TIMIKA, Liputan4.com | Konferensi Kingmi ke-1 hari telah ditutup secara resmi oleh Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob.
Namun ada hal menarik saat penyampaian sambutan oleh pendeta Lukas Hangabal.
Kwamki Narama ibarat sebagai seorang “Mama” yang terus menangis meratapi masa depan keluarganya (Kwamki Narama) agar diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika guna pembangunan terus ada di Kwamki Narama.
” Saat ini Mama (Kwamki Narama) masih menangis, tolong hapuskan air mata Mama yang sudah bertahun – tahun dengan pembangunan – pembangunan,” tegas Ketua Klasis Timika Utara, Pdt. Lukas Hagabal dalam sambutannya pada penutupan Konferensi Ke – I Gereja Kemah Injl (Kingmi) Klasis Timika Utara, Gereja Jemaat Jerusalem, Kwamki Narama,vSabtu (7/5/2022) disambut haru para jemaat.
Kendati demikian, Pdt. Lukas Hagabal dalam sambuatnya menyampikan, Dirinya (Simon) sering diminta untuk tandatangan proposal dan program untuk pembangunan di Kwamki Narama, namun penandatangan itu hanya sekedar foramlitas, kerena tidak ada program yang masuk.
Selain itu, Pdt. Lukas Hagabal menjelaskan cikal bakal lahirnya Kota Timika dan beberapa SP bermula dari Kwamki Narama. Dulu banyak warga dari berbagai suku termasuk tujuh suku di Papua menetap di Kwamki Narama, baru menyebar ke Kota dan Satuan Pemukiman (SP)
“Jadi, pantas Kwamki Narama ibarat seorang “Mama” yang sedang menangis menatap kesulitan hidupnya. Tetapi, tiap tahun tidak ada program dari pemerintah yang masuk ke Kwamki Narama,” Serunya lagi.
Sehingga, kata Pdt. Lukas Hagabal, dengan adanya konferensi ini, pihaknya sudah bulatkan tekad untuk mengubah Kwamki Narama menjadi kampung yang aman, kampung yang damai, masyarakat dan jemaat hidup saling mengasihi dan tidak ada lagi konflik, tidak ada lagi bakun bunuh atau perang suku antar satu dengan yang lain.
Pdt. Lukas Hagabal meminta kepada hamba – hamba Tuhan untuk
menyebarluaskan Kerajaan Allah, memberitakan Firman kepada masyarakat Papua. Sedangkan tugas pembangunan jasmani adalah tugas pemerintah. Sehingga dirinya berharap agar pemerintah dapat menenangkan dan menghentikan “Mama” yang sedang menangis meratapi keluarganya yang mengalami penderitaan.
Selain itu, Ia juga menyampaikan kepada Pemkab Mimika, bahwa
Kwamki Narama sudah damai, tenang dan tidak ada perang lagi, dan pihaknya siap terima pembangunan baik yang jasmani maupun yang rohani.
Sementara itu, Perwakilan dari Sinode Kingmi Papua, Pdt Simon Helapok selaku Bendahara umum Gereja Kemah Injil (Kingmi) Tanah Papua Menyampaikan terima kasih kepada pemkab Mimika yang terus membangun mitra dengan Gereja dalam membangun kerajaan Allah di Timika.
“Untuk itu, pemkab Mimika dapat memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) jemaat Kingmi di Pemkab untuk bisa jadi Pimpinan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pejabat penting lainnya.
Dia mengakui peran Gereja dan Pemkab adalah mitra, dimana Gereja membangun Umat Allah dan membangun kerajaan Allah, sedangkan pemerintah membangun program jasmani umat agar menjadi masyarakat yang berkarakter dan masyarakat yang bermoral.
Kemudian, Wakil Bupati Mimika, John Rettob mengakui apa yang disampaikan Pdt Lukas Hagabal bahwa Kwamki Narama seperti seorang “Mama” sedang menangis itu, memang benar.
Jika tiap tahun Pak Pdt Lukas tandataggan usulan program mewakili Tokoh agama sementara programnya tidak ada yang masuk, itu bisa terjadi dalam dua tahun 2020 dan 2021 dimana banyak program yang dialihkan dengan alasan keamanan, juga adanya beberapa hajatan besar di Timika PON dan lain-lain.
Kendati demikian, Wabub John Rettob meminta Klasis Gereja Kingmi dan jemaatnya harus mulai berubah sesuai dengan tema konferensi. Gereja dan jemaat haru benar – benar berubah ke yang lebih baik sehingga daerah ini jadi aman,jadi damai dan semua bisa hidup bersama dan tidak ada saling curiga satu sama lain. Tahun ini ada banyak program masuk Kwamki Narama dan diharapkan tahun depan akan bertambah.
” Benar apa yang disampaikan pak pendeta bahwa Gereja bangun kerajaan Allah dan pemerintah bangun bangunan jasmani masyarakat. Gereja dan pemkab terus jalin komunikasi agar pembangunan jasmani dan rohani bisa terus tumbuh di Kwamki ini,”tutup Wabub Jhon Rettob.
Berita dengan Judul: Kwamki Narama Ibarat Ibu Kandung Kota Mimika, Ketua Klasis Kepada Wabup Jhon Jemaat : Ibarat Mama Kandung Sendang Menangis pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Redaksi