Saking tidak ada kerjaan di rumah, wajar bila pikiran orang makin lama makin ngawur. Kebanyakan dari kita mengikuti tantangan aneh dan gaje di media sosial demi mengisi waktu. Tren memasak menjadi yang paling populer setahun belakangan ini. Setelah anak-anak “vegan” agak berhasil membuat ayam goreng cuma pakai terigu dan air, sekarang muncul makanan yang dijamin bebas lemak, daging dan rasa. Mari berkenalan dengan air goreng. Yap, kalian tidak salah baca.
Gorengan ini sebenarnya bukan hidangan (eh… bisa disebut hidangan gak ya?) baru. Sekitar lima tahun lalu, VICE menulis tentang manusia jenius, John Marcus, yang memamerkan trik menggoreng air di video YouTube. Pertama-tama dia membungkus air dalam membran berupa kalsium alginat—bahan mirip gelatin yang terbuat dari kalsium klorida dan sodium alginat—lalu melapisinya dengan tepung, remah roti panko dan telur (tidak pakai telur juga bisa). Setelah itu, dia menggoreng 12 gulungan air dengan minyak kacang.
“Ini masakan paling hambar yang pernah saya rasakan,” Marcus memberi tahu MUNCHIES saat itu.
Resepnya kini banyak ditiru orang lain. “Agak lucu, memang, air bisa berubah jadi makanan dengan digoreng,” kata James Orgill, engineer yang memiliki kanal YouTube The Action Labs. “Kedengarannya konyol dan mustahil.”
Sebagai sosok yang mencintai tantangan, Orgill tidak takut dengan fakta teknik deep-fry cukup berbahaya (minyak panas dalam penggorengan dapat membuat cipratan jika gulungan airnya bocor). Dia pernah membekukan percikan listrik dalam es batu, jadi menggoreng air bukanlah apa-apa untuknya. Orgill mencoba tren ini pada Januari 2021, dan mampu melakukannya dengan benar pada percobaan pertama.
Orgill memanfaatkan eksperimennya untuk mengajarkan senyawa kimia kepada para penonton. “Banyak kanal masak-masak yang mencoba trennya, tapi tak ada satu pun yang membicarakan senyawa kimia dari polimer yang bisa dimakan ini. Saya membuatnya dengan sodium alginat,” tutur Orgill. Dengan kata lain, dia ingin penonton belajar lebih banyak tentang kimia dengan cara menyenangkan pakai konten viral.
Ketika ditanyakan rasanya, dia menjawab “hambar, agak asin dan seperti berlendir”.
Dari tren ini, muncul bahan-bahan yang jauh lebih aneh macam Kool Aid dan dry ice atau es kering, menjadi pertanda betapa absurd dan suramnya masa depan umat manusia.
Eitan Bernath, koki dan konten kreator 18 tahun, juga menunjukkan ketertarikannya pada “tren makanan” satu ini.
“Saya awalnya mengira pengikut bercanda saat memberitahuku tentang air goreng,” ujar remaja yang memiliki lebih dari empat juta pengikut.
Bernath, yang merupakan koresponden kuliner di acara The Drew Barrymore dan satu-satunya koki TikTok yang tampil di TV, sangat ingin bereksperimen dengan bahan masakan yang tidak biasa. Cara memasaknya ternyata tidak mudah sama sekali, bahkan bagi pencinta kuliner yang sering mengunggah video tutorial masak di TikTok dan menyuruh pengguna Omegle untuk memilihkan menu makan siangnya. Bernath harus mencoba beberapa kali untuk menggorengnya dengan benar.
“Kami menggunakan sodium alginat seperti kebanyakan video, tapi malah membentuk gelembung halus yang pecah ketika akan diubah menjadi roti. Kami akhirnya mencoba agar-agar, sejenis gelatin vegan yang umum digunakan di Asia,” Bernath menceritakan pengalamannya.
Selain untuk mengejutkan penonton, dia mengaku banyak belajar dari eksperimennya. “Begitu banyak masakan Asia yang menggunakan agar-agar. Saya seperti belajar tentang makanan dan budayanya ketika mencoba bikin air goreng.”
Seperti apa pendapat konten kreator itu tentang air goreng? “Rasanya kayak ubur-ubur.”
Follow Shamani di Instagram dan Twitter.