Hasil penelitian yang terbit tahun lalu di majalah milik pemerintah Tiongkok, Pictorial Geography, menyatakan mampu mementahkan kembali telur yang sudah matang.
Para peneliti meminta 10 peserta dari sekolah kejuruan kota Zhengzhou mengeluarkan “kekuatan mental ultra-psikologis” mereka untuk mengubah bentuk telurnya. Selama 20 menit, peserta memusatkan pikiran mereka pada telur rebus yang ada di dalam cangkir kertas. Mereka harus memikirkan cara “menghidupkan kembali” telurnya.
Dalam artikel kedua yang terbit bulan lalu, peneliti mengaku dapat menghasilkan anak ayam hidup dari telur yang diinkubasi dan ditetaskan.
Tangkapan layar makalah satu halaman viral di media sosial Tiongkok pekan ini, memicu gelombang kritik terhadap dunia akademik yang mempromosikan pseudosains.
Pictorial Geography adalah majalah akademik yang dikelola oleh pemerintah provinsi Jilin di timur laut Tiongkok. Izin penerbitannya dihentikan pada Selasa untuk menyelidiki bagaimana hasil eksperimen tersebut bisa sampai dipublikasikan.
Ketika dihubungi kantor berita Beijing News pada Senin, penulis utama Guo Ping bersikeras eksperimennya asli. Dia sendiri takjub telurnya bisa mentah lagi.
“Ada banyak hal di dunia ini yang tidak dapat diterima akal sehat,” ujar Guo, kepala sekolah kejuruan Chunlin, dikutip Beijing News. “Saya hanya coba-coba saja, tapi sangat terkejut dengan hasil eksperimennya karena telur matang berubah jadi mentah.”
Penulis lain yang namanya tercantum dalam penelitian menegaskan, dia tidak ada hubungannya sama sekali dengan eksperimen ini. Dia hanya menginkubasi telur, dan tidak tahu kenapa namanya masuk dalam makalah tersebut.
Sekolah kejuruan Guo melatih anak didiknya untuk meningkatkan perkembangan otak mereka. Menurut iklan yang diposting di laman resmi WeChat sekolah, ada juga pelajaran menghafal gambar dan menggunakan kekuatan mental untuk memindahkan benda. Iklannya langsung dihapus setelah masuk pemberitaan.
Pihak sekolah tidak dapat dihubungi sama sekali pada Selasa.
Ini bukan penelitian pertama yang temuannya absurd. Di Tiongkok, tenaga profesional dan pejabat pemerintah juga harus mempublikasikan karya ilmiah jika ingin karier mereka berkembang. Alhasil, kewajiban ini membuat plagiarisme, korupsi dan penipuan merajalela di industri penerbitan.
Pada 2017, penelitian yang dikerjakan mahasiswa doktor Beijing Normal University menjadi bahan cemooh karena mengklaim teori Marxis bisa digunakan untuk menetapkan standar ozon dan mengurangi polusi udara di Tiongkok.
Pemerintah telah memperkenalkan aturan yang lebih ketat dalam beberapa tahun terakhir guna mengekang penyalahgunaan akademik.
Pada Selasa, media lokal melaporkan pemerintah Zhengzhou telah melakukan penyelidikan ke sekolah yang melakukan percobaan telur.
Follow Viola Zhou di Twitter.