Manajemen PTPN IV Klarifikasi Tudingan Miring Tentang Manipulasi Data Pekerja BHL
Liputan4.com, Simalungun
Beberapa waktu lalu, beredar berita miring terkait PTPN IV Bah Jambi yang melakukan manipulasi data terkait pengangkatan Buruh Harian Lepas (BHL). Seiring informasi tak sedap itu mencuat juga dugaan titipan karyawan titipan serentak pemberhentian pekerja secara secara sepihak.
Pemberitaan ini sangat disayangkan oleh Managemen PTPN IV. Melalui salah satu perwakilannya, Commer Purba menegaskan bahwa semua itu tidak benar. “Itu berita miring bang. Mereka tidak mengerti mekanisme perekrutan”, ujar Commer ketika dikonfirmasi mengenai hal ini dikantornya, Kamis (5/8/2021).
Commer menjelaskan bahwa dalam perekrutan pekerja yang lulus untuk masuk dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), ada aturan yang harus dipenuhi oleh karyawan Buruh Harian Lepas (BHL). Aturan itu ditentukan oleh Direksi. Karena kebijakan dalam pengangkatan karyawan BHL menjadi PKWT adalah kewenangan Direksi, urainya dengan sangat familiar.
Berdasarkan pengakuan Commer, seluruh data karyawan BHL yang diusulkan tersebut diserahkan ke Direksi. “Namun setelah diteliti ada 16 orang yang tidak memenuhi persyaratan untuk diangkat jadi status PKTW. Oleh karena itu mereka masih harus tetap jadi pekerja BHL”, sambung Commer.
Ketika jurnalis bertanya mengenai beredarnya kabar miring bahwa manajemen PTPN IV memberhentikan 16 orang pekerja BHL, Commer Purba tegaskan bahwa informasi tersebut tidak tepat. “Sampai hari ini mereka masih bekerja Bang. Tidak pernah diberhentikan seperti berita yang beredar. Sekali lagi saya tegaskan bahwa manajemen PTPN IV tidak pernah memberhentikan pekerja secara sepihak. Apalagi tentang titip- titipan atau beking bekingan dalam pengangkatan karyawan. Tak ada itu. Semua harus melalui tahapan dan peraturan”, ujar Asisten SDM ini mengakhiri. (Enji)
Berita dengan Judul: Manajemen PTPN IV Klarifikasi Tudingan Miring Tentang Manipulasi Data Pekerja BHL pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Norton Simanullang
