Keerom – Statemen Masyarakat Distrik Waris Kabupaten Keerom, yang di ungkapkan Kepala Suku Pund Daniel Amo tertanggal 23/6, akan dikibarkan Bintang Kejora Pada HUT TPN OPM tanggal 1 Juli 2022 di Distrik Waris, menjadi sebauh Catatan yang membingungkan para elit daerah dan pemangku kepentingan, di tengah gencarnya isu pembangunan pro rakyat yang menghiasi sejumlah media online maupun media sosial era Kepemimoinan Piter – Wafir.
Kok bisa, Di tengah gencarnya Isu Pembangunan Keerom era Piter – Wafir setiap detik di berbagai media online maupun Media Sosial, Tiba tiba ada wacana pengibaran Bintang Kejora”
Kadang yang berbicara dan yang merasakan tentu beda, mungkin kalimat itu yang perlu kita cermati atas mencuatnya isu pengibaran Bintang Kejora 1 Juli di Distrik Waris Kabupaten Keerom.
Kita tidak bisa menyalahkan dan menggiring Rakyat” untuk mengikuti apa yang kita inginkan sebahai pemimpin, kita juga tidak menghadirkan sikap emosional jika rakyat tidak mau mengikuti” tetapi bagimana kita berusaha memahami apa yang mereka inginkan dan bagaimana cara kita memberikannya.
Jika Pemimpin berusaha agar Rakyat harus mengikuti keinginanya, tanpa ada masukan, kritikan, dari Rakyat terhadap kita maka di situlah hadirnya ketidakpercayaan Rakyat terhadap kita
Apalagi jika janji kampanyenya tak sesuai dengan eksen yang di jalankan oleh seorang Pemimpin bahkan sampai melenceng dari harapan Rakyat.
Menanggapi isu pengibaran Bintang Kejora di Distrik Waris Kabupaten Keerom tersebut, Wakil Ketua Intelektual Distrik Waris, Pius Amo, S. Ag angkat bicara.
Pius Amo mengutarakan, pada dasarnya kita harus cermati atas rencana masyarakat tersebut, terutama mengapa isu ini bisa mencuat, ada apa di balik itu, apa keinginan Rakyat Distrik Waris
Hal itu di ungkapkan Pius Amo, S. Ag, Kepada Liputan4 di Ruang Kerjanya (Senin, 27/6/2022) usai menanggapi statemen masyarakat Distrik Waris untuk melakukan Pengibaran BK melalui salah satu Media Online.
Kata Pius Amo, Saya sebagai Wakil Ketua Intelektual Distrilk Waris mengetahui apa yang menjadi harapan masyarakat Distrik Waris. Statemen ini hadir akibat Sakit Hati oleh Masyarakat Distrik Waris yaitu, Pertama setiap kegiatan Pemerintah Daerah di Wilayah I Keerom, Distrik Waris di biarkan begitu saja. Padahal sesuai undang undang No 26 Tahun 2002, Waris adalah Ibu Kota Kabupaten Keerom.
Yang Kedua, Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Keerom ke Waris yang terus mencuat di berbagai media online maupun Media Sosial ibarat sebuah wacana Bupati Keerom yang belum tentu terwujud,
Yang ketiga Penyelesaian Persoalan Tanah Asrama Mahasiswa di Perumnas III Waena Kota Jayapura yang hingga kini di biarkan tak terurus oleh Pemda Keerom, serta yang ke Empat adalah melencengnyanya Janji pada Kampanye 2020 lalu, Ujar Pius Amo..
Menurut Pius Amo, Sebenarnya sampai saat ini Masyarakat Waris masih mendukung Bupati Keerom, mulai dari awal pemilihan kita bisa liat, nyatanya pada pemilihan kemarin 99% di menangkan oleh Piter Gusbager S. Hut, MUP (Bupati Sekarang), Sehingga saya yakin sekarang juga masyarakat Distrik Waris masih mendukung.
Lanjut Pius Amo, S. Ag, Di sisi lain kami juga memahami tidak semua orang sepaham akibat satu dan lain hal, selain itu masyarakat juga memiliki pemahaman yang beda, kadang janji orang tak di tepati atau tak terlaksana maka imbasnya terjadi seperti saat ini, akan muncul sakit hati.
Pemberitaan pada Media Online Reportase Papua Tertanggal 23/6 misalkan, apa yang di utarakan Daniel Amo, dan Gaspar May sangatlah jelas.
Lebih Jauh Tokoh Intelektual Distrik Waris ini menambahkan, Saya berharap mudah mudaha apa yang di utarakan masyarakat ini tidak menjadi kenyataan, Saya jamin itu hanya sebuah komentar terhadap pemerintah yang di anggap tidak memberikan perhatian terhadap Distrik Waris saat ini.
Mari Kita sama sama dukung Pemerintah untuk membangun Keerom ini kedepan yang lebih baik. Tutup Pius Amo..
Berita dengan Judul: Kibarkan Bintang Kejora di Keerom, Karena Sakit Hati terhadap Janji Bupati pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : FERRY NABAR
