Jutaan pemeluk mazhab Syiah di seluruh dunia menggelar perayaan hari Asyura setiap 10 Muharram. Tahun ini, ribuan orang berkumpul di kota Karbala dan Najaf di Irak untuk memperingati wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, Hussein bin Ali bin Abi Thalib, dalam pertempuran Karbala. Imam Hussein merupakan sosok penting dalam ajaran Syiah.
Sebelum pandemi melanda, umat Muslim Syiah berbondong-bondong ke Irak untuk mengunjungi makam Hussein. Kegiatan ini terpaksa dibatasi dalam dua tahun terakhir.
Konon, para laki-laki memukul dada mereka selama upacara berkabung. Mereka juga melakukan tradisi melukai diri yang dikenal dengan sebutan “Tathbir”. Peziarah mencambuk diri pakai rantai dan pisau hingga tubuhnya bersimbah darah.
Para ulama Syiah telah berulang kali meminta peziarah menghentikan Tathbir karena dapat mencoreng reputasi umat Syiah. Namun, tradisi itu tetap bertahan.
Peringatan Asyura kembali digelar meski masih sangat dibatasi. Irak dikunjungi lebih dari 20 juta peziarah pada perayaan tahun 2019. Jumlahnya sekarang dibatasi 70.000 orang saja.
Hari Asyura juga dirayakan di Iran, Pakistan dan banyak negara mayoritas Muslim lainnya.