Liputan4.com, Bungku – Rumah menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap keluarga. Namun, kondisi ekonomi yang tidak mencukupi membuat banyak keluarga tidak dapat memiliki sebuah rumah seperti yang diimpikannya.
Kehadiran pemerintah ditengah beban kehidupan masyarakat adalah sangat dinantikan. Maka merupakan sebuah hal yang penting bagi pemerintah untuk melakukan pengalokasian anggaran guna meringankan beban masyarakat. Termasuk dalam hal membangun rumah tinggal layak huni bagi masyarakat.
Di Kabupaten Morowali propinsi Sulawesi Tengah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Daerah (DPKPPD) telah berhasil membangun 1014 unit rumah tinggal layak huni bagi masyarakat didaerah itu terhitung sejak tahun 2019 hingga 2021.
“Rumah-rumah tersebut merupakan program bantuan Pemerintah Kabupaten. Dimana pak Bupati bersama pak Wakil Bupati memprogramkan 2000 unit bantuan rumah yang akan dibangun tersebar di sembilan kecamatan. 2000 unit rumah ini dikerjakan secara bertahap sejak tahun 2019 dan Insya Allah bisa rampung 2000 unit pada tahun 2023,” ungkap Kepala DPKPPD Drs Sukri Matorang kepada media ini, Selasa 26 Oktober 2021, dikantornya, Kompleks Perkantoran Bumi Fonuasingko Desa Bente Kecamatan Bungku Tengah.
Lebih lanjut Sukri Matorang menyampaikan, anggaran yang digunakan untuk membangun 2000 unit rumah tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Morowali dengan nilai Rp 50 juta perunitnya.
Dihari yang sama, Bupati Morowali Drs Taslim kepada media ini menerangkan bahwa bantuan rumah tinggal layak huni senilai Rp 50 juta per unit adalah salah satu perwujudan daripada janji kampanye dimasa Pilkada yang merupakan upaya untuk mencapai visi misi Morowali Sejahtera Bersama.
“Program ini adalah komitmen kami. Merupakan bukti bahwa pemerintah hadir ditengah persoalan rakyat. Seperti yang kami janjikan saat kampanye, yah inilah realisasinya, program bantuan rumah tinggal layak huni untuk masyarakat,” terang Bupati Taslim.
Taslim juga memaparkan, program tersebut dicanangkannya berdasarkan kepada pembacaan bahwasanya angka kemiskinan di Kabupaten Morowali pada tahun 2018 masih berkisar di posisi 14 persen dan sebarannya terbesar berada pada wilayah kepulauan yakni Bungku Selatan dan Menui Kepulauan.
“Pada tahun 2018 tingkat kemiskinan kita masih berada pada angka 14 persen dan itu paling besar di Menui serta Bungku Selatan. Nah, itulah yang menjadi salah satu dasar kenapa program ini ada karena tugas kita sebagai pemerintah tentu saja adalah meringankan beban masyarakat yang miskin itu untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan masyarakat yang paling vital diantaranya adalah rumah. Bagaimana masyarakat kita mau membangun rumah kalau untuk makan sehari-hari saja tidak cukup? Oleh karenanya kita programkan bantuan rumah tinggal layak huni. Kita bangunkan rumah masyarakat agar beban mereka berkurang,” tegas Taslim.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang media ini peroleh dari DPKPPD Kabupaten Morowali pada Selasa 26 Oktober 2021, dari 2000 unit bantuan rumah tinggal layak huni yang diprogramkan, saat ini telah terealisasi sebanyak 1014 unit rumah seperti dipaparkan berikut ini :
Pada tahun 2019, telah terealisasi 253 unit rumah yang tersebar di Menui Kepulauan 194 unit, Bungku Selatan 40 unit, Bungku Pesisir 5 unit, Bahodopi 10 unit dan Bungku Barat 4 unit.
Kemudian di tahun 2020 yang terealisasi adalah 449 unit dengan sebaran di Witaponda dan Bumi Raya masing-masing 8 unit, Bungku Tengah 37 unit, Bungku Barat 46 unit, Bungku Timur 5 unit, Bahodopi 3 unit, Bungku Pesisir 13 unit, Bungku Selatan 174 unit dan Menui Kepulauan 155 unit.
Sementara itu, ditahun 2021 yang terbilang beberapa diantaranya masih sementara dilaksanakan perkerjaannya telah terealisasi 312 unit yang menyebar di Menui Kepulauan 140 unit, Bungku Selatan 148 unit, Bungku Timur 5 unit, Bungku Barat 12 unit, Bungku Tengah 1 unit, Bumi Raya 5 unit dan Witaponda 1 unit.
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 1014 unit telah terealisasi dari 2000 unit yang diprogramkan. Artinya, sisa 986 unit lagi yang harus direalisasikan oleh Pemkab Morowali diwaktu tersisa yakni tahun 2022 dan 2023.
Bupati Morowali, Drs Taslim berharap agar program ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sebagai tempat hunian yang layak bagi warga dan keluarganya.
“Program ini adalah satu-satunya di Indonesia. Yah, hanya di Morowali ada program bantuan rumah senilai Rp 50 juta. Mudah-mudahan bermanfaat bagi masyarakat dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya,” ujar Taslim.
Akankah program ini mampu dituntaskan oleh Pemerintah Kabupaten Morowali dibawah pimpinan Bupati Drs Taslim dan Wakil Bupati Dr H Najamudin, S.Ag.S.Pd.M.Pd sebelum masa jabatan mereka berakhir ditahun 2023? Semoga saja.#L4Morowali.
Berita dengan Judul: Membongkar Data Bantuan Rumah Rp 50 Juta Ala Taslim-Najamudin pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Ghaff