Liputan4.Com – Lombok Timur – Menteri Koperasi dan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) Republik Indonesia Teten Masduki melakukan kunjungan kerja ke Desa Ekas Buana, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan diterima Bupati Lombok Timur, H.M.Sukiman Azmy. Sabtu (20/11/2021).
Bupati Sukiman Azmy dalam kata penerimaannya menyampaikan ucapan selamat datang kepada Menteri Teten Masduki di Kabupaten Lombok Timur dan melaporkan bahwa Lombok Timur memiliki 21 Kecamatan dengan jumlah penduduk 1,3 juta jiwa.
“Dari jumlah penduduk yang 1,3 juta jiwa itu memiliki 541 Koperasi dan yang masih aktif sampai saat ini hanya 292 Koperasi dan jumlah UKM yang ada di Kabupaten Lombok Timur ini mencapai 21.000 lebih dan Alhamdulillah selama Pandeni Covid-19 UKM tersebut dapat bertahan karena bidang kerjanya adalah pertanian,perikanan dan peternakan, tidak ansih pada sector Pariwisata, sehingga mereka bisa bertahan,”ungkap Bupati Sukiman.
Sementara itu Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan tokoh masyarakat yang telah menyambutnya dengan baik, kehadirannya di Di Desa Ekas Buana dalam upaya untuk menyampaikan program kerjasama antara Kementerian Koperasi UKM dengan Kementerian Perikanan dan Kelautan RI pada sector perikanan dan kelautan yang berbasis koperasi.
“Kita tidak ingin lagi membiarkan para nelayan dan penambak berusaha sendiri-sendiri dalam skala ekonomi, maka akan dikonsolidasikan dalam bentuk koperasi . kita akan focus pada repitalisasi koperasi, terhadap produk-produk unggulan masyarakat,sepert Lobster dan Sarang burung Walet unggulan NTB,”ujar Teten Masduki.
Teten Masduki menyadari bahwa keberadaan Koperasi sering terkendala dengan permodalan sehingga kedepan berkat kerjasama Kementerian KKP dan Koperasi UKM dapat teratasi kendala tersebut dengan program Kementerian KKP dari segi tehnisnya dan pembinaan koperasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM.
“Kami akan menerapkan model koperasi dimana para petambak dan nelayan harus bergabung dalam koperasi dan koperasi harus punya kemampuan sebagai opteker (pembeli) bagi semua hasil produksi anggota dan koperasi inilah nantinya yang memasarkan kepada buyer. Katanya.
Ia juga menambahkan penguatan pembiayaan antara penguatan koperasi sebagai opteker dan pembiayaan dihubungkan dengan perbankan, sehingga KUR (Kredit Usaha Rakyat) akan terus ditingkatkan.
“Untuk KUR terus kita tingkatkan tahun lalu ada 190 triliun, tahun ini 285 triliun dan tahun depan akan menjadi 350 triliun, sampai dengan tahun 2024 porsi KUR untuk UMKM mencapai 30 persen,”ungkapnya.
Menteri Koperasi juga menambahkan Untuk menuju 30 persn porsi KUR maka kinerja Koperasi dan UMKM harus ditingkatkan, karena saat ini sudah mulai digodok kedepan KUR itu tidak hanya sampai Rp.500 juta tetapi akan mencapai Rp. 20 miliar.
“Kedepan dana KUR itu tidak hanya sampai 500 juta tetapi akan mencapai 20 miliar, sehingga yang mendapatkan pembiayaan dari KUR akan masuk menjadi pelaku ekonomi menengah keatas dengan pebiayaan yang nilainya puluhan miliar,”ulasnya.
Ia juga menyarankan agar pemerintah daerah Lombok Timur focus pada beberapa sector garapan dengan koperasi yang tidak terlalu banyak, sehingga usaha maupun koperasi itu menjadi sehat.
“Kita harus focus pada satu sector pekerjaan saja, misalnya disini mau focus pada budidaya lombster, maka mari kita siapkan infrastrukturnya mulai dari system budidayanya,pakannya,jaring apungnya dan coolstoridnya. Begitu juga dengan koperasi, koperasi jangan terlalu banyak. Satu saja koperasi kita, tetapi koperasinya sehat, karena sekarang koperasi yang mendapat dukungan syaratnya harus sehat,”tutupnya. (Bul)
Berita dengan Judul: Menteri Kopeasi dan UKM RI, Kunker Ke Lotim NTB. pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Makbul