Salah satu organsasi kemasyarakatan (ormas) terbesar di Indonesia berbasis penggemar musik sedang dilanda kisruh kepengurusan. Ormas tersebut adalah ‘Orang Indonesia’, kerap dijuluki OI, yang awalnya terbentuk dari perkumpulan penggemar musisi folk ternama Iwan Fals.
Kisruh ini cukup panas, sampai-sampai keluarga Iwan Fals melaporkan salah satu pendiri OI, berinisial IB, ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik. Laporan itu diajukan oleh Rosanna Listanto, istri Iwan Fals, pada Kamis 4 November 2021, karena tak terima dituding oleh IB di sebuah jumpa pers yang diliput media pada Oktober lalu. Dalam jumpa pers itu, pengacara IB menyebut ada indikasi Rosanna dan timnya memalsukan isi Surat Pendirian Organisasi OI.
Detik.com melaporkan bahwa Iwan Fals, yang bernama asli Virgiawan Listanto, turut hadir di Polda Metro Jaya namun dalam kapasitas sekadar mendampingi sang istri membuat pengaduan ke aparat. “Saya menemani istri,” kata Iwan singkat saat ditanya wartawan.
Menurut keterangan pengacara keluarga Iwan Fals, Ichsan Kurniagung, tudingan IB bahwa Rosanna memalsukan surat organisasi sudah keterlaluan. Karenanya, tim kuasa hukum menggunakan pasal pasal 27 ayat 3 juncto pasal 45 ayat 3 UU ITE, yang sering disebut banyak pengamat sebagai “pasal karet”. Selain IB, pengacara pendiri OI yang menggelar jumpa pers bulan lalu turut dilaporkan.
“[Laporan ini] memang berkaitan permasalahan di OI, di laporan ini kami jerat [terlapor] pasal dugaan fitnah atau berita tidak benar yang ditayangkan dalam media elektronik, termasuk YouTube dan salah satu stasiun televisi dengan oknum pengacara bernama KS,” kata Ichsan seperti dikutip Republika.
Pihak IB, lewat pengacara Kamaruddin Simanjuntak, sebetulnya lebih dulu mengancam istri Iwan Fals akan membawa dugaan pemalsuan surat organisasi ke ranah hukum. Adanya perubahan surat pendirian itu, membuat struktur keanggotaan OI berubah di Kementerian Hukum dan HAM, membuat Rosanna seakan-akan menguasai sepihak OI. Simanjuntak menuding OI kini “jadi seperti perusahaan pribadi istri Iwan Fals.”
IB sebetulnya adalah kawan Iwan Fals, yang turut membantu pendirian Yayasan Orang Indonesia (YOI) pada 7 Mei 1999, di Desa Leuwinanggung, Kota Depok, Jawa Barat, yang juga merupakan lokasi kediaman Iwan Fals. Yayasan ini awalnya dibentuk untuk mewadahi penggemar Iwan Fals di seluruh Indonesia. Pada mulanya “Oi” adalah seruan untuk berkumpul [“Oi… !”] dan belakangan menjelma menjadi kepanjangan nama ormas yakni “Orang Indonesia”, seperti dilaporkan oleh KBR 68 H.
Iwan di masa itu, menikmati puncak popularitas berkat statusnya sebagai simbol yang mendukung gerakan reformasi. Iwan bahkan sempat digadang-gadang menjadi calon presiden Indonesia, selepas diktator Suharto lengser pada 1998.
Reputasi moncer itu juga didukung oleh diskografi lagu-lagu Iwan Fals di masa mudanya, yang bernuansa kritis terhadap rezim Orde Baru. Lagu protes Iwan yang paling ikonik bersama band Swami, “Bongkar”, dinobatkan oleh Majalah Rolling Stone Indonesia sebagai lagu Indonesia terbaik sepanjang masa. Saking besarnya pengaruh Iwan, serta didukung fans loyal, majalah TIME edisi 2012 sempat memasukkan Iwan sebagai ‘Asian Heroes’ bersama Aung San Suu Kyi yang memimpin demokratisasi Myanmar, pemimpin spiritual Tibet Gyalwa Karmapa, serta pejuang kemerdekaan Timor Leste Xanana Gusmao.
YOI berkembang statusnya menjadi ormas pada 6 Agustus 1999, disepakati oleh 400 orang yang hadir di Leuwinanggung, mewakili seluruh provinsi Indonesia pada masa itu. Lambat laun, OI mengumpulkan massa yang terus membesar.
Dari perkiraan Majalah HAI, jumlah anggota OI pada 2017 lalu mencapai 6 juta orang, tersebar di seluruh provinsi Tanah Air. Selain menjadi ajang silaturahmi penggemar lagu-lagu Iwan Fals, OI turut melakukan berbagai kegiatan sosial, seperti penanaman pohon hingga aksi donor darah. Jika mengacu jumlah anggota, hanya Slankers, wadah fans band rock Slank, yang jumlah massanya melampaui OI di Indonesia.
Namun, karena pengaruh dan basis massa loyal yang cukup besar, OI sering dikait-kaitkan pula dengan kepentingan politik. Iwan beberapa kali menepis rumor bahwa Presiden Joko Widodo atau kubu Prabowo Subianto, yang kala itu menjadi rival presiden, berusaha menariknya bersama OI untuk memberi dukungan terbuka.