Banjarmasin, Reportase – Kelompok Pemerhati Kinerja Aparatur Pemerintah dan Parlemen (KPK-APP) Kalsel bersama Forum Peduli Bangsa dan Negara (FORPEBAN) dan DPD Pemuda Islam Kalsel kembali seruduk Kejaksaan Tinggi Kalsel di Jalan D.I.Pandjaitan, Kecamatan Antasan, Banjarmasin, Banjarmasin Tengah, Rabu (20/4/2022) pagi.
Dalam aksi tersebut, Aliansyah selaku koordinator menyampaikan dugaan persekongkolan Lelang pada proyek di Dinas Perhubungan Prov. Kalsel TA 2022 atas Pengadaan dan Pemasangan Rambu-Rambu Tidak Bersuar Lalu Lintas Darat Wilayah I
Kedua tender tersebut dimenangkan oleh penyedia yang sama yakni CV. ARUM SEJAHTERA Untuk tender tender pengadaan dan pemasangan rambu wilayah I dan II, tercatat 4 kali gagal atau dibatalkan, Patut Dipertanyakan. Selain itu diduga terdapat persyaratan yang diskriminatif untuk menghindari persaingan, 2 dari 3 penyedia yang dinyatakan tidak lolos memliki kemiripan/kesamaan kesalahan.
Sedangkan pada tender pengadaan dan pemasangan rambu wilayah III, harga penawaran pemenang lelang diduga Tidak Wajar, selisih harga penawaran dengan nilai HPS hanya terpaut sekitar 0,41% (kurang dari 1%).
Kuat dugaan kedua proses tender tersebut terindikasi adanya persekongkolan untuk memenangkan salah satu penyedia, diduga lelang telah dikondisikan atau merupakan pesanan, sudah ada calon pemenangnya, diduga t gan kesepakatan sejumlah uang/fee proyek (komitmen fee),”tambah Aliansyah.
Proyek Perbaikan Jalan dan Drainase, Kementerian Agama Satker UIN Antasari Banjarmasin Tahun Anggaran 2021, Diduga Tidak Sesuai Spek (berkualitas rendah) Proyek dikerjakan oleh CV. ADHI JAYA selaku kontraktor pelaksana, dengan kontrak senilai Rp. 1.896.292.727,-
Pemasangan penutup bagian atas drainase diduga asal-asalan, di titik tertentu sisi kiri dan kanan penutup drainase tidak terdapat dinding/siring beton sebagai pengunci, bahkan, terdapat penutup drainase yang hancur, padahal pekerjaan belum terlalu lama selesai dikerjakan. Secara kasat mata penutup drainase yang terbuat dari cor beton/semen terlihat rapuh, Patut Diragukan Kualitasnya, diduga mutu beton yang digunakan tidak sesuai standart/spek Pada pekerjaan jalan, aspal kurang mulus, ketebalan aspal diduga tidak merata, dititik tertentu ketebalan aspal kurang dari batas maksimal.
Ditemukan kerusakan aspal berupa retak (craking) seperti kulit buaya yakni lebar celah lebih besar atau sama dengan 3 mm saling merangkai membentuk serangkaian kotak-kotak kecil yang menyerupai kulit buaya.
Diduga akibat kadar aspal yang tidak sesuai lob Mix Formula, aspal yang tipis, proses penghamparan dan pemadatan yang kurang maksimal sehingga berpengaruh pada kualitas aspal yang dihasilkan,”ucap Aliansyah.
“Selain dugaan yang tadi saya paparkan,disamping itu juga adanya dugaan perjalanan dinas keluar daerah yang dilakukan oleh Ketua dan anggota DPRD Kota Banjarbaru tahun anggaran 2020-2021 yang di duga dalam SPJ nya Mark up sewa hotel dan juga di duga adanya jual beli proyek sehingga berpotensi merugikan keuangan Negara,” ujar Aliansyah.
Ditempat yang sama, pihak perwakilan Kejaksaan Tinggi, RN Simanjuntak menyampaikan sementara semua tuntutan akan kami tampung dan sampaikan kepada bapak Kajati.
“Berhubung Bapak sedang ada tugas dilain jadi untuk semua aspirasi kami terima dan tampung dulu”, tutupnya. (Tim)
Berita dengan Judul: KPK-APP Kalsel Seruduk Kantor Kejaksaan Tinggi Kalsel. pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Irwan Saputra