Giat bekerja memang bagus, tapi kamu tidak boleh lupa saat sudah waktunya berhenti dan istirahat. Atasanmu telah memberikan izin cuti? Maka manfaatkan kesempatan liburan itu sebaik-baiknya. Segera atur balasan email otomatis, pasang emoji pohon palem di status Slack dan matikan semua notifikasi yang berkaitan dengan pekerjaan.
Namun, kita semua tahu praktiknya tidak semudah itu. Kamu mungkin sedang leha-leha ketika mendadak terlintas meeting harian di benakmu, atau jari jemari tanpa sadar membuka grup WhatsApp kantor dan menjawab “pertanyaan mendesak” soal kerjaan. Waktu yang seharusnya digunakan untuk menyegarkan pikiran malah dipakai bekerja (lagi).
Pada kenyataannya, untuk benar-benar menikmati masa liburan, kamu harus bisa membebaskan diri dari beban dan tanggung jawab yang dilaksanakan setiap harinya. Di saat-saat inilah kamu dapat mengabaikan pekerjaan dan masa bodoh dengan semua yang terjadi di kantor. Kamu tidak perlu merasa bersalah karena itu sudah menjadi hakmu. Tak ada satu pun orang yang boleh mengganggumu, atau memaksamu tetap memperhatikan pekerjaan di hari libur.
“Toxic productivity” telah menumbuhkan rasa bersalah hanya karena kamu terpikir untuk beristirahat. Kamu sadar dirimu sangat membutuhkan liburan, tapi kamu sungkan mengambil cuti karena tidak mau merepotkan teman sejawat. Ketika akhirnya kamu menggunakan hak tersebut, kamu justru bingung harus melakukan apa dan tergelitik mengecek pekerjaan.
Apabila kamu tipe orang seperti ini, yuk terapkan tips berikut agar momen liburan jadi lebih bermakna.
Ambil cuti mulai Rabu dan kembali bekerja hari Jumat
Mulai cuti hari Rabu bisa menjadi pilihan cocok untukmu, jika kamu termasuk orang-orang yang sulit fokus pada pekerjaan lantaran dirimu sudah tidak sabar menanti liburan.
Ada manfaat tersendiri berlibur di pertengahan minggu. Kamu hanya perlu bekerja dua hari sebelum cuti, dan satu hari sebelum akhir pekan. Kamu akan lebih mudah menjalani tugas di hari Jumat karena sadar besok sudah libur lagi. Ini juga memberikanmu cukup waktu untuk mengejar ketertinggalan tanpa harus merampungkan semuanya dalam sehari.
Keuntungan lain mengambil cuti di hari kerja yaitu kamu bisa mengunjungi tempat-tempat yang biasanya ramai di akhir pekan atau musim liburan. Kamu tidak perlu berdesak-desakan dengan orang lain, sehingga bisa lebih menikmati suasananya.
Matikan semua notifikasi pekerjaan
Kebanyakan ponsel pintar yang ada saat ini memungkinkan pengguna untuk mengatur layar beranda dan notifikasi secara khusus. Kamu bisa menyingkirkan semua aplikasi yang berkaitan dengan pekerjaan tanpa harus menghapusnya.
Kamu bisa menaruhnya di halaman paling belakang, atau bahkan mengaktifkan fitur Fokus (yang tersedia di iOS dan Android) supaya notifikasi dari aplikasi-aplikasi tersebut tidak masuk ke hape selama liburan.
Merampungkan pekerjaan sebelum cuti
Kamu bisa menyelesaikan semua tanggung jawab dari jauh-jauh hari supaya pikiran tidak terbebani pekerjaan yang belum rampung. Tapi yah, itu artinya kamu harus siap lembur atau bekerja ekstra demi liburan yang lebih menyenangkan.
Siapkan daftar kegiatan, tontonan atau bacaan selama cuti
Rasanya pasti ganjil ketika harimu mendadak kosong dan santai, padahal biasanya jadwal sangat sibuk. Kurangnya rutinitas selama liburan dapat menimbulkan rasa suntuk dan bosan, yang dapat membawa pikiranmu kembali ke pekerjaan.
Itulah sebabnya penting sekali mempersiapkan hal-hal yang ingin kamu lakukan selama liburan. Seandainya kamu mengambil cuti hanya untuk beristirahat di rumah, maka kamu bisa menghabiskan waktunya dengan menonton film atau membaca buku yang sudah lama kamu abaikan.
Pekerjaanmu bukanlah dirimu
Hanya karena kamu meninggalkan pekerjaan selama beberapa hari, bukan berarti kamu pegawai yang buruk dan tidak “produktif”. Ingatlah, kamu masih punya kehidupan di luar pekerjaan. Ada banyak hal lain yang bisa kamu lakukan demi kesenangan pribadi, dan menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat.
Ingatkan orang lain untuk liburan dan istirahat
Kita semua punya rekan kerja yang jarang cuti, atau masih aktif mengurusi pekerjaan padahal sedang cuti. Tanpa disadari, ini akan menimbulkan perasaan tidak enak pada rekan kerja yang lain. Mereka akhirnya merasa harus melakukan hal serupa dan siap sedia kapan saja saat dibutuhkan, bahkan saat cuti sekalipun.
Jika suatu hari kamu mendapati teman tetap bekerja saat cuti, ingatkan mereka untuk menikmati liburannya. Saya yakin mereka akan sangat bersyukur jika diingatkan seperti itu, karena siapa tahu saja mereka sebenarnya merasa bersalah sudah mengambil cuti.
Poin terakhir yang tak kalah penting, jangan lupa ambil jatah cuti yang telah diberikan tempat kerjamu.
Follow Romano Santos di Instagram.