Liputan4.com Pamekasan // Ibadah bisa menjadi renungan dan motivasi bagi narapidan yg ada di lapas pamekasan karena Ibadah merupakan kewajiban yang harus dijalani setiap umat beragama termasuk Narapidana yang ada lapas pamekasan
Karena Ibadah menjadi satu di antara cara untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Dengan beribadah, semua keluh kesah dapat kamu ungkapkan.
Tak hanya itu, banyak beribadah bisa menuntun seseorang terhindar dari perilaku tercela lantaran orang yang beribadah biasanya akan merasa tenang dan damai, serta menyayangi sesama.
Itulah mengapa, perlu bagi setiap orang untuk aktif beribadah. Beragam cara bisa kamu lakukan agar rajin dan semangat beribadah
Di hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober dan tahun ini bertepatan dengan perayaan maulid Nabi Muhammad Saw 1443 H tahun 2021 Ka.Lapas mengajak untuk meningkatka ketagwaan kepada tuhan YME dan perbanyak bersyukur dan beribadah adalah dua kunci ketenangan diri karena dengan beribadah, seseorang akan tahu cara terbaik untuk bersyukur.
“Di momen Hari Santri Nasional ini yang ditetapkan pada tanggal 22 Oktober merujuk pada satu peristiwa bersejarah, yakni seruan yang dibacakan oleh pahlawan nasional KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945,”ajaknya
Menurut Hanafi Ka.Lapas Pamekasan dalam sambutan menyeerukan ini berisikan perintah kepada umat Islam untuk berperang (jihad) melawan tentara sekutu pada saat itu yang ingin menjajah kembali wilayah Republik Indonesia pasca Proklamasi kemerdekaan. Dan jihat itu perlu dilakukan saat ini walaupun ada di dalam lapas dengan cara meningkatkan ibadah kita semua
Sejarah Hari Santri Nasional
Hari Santri Nasional tidak hanya merujuk pada komunitas tertentu, tetapi merujuk kepada mereka yang dalam tubuhnya mengalir darah Merah Putih dan tarikan napas kehidupannya terpancar kalimat La Ilaaha Illa Allah.
Tanggal 22 Oktober 1945 dianggap sebagai resolusi jihad di mana santri dan ulama bersatu serta berkorban untuk mempertahankan Indonesia.
Saat itu Hasyim Asy’ari yang menjabat sebagai Rais Akbar Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) menetapkan resolusi jihad melawan pasukan kolonial di Surabaya, Jawa Timur. Dan kondisi tersebut terlihat pada 21 dan 22 Oktober 1945 di saat pengurus NU Jawa dan Madura menggelar pertemuan
Pertemuan tersebut dilakukan untuk menyatakan sikap setelah mendengar tentara Belanda berupaya kembali menguasai Indonesia dengan membonceng sekutu.
Lewat Resolusi Jihad, kaum santri memohon dengan sangat kepada warga pamekasan agar menentukan suatu sikap dan tindakan yang nyata terhadap usaha-usaha yang akan membahayakan kemerdekaan, agama dan Indonesia, terutama terhadap pihak Belanda dan kaki-tangannya.
Bagi Warga NU, baik Belanda maupun Jepang telah berbuat kezaliman di Indonesia dan resolusi ini membawa pengaruh yang besar. Bahkan, ada dampak besar setelah Hasyim Asy’ari menyerukan resolusi ini.
Hal ini kemudian membuat rakyat dan santri melakukan perlawanan sengit dalam pertempuran di Surabaya. Banyak santri dan massa yang aktif terlibat dalam pertempuran ini.
Perlawanan rakyat dan kalangan santri ini kemudian membuat semangat pemuda Surabaya dan Bung Tomo turut ‘terbakar’. Hingga akhirnya perjuangan tersebut menewaskan pemimpin Sekutu Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby.
Mallaby tewas dalam pertempuran yang berlangsung pada 27-29 Oktober 1945. Hal inilah yang memicu pertempuran 10 November 1945.
Tema Hari Santri Nasional 2021
Tema Hari Santri Nasional 2020 adalah “Santri siaga. Jiwa raga . dimana Isu kesehatan diangkat berdasar fakta bahwa indonisia tak terkecuali pamekasan, saat ini tengah dilanda pandemi Corona (COVID-19).
Di Indonesia, pandemi COVID-19 telah ditetapkan sebagai Bencana Nonalam melalui Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai Bencana Nasional.
Sementara itu Ka.Kanwil Kementerian Hukum dan Ham dalam keterangan persnya menyebutkan, banyak pesantren yang telah berhasil melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan dampak pandemi Covid-19.
Pengalaman terbaik beberapa Pesantren yang telah berhasil melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan dampak pandemi COVID-19 menjadi bukti nyata bahwa Pesantren juga memiliki kemampuan di tengah berbagai keterbatasan fasilitas yang dimilikinya.
Modal utamanya adalah tradisi kedisiplinan yang selama ini diajarkan kepada
para santri, keteladanan dan sikap kehati-hatian Kiai dan Pimpinan Pesantren. Karena mereka tetap akan mengutamakan keselamatan santrinya dibanding proses belajar di Pesantren.
SELAMAT HARI SANTRI 2021 SANTRI SIAGA JIWA RAGA
Berita dengan Judul: Lapas Klas II A Pamekasan Peringati HSN Bersama Seluruh WBP pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Chalik Ibn As/ Komaruzzaman