Penelitian terbaru mengungkap fenomena langka kumbang gurun jantan melakukan seks oral pada betina sebelum kawin. Perilaku tidak biasa ini dilaporkan untuk pertama kalinya oleh sejumlah peneliti dari Akademi Ilmu Pertanian Tiongkok dan Universitas Missouri dalam jurnal Ecology and Evolution.
Ilmuwan mengamati kumbang gurun Mongolia (P. mongolica) menggosok palpi rahang atas, yang merupakan organ sensorik di mulut, pada alat kelamin betina. Hal ini dilakukan sebelum kumbang jantan memasukkan organ kelaminnya ke dalam tubuh pasangan, bertujuan meningkatkan keberhasilan kopulasi. Kumbang betina akan melarikan diri jika tidak puas dengan performa pejantan, sedangkan jantan akan terus mengejar dan menjilat kelamin betina hingga sukses kawin.
Kepada Scientific American, peneliti Xinghu Qin mengutarakan dia dan koleganya memperhatikan ritual aneh tersebut di dekat Gurun Hunshandake, Mongolia Dalam. Setelah melakukan serangkaian percobaan, termasuk mencabut bagian mulut kumbang jantan, mereka menyimpulkan seks oral dapat meningkatkan peluang untuk kawin dan membuat jantan lebih disukai.
“Kontak seksual oral mendorong keberhasilan memasukkan kelamin dengan cara merangsang pembukaan vulva,” tulis peneliti. “Selain meningkatkan keberhasilan kawin, seks oral juga mengurangi terjadinya kegagalan memasukkan kelamin dan lamanya waktu kopulasi.”
Peneliti juga menemukan kumbang jantan yang gagal memuaskan pasangan memiliki kemungkinan keberhasilan yang lebih kecil, mengatakan bahwa “gangguan dalam kontak seksual oral menurunkan proporsi kopulasi yang berhasil.”
Peneliti menambahkan kumbang berisiko mengalami stres akibat panas dan dimangsa ketika kawin di gurun berpasir yang kering, dan seks oral meningkatkan efisiensi proses kawin. Menurut mereka, rata-rata satu kesempatan memasukkan organ kelamin yang berhasil membutuhkan waktu paling sedikit atau lebih lama dari proses seks oral.
“Semakin pendek waktu yang dihabiskan kumbang jantan untuk kontak seksual oral, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk kawin, sehingga semakin besar kemungkinan akan gagal,” terang peneliti.
Kasus serupa pernah ditemukan pada serangga, seperti laba-laba kulit pohon Darwin dan lalat buah. Namun, perilaku seks oral prakopulasi jarang terjadi pada invertebrata.