Berita  

Kontes Kecantikan yang Larang Peserta Hamil Ikutan Dikecam Ketinggalan Zaman

kontes-kecantikan-yang-larang-peserta-hamil-ikutan-dikecam-ketinggalan-zaman

Kontes kecantikan yang diselenggarakan pedesaan Meksiko dikritik habis-habisan tak lama setelah pendaftaran dibuka. Pasalnya, hanya perempuan lajang berusia 17-22 dan belum pernah hamil yang boleh mengikuti perlombaan. Perempuan yang telah menikah atau tinggal bersama pasangan tidak memenuhi kualifikasi. Pemenang nantinya akan menerima hadiah uang tunai senilai 10.000 peso, setara Rp7 juta.

Acara ini diumumkan Senin (8/11) malam waktu setempat pada laman Facebook resmi pemerintah Villa Garcia di negara bagian utara Zacatecas. Kontes kecantikan rencananya berlangsung selama pekan raya tahunan kota. Namun, postingannya segera dihapus begitu menyulut kemarahan di media sosial. Entah acaranya akan tetap berlanjut atau tidak.


“Ada perdagangan manusia secara langsung dan terselubung di balik kontes ini, segala jenis pelanggaran [dan] kejahatan,” tandas Cristela Trejo Ortiz, pengacara yang aktif memperjuangkan hak-hak perempuan, ketika berbicara kepada kantor berita El Sol de Zacatecas.

Menurutnya, penegak hukum perlu menetapkan larangan terhadap penyelenggaraannya karena “ada yang memperoleh keuntungan ekonomi dari bisnis pemasaran ini, sehingga tanpa nama, hanya sebagai barang dagangan.”

Ajang kecantikan lokal semacam ini telah lama dilihat sebagai pameran perempuan muda bagi para orang kaya, politikus dan sering kali mereka-mereka yang terlibat dalam pengedaran narkoba. Bos kartel Sinaloa Joaquín “El Chapo” Guzmán menikahi ratu kecantikan Emma Coronel setelah menyaksikan penampilannya dalam kontes kecantikan lokal pada 2007. Emma masih remaja saat dipersunting lelaki yang sudah menginjak kepala lima.

Pemenang kontes kecantikan lainnya juga tersandung kasus kejahatan. Ratu kecantikan Laura Elena Zuñiga gagal mewakili Meksiko di Miss Universe 2009 karena ditangkap bersama tujuh anggota kartel beberapa bulan sebelumnya. Sejumlah senjata dan gepok uang tunai disita pada saat penangkapan mereka. Zuñiga kemudian dibebaskan, dan kisahnya diangkat ke layar lebar dengan judul Miss Bala (Miss Peluru) pada 2011.

Ratu kecantikan Sinaloa bernama María Susana Flores Gámez tewas dalam baku tembak antara tentara dan terduga anggota kartel pada 2012. Lalu pada Februari 2021, mantan ratu kecantikan Oaxaca bernama Laura Mojica Romero dibekuk polisi atas dugaan adanya keterlibatan dalam aksi penculikan.

Industri kontes kecantikan juga dituduh melanggengkan isu kejantanan yang meluas di Meksiko. Negara itu merupakan salah satu tempat paling berbahaya bagi perempuan di dunia. Amnesty International melaporkan 3.723 perempuan tewas dibunuh sepanjang 2020 saja.