Selang beberapa jam pasca erupsi gunung berapi bawah laut Tonga, Angela Glover mengabadikan pemandangan matahari terbenam yang indah dan mengunggahnya ke Instagram.
“Lihatlah… penampakan matahari terbenam setelah gunung berapi meletus tadi malam,” tulis warga negara Inggris itu di caption fotonya pada Jumat (14/01).
Letusan yang dahsyat memicu peringatan tsunami di sejumlah wilayah, termasuk Tonga, Selandia Baru dan Jepang. Namun, perempuan 50 tahun itu meyakinkan meski ada risiko terjadinya tsunami, keadaan di sana “baik-baik saja…”
Tiga hari kemudian, sang suami menemukan jasadnya yang hilang tersapu tsunami. Menurut pengakuan lelaki bernama James Glover, dia menyelamatkan diri dengan memanjat pohon.
Angela menjadi salah satu korban tewas yang pertama diketahui akibat tsunami disebabkan oleh erupsi gunung berapi bawah laut Hunga Tonga-Hunga Haʻapai, terletak 65 kilometer di utara Ibu Kota Nuku’alofa. Setidaknya ada tiga korban tewas lain yang sekarang sudah ditemukan selain Angela, dengan kemungkinan korban bertambah amat tinggi.
Gelombang tsunami telah membuat sambungan komunikasi dan internet terputus, sehingga sulit untuk mengetahui skala kerusakannya. Jalur komunikasi belum pulih sampai tiga hari kemudian, membuat keluarga di luar dan dalam negeri khawatir dengan keadaan orang terdekat mereka. Bantuan pun sulit menjangkau negara yang terdampak bencana. Keluarga Glover sendiri, yang tinggal di Inggris dan Australia, baru mendengar kabar duka setelah Angela dinyatakan tewas.
Teman dekat mereka, Donna Head, membuat postingan publik di Facebook, “informasi yang kami terima sangat terbatas. Kami hanya mengetahui mereka berdua terkena tsunami.”
“James bertahan di atas pohon, tapi tragisnya Ange hanyut,” imbuhnya.
Nick Eleini, saudara laki-laki Glover, memberi tahu Sky News, Angela dan suaminya diterjang tsunami saat menyelamatkan anjing-anjing mereka. Keduanya mendirikan tempat penampungan hewan Tonga Animal Welfare Society setelah pindah ke Tonga pada 2015.
Negara kepulauan Polinesia yang berpenduduk lebih dari 100.000 orang itu terletak di kawasan Pasifik Selatan. Gunung berapi yang meletus selama beberapa hari terakhir berada di Cincin Api Pasifik, daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi. Gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai sudah beberapa kali meletus. Erupsi terakhir terjadi pada Desember.
Meski skala letusannya belum bisa dikonfirmasi, ahli geologi mewanti-wanti kemungkinan terburuk. Jaringan internet mungkin baru bisa pulih sepenuhnya berminggu-minggu kemudian, mengingat bencana alam merusak kabel bawah laut yang menghubungkan negara kepulauan dengan seluruh dunia.
Rekaman video yang memperlihatkan gulungan ombak menghantam rumah dan bangunan lainnya sempat beredar di media sosial sebelum layanan internet putus. Anggota parlemen Fatafehi Fakafānua, yang belum mendengar kabar dari istri dan keluarganya, mendesak agar bantuan segera disalurkan ke warga.
Australia dan Selandia Baru mengerahkan bantuan berupa penerbangan pengawasan pada Senin. Pemerintah Selandia Baru juga mengatakan akan mengirimkan air minum kepada para penduduk Tonga.
Dua orang dilaporkan hanyut terbawa gelombang besar yang menghantam utara Peru menyusul erupsi di Tonga.
Follow Hanako Montgomery di Twitter dan Instagram.