Liputan4.com, Simalungun
Setahun belakangan keceriaan dan kebahagiaan seolah sirna dari keluarga Hariyono (40 tahun). Betapa tidak. Istrinya, Supitri Rahayu (39 tahun) mengalami derita yang tak tertahankan. Penduduk Huta Setia Tawar Timur, Nagori Maligas Bayu, Kecamatan Hutabayu Raja, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara itu divonis dokter menderita tumor. Benjolan di kelopak matanya itu ternyata Tumor atau Intraukuli karsinoma.
Menurut penjelasan dokter, tumor ini varian kanker kulit seperti karsinoma sel basal atau karsinoma sel skuamosa. Gejalanya gatal dan merah merona di daerah lingkaran dan kelopak mata.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh keluarga ini untuk kesembuhan Supitri. Biaya yang terbatas juga kerap menjadi kesulitan tersendiri. Air mata sudah tak terhingga yang kadang tak sadar. Tapi Haryono, Sang Suami tetap tabah dan sabar.
Empat bulan lalu pemeriksaan dan perawatan ditempuh di Rumah Sakit Daerah Pematangsiantar, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Murni Teguh Memorial Hospital Medan. Tak banyak perubahan.
Jangka waktu empat bulan itu, Haryono membawa istrinya pergi dan pulang dari Hutabayuraja – Medan. Tahapan demi tahapan perawatan dilalui termasuk Kemoterapy yang pertama. “Kami sudah tidak punya biaya lagi untuk meneruskan ke Rumah Sakit. Istri saya juga sudah pasrah. Rasa nya kami bisa hanya berobat tradisional (alternatif) di kampung sebelah. Selain harus memikirkan biaya sekolah dan makan ke dua anak kami “, ujar Hariyono sendu ketika jurnalis media menyambangi nya.
Syukurlah, masyarakat dan pemerintahan Nagori peduli akan nasib dan keadaan kami. Bantuan nya langsung diserahkan Pak Pangulu, Kasno Kuswoyo, ST dan jajarannya. “Kami sangat berharap agar pemerintah bisa membantu kami meringankan beban derita kami, kata Haryono pelan.
Ketika awak media berkunjung ke kantor nagori dan mengkonfirmasi hal ini, dengan keramahannya Pak Pangulu berkata bahwa Desa Maligas Bayu ini termasuk desa yang warganya masih Guyub. Kesadaran sosial dan gotong royongnya masih timasi. Setelah saya mendengar ada warga masyarakat si Pitri sakit apalagi dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan, maka bersama dengan aparatur pemerintahan nagori dan masyarakat, kami menggalang dana. Alhamdulillah dengan tidak begitu lama sudah terkumpul. Lalu kami serahkan. Tidak banyak memang. Tapi setidaknya semoga bisa meringankan biaya adik kita Supitri Rahayu,” ujar Pangulu.
“Memang di tengah pandemi Covid-19 ini, masalah kemanusiaan yang begini seakan luput dari perhatian kita. Disini saya mewakili keluarga sangat mengharapkan tali asih, bantuan dari para dermawan, Dinas Sosial dan Kesehatan Kabupaten Simalungun. Terutama kepada bapak Bupati Simalungun Bapak Radiapoh Hasiholan Sinaga dan Wakil bapak H.Zonny Waldi S.Sos, MM ,yang sudah terbukti kepedulian dan sosial nya terhadap rakyat di Simalungun ini. Dengan rendah hati kami memohon bantuannya agar dapat memfasilitasi adik kami ini dapat meneruskan pengobatannya yang sudah satu kali menjalani Kemoterapi di RS.Murni Teguh Medan”, ujar Dedi Sinaga, yang juga jurnalis salah satu media online.
Sebagai abang ipar dari Hariyono, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat dan pemerintahan Nagori serta seluruh pihak yang telah membantu baik moril dan materiil. Juga terimakasih kepada para remaja Mesjid atas bantuan yang hingga sore ini masih mengumpulkan infaq dari pengendara dengan poster seadanya. “Semogalah bantuan para bapak, ibu, adik remaja dapat menjadi amal zariah dan dilipat gandakan rezekinya”, kata Dedi. (Enji)
Berita dengan Judul: Menderita Tumor Mata Parah, Supitri Rahayu Sangat Berharap Akan Uluran Tangan pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Norton Simanullang