood, penyanyi, hingga atlet cricket. Tapi, dari sekian sesi catur online tersebut, hasil pertandingan melawan Kamath yang tak diduga publik. Sebab pecatur 51 tahun itu kalah dari Kamath, pendiri firma perdagangan saham Zerodha dan masih berusia 34 tahun, yang tidak pernah punya rekam jejak serius bermain catur.
Respons pemerhati catur di India, setelah pertandingan, sempat menyerupai hype saat akun DewaKipas menghebohkan jagat catur Indonesia beberapa waktu lalu. Apakah Kamath adalah jenius catur yang selama ini tidak menyadari bakatnya sendiri?
Drama itu memuncak pada 14 Juni lalu, ketika Kamath lewat Twitter akhirnya mengaku kalau dia sebenarnya tidak segitu jagonya main catur. Doi mengakui berbuat curang, dengan cara minta bantuan tim untuk menganalisis pertandingan, sekaligus memakai mesin untuk memperkirakan langkah Anand dalam catur cepat tempo hari.
Twit Kamath itu mengundang kecaman dari banyak pihak. Bahkan Anand menunjukkan respons tak suka, sembari mengingatkan bahwa setiap pemain catur seharusnya mengikuti kode etik permainan tersebut.
Beberapa pecatur profesional sudah menduga ada yang aneh dari kekalahan Anand. “Ketika saya melihat rekaman pertandingannya, saya merasa ada beberapa langkah [Kamath] yang terasa seperti langkah komputer,” kata Srinath Narayanan, grandmaster catur India, saat dihubungi VICE World News.
Menurut Narayanan, problem etis kecurangan di dunia catur makin marak, seiring bertambah banyaknya pertandingan yang digelar online. Popularitas platform macam chess.com membuat banyak pemain amatir dengan mudah bertanding antar negara, namun potensi kecurangan juga makin besar.
“Saya sebetulnya tidak kaget kalau yang curang seperti ini pemain catur kemari sore. Tapi, masalahnya, Kamath adalah public figure dan dia sebetulnya contoh bagi banyak anak muda. Tindakan [curangnya] amat bermasalah,” imbuh Narayanan.
Komunitas catur internasional turut mengecam kecurangan yang tidak perlu tersebut. Apalagi laga tempo hari tujuannya untuk amal dan seharusnya menginspirasi masyarakat luas agar tertarik bermain catur.
Kamath sering mengklaim ke publik, bahwa dia bisa sukses sebagai broker saham berkat pengalaman semasa kecil bermain catur. Dia sering menjadi motivator wirausaha, karena pengalamannya berhenti sekolah pada usia 14 tahun, kemudian terjun ke bisnis saham pada usia 23. Menurut taksiran Forbes, kekayaan Kamath senilai US$1,5 miliar.
Follow Shamani di Instagram dan Twitter.