Berita  

Kok Bisa?, Daerah Ini Urutan 1 Angka Kemiskinan di Indonesia

kok-bisa?,-daerah-ini-urutan-1-angka-kemiskinan-di-indonesia

TIMIKA |  Sebagai salah satu penduduk dengan jumlah populasi terbanyak di didunia, tentunya sebagai bangsa yang besar  yang terlahir dan tumbuh besar di Indonesia kita patut harus berbangga.

Selain memiliki pupulasi besar, Indonesia juga merupakan negara yang memiliki kekayaan yang berasal dari sumber daya alam yang cukup melimpah, bahkan kekayaan alam tersebut membuat iri beberapa negara lain.


Namun mirisnya, sumber daya alam yang berlimpah tidak juga menjadi faktor penunjang untuk menjadikan ekonomi bangsa ini kuat, pasalnya,  dukungan kekayaan alam yang begitu berlimpah masih saja belum bisa menekan angka kemiskinan.

Bayangkan saja hampir sebagian besar perusahaan raksasa beroperasi yang  mengeruk hasil bumi,  namun belum sejalan dengan harapan masyarakat saat ini.

Dengan  begitu,  Indonesia disaat ini masih memiliki satu permasalahan yang cukup serius yaitu angka kemiskinan yang dialami oleh beberapa wilayah di provinsi.

Sehingga permasalahan tersebut harus segera diatasi agar seluruh rakyat di Indonesia menjalai kehidupan yang tercukupi.

Oleh sebab itu  perlu  kita  ketahui  beberapa provinsi di Indonesia yang memiliki angka kemiskinan yang masih sangat tinggi, berikut ulasannya dari data Badan Pusat Statistik atau BPS. di tahun 2021.

1.Papua

Provinsi dengan julukan tanah yang diberkati (Papua) berada di urutan pertama sebagai provinsi termiskin di Indonesia, dengan tingkat presentase kemiskinan sebesar 26,8 persen menurut data BPS.

Tingkat kemiskinan di Papua ini bahkan melebihi dari penduduk miskin nasional.

Sehingga tingkat kemiskinan yang sangat besar ini mengharuskan pemerintah harus menyelesaikan permasalah ini, agar penduduk di Papua hidup dengan sejahtera.

2.Papua Barat

Papua Barat berada di urutan ke-2 sebagai provinsi termiskin di Indonesia, dengan peresentase kemiskinan mencapai 21,7 persen.

Penyebab kemiskinan di Papua Barat yaitu minimnya infrastruktur terkait pendidikan, kesehatan, dan juga kesejahteraan penduduknya.

3.Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Timur atau NTT berada di urutan ke-3 sebagai provinsi termiskin di Indonesia, presentase kemiskinan di NTT mencapai 21 persen.

Faktor yang menyebabkan NTT mengalami kemiskinan adalah pembangunan yang kurang merata, pertumbuhan ekonomi yang terhambat karena tingkat pendidikan dan produktivitas yang rendah.

4.Maluku

Maluku berada di posisi ke-4 sebagai provinsi termiskin di Indonesia, tingkat kemiskinan di Maluku mencapai 17,99 persen.

Penyebab Maluku mengalami kemiskinan yaitu dikarenakan tingkat pendidikan yang masih rendah, serta lembaga yang ada di masyarkat tidak mampu menguasai sarana ekonomi di provinsi ini.

5.Gorontalo

Gorontalo berada di urutan ke-5 sebagai provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia, persentase kemiskinan di provinsi ini sebesar 15,59 persen.

Faktor penyebab kemiskinan di Gorontalo adalah rendahnya produktivitas dan nilai tambah dari sektor pertanian.

Selain itu pendidikan, kesehatan, dan tingkat pendapatan penduduk di Gorontalo juga dinilai cukup rendah.

6.Aceh

Aceh juga menjadi provinsi termiskin di Sumatera, dan juga berada di urutan ke-6 sebagai provinsi termiskin di Indonesia.

Persentase kemiskinan di provinsi ini sebesar 15,43 persen menurut data dari BPS.

Penyebab kemiskinan di Aceh ini dikarenakan pengaruh dari komoditi makanan dan optimalisasi dari sumber daya alamnya yang masih rendah.

Selain itu biaya rumah, listrik, bensin yang cukup tinggi membuat Aceh dilanda kemiskinan.

7.Bengkulu

Nomor urut ke-7 ditempati oleh Bengkulu sebagai provisi termiskin di Indonesia, presantase kemiskinan di Bengkulu mencapai 15,3 persen menurut data BPS.

Kemiskinan yang masih sangat tinggi di provinsi ini disebabkan oleh tingkat konsumtif masyarakat terhadap rokok, sehingga dibutuhkan kebijakan yang tepat untuk masalah ini.

8.Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Barat berada di urutan ke-8 sebagai provinsi termiskin di Indonesia, menurut data dari BPS, presentase kemiskinan di provinsi ini mencapai 14,23 persen.

Penyebab kemiskinan di Nusa Tenggara Barat adalah rendahnya tingkat pendidikan dan rata-rata pengeluaran perkapitanya perbulannya masih dibawah garis kemiskinan.

9.Sulawesi Tengah

Provinsi Sulawesi Tengah memiliki penduduk yang cukup sangat banyak, namun beberapa penduduk di provinsi ini tidak mendapatkan kesejahteraan yang semestinya.

Hal tersebut dikarenakan tingkat kemiskinan di Sulawesi Tengah cukup tinggi dan berada di urutan ke-9 sebagai sebagai provinsi dengan kemiskinan tertinggi di Indonesia.

Faktor yang menyebabkan provinsi ini mengalami kemiskinan adalah pendidikan yang kurang merata, fasilitas kesehatan yang kurang, hingga pendapatan perkapita yang berada dibawah nasional.

10.Sumatera Selatan

Sumatera Selatan menjadi provinsi yang memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi di Indonesia, dan berada di urutan ke-10.

Nilai indikator kemiskinan di Sumatera Selatan dilihat dari pengeluaran perkapita setiap bulan yang masih sangat kecil.

Menurut catatan BPS, presentase kemiskinan di Sumatera Selatan mencapai 12,56 persen, kemiskinan tersebut tentunya juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat disana.

Walaupun begitu pemerintah tetap berusaha memberikan kebijakan yang tepat agar kemiskinan di provinsi-provinsi tersebut berkurang, dan agar rakyat bisa hidup dengan sejahtera.

Meski demikian, tingkat kemiskinan di pedesaan masih lebih tinggi dibandingkan dengan perkotaan. Kemiskinan di pedesaan di September 2020 tercatat sebanyak 13,20% sedangkan di perkotaan sebanyak 7,88% dari total penduduk miskin di Indonesia”

  1. Papua 26,8%
  2. Papua Barat 21,7%
  3. Nusa Tenggara Timur 21,21%
  4. Maluku 17,99%
  5. Gorontalo 15,59%
  6. Aceh 15,43%
  7. Bengkulu 15,30%
  8. Nusa Tenggara Barat 14,23%
  9. Sulawesi Tengah 13,06%
  10. Sumatera Selatan 12,56%
(redaksi/Papua)

 

Berita dengan Judul: Kok Bisa?, Daerah Ini Urutan 1 Angka Kemiskinan di Indonesia pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Redaksi Papua