LSM Trinusa bersama warga pasang Pemecah ombak pasca hantaman Ombak akibat Abrasi di Desa Rugemuk

infakta.com. Deliserdang 09/12/22. Pasca musibah hantaman ombak yang mengakibatkan 6 rumah warga ,9 unit kapal Nelayan 11 sampan kecil milik warga hancur dihantam dorongan ombak di desa Rugemuk dusun III kecamatan Pantai Labu ( 23/12/22 ). Lembaga Triga Nusantara Indonesia bersama warga setempat bergotong royong dengan cara berswadaya memasang Pemecah Ombak tradisional bertujuan mengurangi besarnya tekanan ombak .

Dalam kegiatan ini terlihat antusias warga setempat, cuaca hujan tidak menurunkan semangat warga untuk bergotongroyong.
Dalam aksi ini , beberapa media dan TV Nasional ikut serta hadir dalam kegiatan Pemasangan Pemecah ombak tradisional.


Menurut Ketua DPD Lembaga Trinusa Sumatera Utara Awi Saragih , kegiatan pemasangan pemecah ombak ini dilakukan karena rasa peduli kemanusiaan atas musibah yang menimpa warga Rugemuk Dusun III kecamatan Pantai labu, dimana sampai hari kegiatan ini berjalan , pihak Pemerintahan Deliserdang belum ada bantuan yang turun langsung ke warga.

“Musibah ini menjadi Tugas kami sebagai Lembaga sebagai lembaga yang peduli dengan masyarakat. Triga Nusantara Indonesia di Sumatera Utara akan tetap buat masyarakat” pungkasnya

” Seharusnya pihak pemerintahan Deliserdang harus ikut melihat dan membantu apa yang terjadi terhadap warganya atas musibah ini, Kemudian dari kedinasan BNPB pun hanya pasca bencana saja hadir,harus nya mulai terjadi nya bencana sampai saat ini paling tidak memberikan himbauan apa gitu, sebab bulan 12 kan rentan bencana” tambah Awi Saragih .

Menurut pengakuan salah satu warga Jafar sidik , kegiatan ini terlaksana dari kesepakatan warga dan Lembaga Trinusa dengan cara mengumpul kan dari warga dan di bantu salah satu Dermawan yang ada di Deliserdang.
Pemasangan pemecah ombak hari ini menurut Jafar sidik akan membantu mengurangi dampak hantaman ombak yang sebelumnya menghancurkan 6 unit Rumah 9 unit Kapal Nelayan, 11 unit sampan milik warga, dan akan mengurangi dampak abrasi .

Pemasangan Pemecah ombak secara tradisional yang dilakukan warga ini di laksanakan menurut pengakuan Jafar murni di kerjakan oleh masyarakat dan Lembaga Trinusa tanpa di hadiri oleh pemerintah setempat yaitu Kepala Desa Mulyadi, walaupun sebelumnya Mulyadi ( Kepala Desa ) tau tentang rencana kegiatan warganya. Warga Rugemuk Dusun III merasa kecewa atas sikap Kepala Desa yang terkesan tidak peduli dengan apa yang di alami oleh warga nya.
“Kami warga Dusun III kecewa atas sikap Seorang Kepala Desa yang tidak mau hadir , Kami tidak tau apa yang menjadi alasannya sampai pemasangan selesai Kepala Desa tidak hadir bang” jelasnya. (in/Mk).