Sehari sebelum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan Covid-19 sebagai pandemi, Tuan MCuckold dan istrinya Miau Miau—nama samaran mereka—menghabiskan malam yang liar di Motel V, hotel esek-esek estetik di Ibu Kota Mexico City, Meksiko.
Pandemi telah mengubah kehidupan seks pasutri yang aktif dalam praktik bertukar pasangan seksual, atau lebih dikenal dengan istilah “swinger”. Mereka berdua tak lagi bisa mengunjungi klub favorit, Coliseum.
“Awalnya kami tidak bisa ngapa-ngapain. Diam saja di rumah,” kata Tuan MCuckold. Setelah beberapa bulan yang membosankan, keduanya pun menemukan solusi. Mereka kini memenuhi fantasinya bersama “tiga teman kepercayaan” — orang-orang yang paling sering ngewe bareng mereka — di berbagai hotel mesum seantero kota. Mereka tak perlu khawatir karena hotel yang mereka kunjungi dijamin aman.
Antonio*, manajer jaringan love hotel Picasso Motel, menyebut hotel semacam ini pertama kali muncul di Meksiko 10 tahun lalu, bersamaan dengan ledakan “hotel mewah yang melayani sektor pariwisata”. Sebenarnya ada banyak tempat bermesraan di Meksiko, tapi fasilitasnya sekelas hotel melati.
Persaingan bisnis di sana pun semakin ketat. Aidee Iribe, pendiri platform erotis Let’s Kinky, berujar, “Siapa saja yang ingin mendirikan love hotel [di Meksiko] harus mementingkan arsitektur dan dekorasi bangunan” jika ingin menggaet banyak pengunjung.
Menurut Iribe, tempat penginapan khusus orang dewasa pertama kali dipopulerkan di Osaka, Jepang pada 1960-an. Saking ngehitsnya tempat ini di Jepang, mantan presiden Nintendo Hiroshi Yamauchi sampai mendirikannya juga.
Namun, dia mengklaim hotel melati Jepang tidak ada apa-apanya dibanding hotel-hotel di Meksiko, mengingat ukurannya kecil serta “tidak punya kolam renang dan kurang elegan”.
“Kota Meksiko memiliki love hotel terbanyak di dunia,” kata Iribe — atau setidaknya menurut “hasil riset” Iribe. Selain itu, sulit membedakan hotel biasa dengan hotel esek-esek, mengingat tidak ada hal spesifik atau ciri khas dari hotel ini.
Iribe bahkan menyusun Hoteles Kinky, daftar hotel-hotel di Meksiko yang “aman untuk bercinta”. Sejauh ini, sudah ada 100 hotel yang masuk ke dalamnya. Maksud aman di sini adalah, menurut Iribe, kalian tak perlu takut “akan dibius atau diambil ginjal oleh penjahat, lalu mereka merekam kalian dan menjualnya sebagai video porno.”
Dia berharap panduan ini bisa membantu orang menemukan hotel sesuai anggaran dan preferensi mereka — BDSM, swinger, ramah LGBTQ+ dan lain-lain. Kamar suite paling mahal disewakan mulai €290 (Rp4,9 juta) per malam. Kamar berukuran 200 meter persegi itu dilengkapi kolam renang pribadi, jacuzzi, sauna dan perabotan “erotis” seperti sofa tantra, ayunan dan ranjang bergetar.
Hotel esek-esek fancy jauh dari kesan kotor yang biasa dikaitkan dengan hotel melati. Kebersihan hotel-hotel ini terjaga karena omsetnya tinggi.
“Pelayan langsung berbagi tugas membersihkan kamar begitu pasangan keluar,” ungkap Elisa*, warga Meksiko yang pernah bekerja sebagai manajer pemasaran digital di salah satu hotel Picasso Motel. “Kamarnya siap digunakan kembali hanya dalam 30 menit.”
Namun, tak semua orang datang ke hotel-hotel ini untuk berhubungan intim. Walaupun mewah, harganya relatif terjangkau — terkadang 70 persen lebih murah dari hotel biasa, menurut Iribe.
“Meski tak ada yang tahu pengunjung ngapain saja di dalam kamar, kami melihat semakin banyak kelompok yang menyewa kamar dengan kolam renang sekadar untuk bersenang-senang, bersantai dan minum bersama teman,” Antonio memberi tahu VICE. Selain menyediakan kolam renang dan jacuzzi, kamar suite paling mahal di Picasso Motel memiliki bar, biliar, area DJ dan lounge. Kamarnya bisa dimasuki hingga 20 orang.
“Kenalan saya yang baru punya anak bercerita, dia dan suaminya menyewa love hotel seminggu setelah dia melahirkan. Dia menitipkan bayinya ke saudara ipar,” ungkap Iribe. “Di sana, dia melakukan apa yang sudah lama tidak bisa dia lakukan — tidur enam jam penuh!”
Meski Kota Meksiko terkenal sebagai surganya hotel esek-esek, industri ini belum bisa lepas dari stigma. “Sektor ini secara historis terpinggirkan,” kata Iribe. “Orang-orang enggan pergi ke tempat bercinta. Seolah-olah tamu hotel biasa tidak pernah ngeseks selama menginap.”
Berikut foto-foto hotel yang masuk ke dalam daftar Hoteles Kinky:
*Nama belakang narasumber dihilangkan untuk melindungi privasi mereka.
Artikel ini pertama kali tayang di VICE en Español.