Mantan putri dari Kekaisaran Jepang, Mako Naishinnō, dan Kei Komuro tiba di Bandara Internasional John F. Kennedy, New York, Amerika Serikat, pada Minggu (14/11) siang waktu setempat. Dia dan suaminya yang berstatus warga biasa siap memulai hidup baru di Negeri Paman Sam.
Keduanya masih diperlakukan secara spesial meski Putri Mako, yang kini mengubah nama menjadi Mako Komuro, telah melepas status ningratnya. Dikawal ketat oleh polisi dan petugas bandara, mereka menarik koper melewati lautan wartawan yang telah menunggu kedatangan pasangan tersebut. Tak sekali pun mereka berhenti untuk menjawab pertanyaan. Pasutri langsung masuk ke mobil dan meninggalkan bandara.
Kantor berita NHK mengabarkan, mereka akan tinggal di apartemen satu kamar dan Mako berencana membantu suami mencari nafkah.
Mereka harus melalui jalan panjang nan terjal untuk mengikrarkan janji suci. Mako bertunangan dengan lelaki idamannya pada 2017, tapi baru bisa menikah bulan lalu akibat diterpa gosip tak sedap terkait kondisi keuangan keluarga Kei.
Tabloid gosip menuding Kei sengaja memacari Putri Mako demi membantu sang ibu melunasi utang sebesar $36.000 (Rp510 juta) yang dipinjamkan oleh mantan tunangannya. Namun, berbagai kabar miring tak menghentikan keduanya untuk menikah.
Mantan putri raja itu melepas gelar bangsawan dan menolak jatah harta senilai Rp19 miliar, yang biasa diterima anggota keluarga kerajaan yang melepas status, demi menikahi kekasihnya. Dia juga menolak pernikahannya digelar secara tradisional, yang biasanya berlangsung megah.
Dalam konferensi pers akhir Oktober 2021, Putri Mako mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya selama ini. Dia mengutarakan sudah tak sabar membangun keluarga bahagia bersama suaminya. Putri Mako juga dikabarkan mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD) akibat terus-menerus menjadi sorotan media dan publik.
Sebagai sarjana hukum, Kei akan melanjutkan pekerjaannya di sebuah kantor hukum di New York. Lelaki 30 tahun itu dilaporkan belum lulus ujian pengacara, tapi berencana mengulang ujian pada Februari tahun depan.
Sementara itu, Mako dikabarkan tertarik bekerja di industri seni New York. Sebelumnya dia berprofesi sebagai peneliti untuk museum milik Universitas Tokyo.
Follow Hanako Montgomery di Twitter dan Instagram.