KEEROM (PAPUA) LIPUTAN4. COM – Mengatisipasi terjadinya hambatan dalam pengukuran dan desain lenkliring tahap II pada areal pengembangan jagung skala nasional, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Keerom, hadiri pertemuan Bersama Pemerintah Kampung Wonorejo dan Badan Wilayah Sungai Papua (BUS) atau konsultan perencana PT Wika
Pertemuan yang di fasilitasi oleh Pemerintah Kampung Wonorejo bersama, Badan Wilayah Sungai Papua tersebut, di laksanakan di Kampung Wonorejo Distrik Mannem, Kabupaten Keerom (Jumat, 7/10/2022)
Pertemuan dengan agenda koordinasi pekerjaan proyek dan perkenalan tim proyek dalam rangka mendukung lenlkiring tahap dua pada wilayah kampung wonorejo distrik mannem
Pertemuan tersebut, menghadirkan kepala Kampung wonorejo Bersama aparatur, konsultan pengawas PT WIKA, Ketua Gapoktan, Tokoh Adat, pewakilan TNI-POLRI, serta masyarakat Kampung Wonorejo
Dalam arahannya Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Keerom, Zakarias Wens Pikindu SP, mengatakan, Pertemuan ini merupakan sebuah rencana awal sebelum di lakukan pengukuran batas batas lahan, antara kampung, batas lahan inti, maupun jalan akses produksi yang nantinya menjadi perhatian pihak perusahaan guna menunjang kelancaran lenkliring tahap II di Kampung Wonorejo, yang di rencanakan januari mendatang
Pria jebolan IPB bogor ini, terus mendorong adanya Koordinasi antar pihak terkait, yaitu pihak perusahaan yang menangani pengembangan jangung sakala nasional dengan Pemerintah Kabupaten Keerom melalui dinas terkait atau Dinas Pertanian sesuai arahan Bupati Keerom (Piter Gusbager S Hut, Mup,)
serta Pemerintah Kampung, Ketua Gapoktan, Pihak tokoh Adat, serta Pihak TNI-POLRI, agar kedepan dalam pelaksanaan lenklering tidak mengalami hambatan.
Program lenkliring tahap I di kampung wambes menjadi guru bagi pihak pelaksana atau kontaraktor maupun calon calon petani, dengan demikian dalam pelaksanaan lenkliring tahap II di kampung wonorejo ini, di harapkan dapat berjalan tanpa ada hambatan serta berjalan sesuai target
Dari sejumlah masukan pada pertemuan ini terkait data yang valit sebagai bahan penjunjang dalam membuat desain di harapkan tepat sasaran, sehingga dalam pelaksanaan atau eksen dapat memenuhi target positif sesuai harapan masyarakat. Ujar Kabid Tanaman Pangan
Menurutnya, Jika data ini tidak akurat maka akan memberikan dampak yang negtif kedepan, mendasari hal tersebiut, rencana sosialisasi kepada masyarakat di kampung wonorejo maupun kampung lain yang menjadi target lenkliring selanjutnya akan segera di lakukan guna memberikan pemahaman kepada calon petani budidaya jagung skala ekspor
Sebelum tim perencana melakukan pengukuran sejumlah lahan dari setiap petani maupun batas lahan antara kampung dan kebun inti dari PTPN II, alangkah baiknya di lakukan sosialisasi melalui dinas terkait sehingga calon petani dapat mengetahui serta memahami arah dan tujuan hadirnya program budidaya jagung di Kabupaten Keerom ini
Jadwal sosialisasi akan di siapkan oleh dinas pertanian sebagai dinas teknis agar masyarakat dapat memahamai bahwa proyek sakala nasional ini hadir dengan tujuan kesejahteraan bagi rakyat.
Sementara itu dari pihak adat, kepala suku bogor sebagai pemilik hak ulayat mengatakan pada dasarnya kami pihak adat sangat mendukung penuh dan mendorong program bupati agar, dapat berjalan lancar guna menghadirkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Keerom ini.
Menurut Markus Bogor, kami tidak akan menolak karena ini adalah program pro rakyat dari presiden yang turun melalui kerja sama pemerintah di daerah ,
Saya sebagai kepala suku telah mengikuti sejumlah sosialisasi dari awal hingga saat ini sedang melakukan lenkliring , tentunya kami masih Bersama pemerintah dan ada di belakang pemerintah guna mendorong program ini berhasil dan memberikan manfaat bagi masyarakat.. Ujar Markus Bogor.
Berita dengan Judul: Mendorong Suksesnya Foot Estate Di Kabupaten Keerom, Kabid Tanaman Pangan Lakukan Pertemuan Bersama Pihak Terkait pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : FERRY NABAR