Meski belum melihat wujudnya, kita bisa langsung mengetahui kehadiran seseorang melalui suara atau aroma parfum mereka yang khas. Setiap makhluk hidup pasti memiliki kemampuan ini. Hanya saja, caranya berbeda-beda.
Baru-baru ini, terungkap fakta menarik terkait cara lumba-lumba menandai kawannya. Rupanya, mamalia laut itu mampu mengenali teman dari kejauhan melalui rasa urine. Temuan dipublikasikan di jurnal Science Advances pada Rabu, 18 Mei 2022.
Para ilmuwan dari Stephen F. Austin State University di Texas dan University of St. Andrews di Skotlandia mengungkap kemampuan unik ini saat mempelajari “siulan khas” lumba-lumba, yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Seperti manusia yang memanggil orang lain pakai nama, lumba-lumba mengeluarkan suara lengkingan untuk menandai temannya. Namun, tim peneliti yang dipimpin Jason Bruck, ahli biologi kelautan di Stephen F. Austin State University, menemukan lumba-lumba hidung botol punya cara lain mengenali satu sama lain, yaitu melalui rasa urine.
Sebelumnya telah diketahui bahwa lumba-lumba sengaja berenang melalui “gumpalan urine” dengan mulut terbuka. Tetapi berhubung hewan itu tidak memiliki indra penciuman, tim Bruck menduga lumba-lumba mengumpulkan informasi tentang sesamanya pakai rasa urine.
Itulah sebabnya mereka mengambil sampel urine dari lumba-lumba yang telah dilatih untuk pemeriksaan kesehatan di Bermuda dan Hawaii, lalu memasangkannya dengan rekaman siulan. Sampelnya dicocokkan dengan urine individu yang dikenal dan tidak dikenal. Lama tidaknya hewan itu merespons paparan sampel menandakan apakah lumba-lumba tahu urine dan suaranya milik siapa.
Para peneliti menuang sampel urine di depan lumba-lumba sambil memainkan rekaman suara lengkingan milik lumba-lumba lain. Mereka kemudian mengukur seberapa lama hewan itu “mencicipi” air seni—lumba-lumba menjulurkan lidahnya—dan memperhatikan reaksinya pada urine individu yang dikenal dan tidak dikenal.
Lumba-lumba membuka mulutnya lebih lama saat merasakan urine yang dikenali. Hewan itu juga berenang lebih lama di dekat speaker ketika sampel urine cocok dengan rekaman siulan lumba-lumba.
Temuan ini sangat penting, karena menunjukkan lumba-lumba hidung botol menjadi vertebrata pertama yang dapat mengenali satu sama lain melalui rasa urine. Laela Sayigh, ahli biologi kelautan di Woods Hole Oceanographic Institute yang tidak terlibat dalam studi, memberi tahu National Geographic, temuan ini dapat membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut seputar apa saja yang mungkin dipelajari lumba-lumba melalui rasa urine.