Merasa Diperlakukan Kasar Oleh Pelayanan Paulaner Brauhaus Bar And Resto Kempinski, Pengunjung Ancam Bawa ke Polisi

JAKARTA – Merasa diperlakukan kurang manusiawi dan direndahkan harkat martabatnya, KT, entrepreneur muda asal Jakarta keturunan India, mengancam akan mempolisikan insiden penghinaan dirinya yang diduga dilakukan oleh Aidhea, staf reseption Paulaner Brauhaus Bar And Resto Kempinski.

KT mengaku tak terima karena dipermalukan secara kasar dihadapan banyak orang dan tidak manusia saat berkunjung ke Paulaner Brauhaus Bar And Resto Kempinski, Sabtu (13/7/2024) malam jelang Minggu dinihari.


“Saya dipermalukan secara kasar dihadapan orang banyak tanpa sebab yang saya lakukan, saya tidak terima. Ini penghinaan harkat martabat saya,” ujar KT kepada awak media menjelaskan duduk permasalahan yang dialaminya.

Paulaner Brauhaus Bar and Resto Kempinski adalah tempat hiburan malam yang berlokasi di lantai Grand Indonesia Kempinski. KT sendiri mengakui Paulaner bukanlah tempat yang asing baginya. “Sudah beberapa kali ke tempat ini fine-fine aja, tak ada masalah sebelumnya,” ujarnya.

Tapi malam itu cerita berubah lain. KT yang datang bersama kedua orang tuanya bermaksud datang sebagai pengunjung. Usai melakukan reservasi tempat, KT menyampaikan kepada Aidhea, seorang reseptionis yang bertugas malam itu untuk booking tempat untuk enam orang.

Entah bagaimana, maksud baik KT ditanggapi secara kasar oleh Aidhea. Permintaan KT ditolak dengan nada kasar sehingga menimbulkan insiden dan perhatian sejumlah pengunjung. “Saya malu sekali karena pengunjung banyak mengarahkan kamera mem-video-kan insiden itu, seolah saya yang salah,” tutur KT menyesalkan.

“Saya dipermalukan depan banyak orang, padahal saya datang kemari dengan cara prosedural dan sopan,” sambungnya.

Buntut dari insiden itu, Albert Christian selaku Restaurant Manager Paulaner Brauhaus Bar And Resto Kempinski menyesalkan insiden yang terjadi malam itu. Dia kemudian duduk satu meja dengan KT sambil meminta permohonan maaf atas perlakuan stafnya yang membuat kenyaman KT jadi terganggu. Kepada Albert, KT menyebutkan dirinya merasa diperlakukan kurang manusiawi.

Meski Albert dan KT telah berjabat tangan, tampaknya KT belum puas karena Aidhea belum ada permintaan maaf secara langsung malam itu. “Kasus itu akan saya selesaikan secara hukum di kantor kepolisian aja, biar ketahuan siapa yang benar dan siapa yang,” ujarnya.

Albert yang ditemui awak media malam itu, berjanji akan mengevalusi standar operasional prosedur pelayanan yang diberikan kepada pengunjung. “Supaya gak terjadi lagi hal-hal semacam ini,” ujarnya.

Adapun terhadap Aidhea, pegawai reseption yang dikeluhkan sikap arogansinya, Albert mengaku akan mengevaluasi ulang kelakuan stafnya tersebut.