Liputan4.com, Sumenep – Sejumlah masyarakat Desa Pagarbatu, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur melakukan tindakan tanam pohon pisang di jalan yang berlubang.
Hal itu merupakan bentuk kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah Kabupaten Sumenep maupun legislatif. Aksi tanam pemerintah diminta untuk membukakan mata hatinya, yang pada awal diduga kurang perhatian terhadap kondisi jalan yang berlubang dan dilihat sudah rusak parah.
Dengan demikian, masyarakat melakukan ritual tanam pohon pisang di jalan Kabupaten yang menghubungkan 3 desa yaitu, Desa Tanjung, Desa Pagarbatu dan Desa Lobuk. Itu simbol kritik dari masyarakat yang memaknai bahwa pemerintah diduga kurang melek terhadap jeritan dan kondisi di kehidupan masyarakat.
“Tanam pohon pisang di Jalan Lobuk, Pagarbatu, dan Tanjung yang berlubang pada saat hujan digenangi air di Dusun Korbi tersebut. Dikarenakan banyaknya pengendara yang jatuh di lokasi jalan tersebut,” kata masyarakat Desa Pagarbatu yang enggan disebutkan identitasnya, Kamis (24/3/2022).
“Hal itu, sebagai bentuk perhatian dan juga peringatan kepada pengguna jalan masyarakat sekitar menanam pohon pisang yang diberi plang yang bertuliskan ‘elamat datang di wisata di pohon pisang’, jelasnya lagi.
Selain itu fenomena taman pohon pisang di tengah jalan yang berlubang dan berlumpur di Dusun Korbi tersebut adalah bentuk Protes warga kepada pihak yang berwenang dalam hal ini pemerintah desa dan juga pemerintah Kabupaten Sumenep.
“Kami membuat seperti ini, agar pemerintah Kabupaten dan para DPRD Sumenep Dapil 2 lebih sadar dengan kondisi seperti,” ujarnya.
Sementara, dikonfirmasi terpisah Kepala Desa Pagarbatu, Imam Daud via telepon seluler, pihaknya mengakui bahwa ada aksi tanam pohon pisang di Desa Pagarbatu. Hal itu merupakan aksi protes terhadap pemerintah yang menutup mata kondisi masyarakat.
“Betul kami menerima laporan dari warga bahwa aksi tanam pohon pisang di Jalan raya Lobuk, Pagarbatu dan Tanjung kondisinya berlubang dan berlumpur. Tepatnya di Dusun Korbi, Desa Pagarbatu, Kecamatan Saronggi,” jelasnya.
Dalam aksi yang dilakukan oleh sejumlah masyarakat, pihaknya hanya mengatakan bisa melakukan penertiban. Karena hal dianggap mengganggu arus lalu lintas.
“Kami hanya bisa menertibkan aksi tersebut untuk didirikan dipinggir jalan saja. Karena menggangu para pengendara pada saat melintas di jalan tersebut,” ujarnya.
Tambah Imam menyampaikan, untuk membenahi jalan tersebut yang berwenang adalah Pemerintah Kabupaten Sumenep dan pihak yang terkait.
“Kami meminta anggota legislatif Dapil 2, kami mohon jalan ini segera ditangani dan diperbaiki karena akan berdampak pada perekonomian di Desa Pagarbatu dan menyebabkan banyak korban kecelakaan disana dan dari sisi kondisi jalannya tidak elok jika ada tanam pisang ditengah jalan berlubang tersebut,” tandasnya.
Berita dengan Judul: Kurang Lebih 9 Tahun Tidak Diperbaiki, Warga Pagarbatu Gelar Aksi Tanam Pohon Pisan di Jalan Berlubang pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Syarif Hidayat