Berita  

Khatib Diminta Serukan Bahaya Game Online Bagi Anak Aceh

Banda Aceh – Organisasi santri Aceh, Rabithah Thaliban Aceh (RTA) mengajak para khatib jum’at untuk menyeru para orang tua di Aceh melalui mimbar jum’at mencegah anak-anak mereka dari kecanduan game dan gadget.

Pasalnya sejumlah permainan game di gadget, selain menjadi candu dan melalaikan, juga mengandung unsur perjudian yang dilarang dalam Islam.


Pernyataan ini disampaikan Ketua 1 RTA, Teuku Zulkhairi melalui siaran pers kepada media di Banda Aceh, Kamis, 29 Juli 2021.

“Saat ini kita melihat generasi muda kita di Aceh bukan saja terancam oleh sabu-sabu, tapi juga oleh game-game yang dimainkan di gadget yang telah membuat mereka begitu lalai. Dan fatalnya lagi sejumlah permainan game online di gadget mengandung unsur perjudian seperti game domino,“ kata Zulkhairi yang juga Komisioner pada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh ini.

Zulkhairi mengatakan, jika generasi muda masih larut dalam permainan yang melalaikan ini, maka ke depan kita bangsa Aceh akan menyambut masa depan yang buruk sebagai sebuah bangsa oleh karena kita akan meninggalkan generasi yang lemah tak berdaya.

Padahal, sebut Zulkhairi, kedepan kita akan menghadapi tantangan global yang begitu besar. Jika generasi kita hari ini hanya menjadi konsumen atau produk-produk asing seperti game-game yang melalaikan ini, maka mereka akan menjadi generasi yang tidak kreatif dan lalai.

“Islam sangat menekankan kita untuk betul-betul menjaga generasi muda kita. Bahkan Alquran mengingatkan kita untuk jangan sekali-kali meninggalkan generasi yang lemah. Sementara saat ini kita betul-betul sedang melihat kemunculan generasi yang lemah. Lemah dari kreatifitas dan cenderung lalai dengan gadget mereka, “ terang Zulkhairi.

Oleh sebab itu, menurut Zulkhairi yang juga mengajar di UIN Ar-Raniry ini, disinilah peran para khatib Jum’at dibutuhkan untuk memberikan pencerahan kepada para ayah di Aceh sebagai kepala rumah tangga untuk betul-betul menjaga anak-anak mereka agat terhindar dari kecanduan game-game di gadget mereka. Sebab, sebutnya lagi, Islam juga secara tegas meminta kepada para ayah untuk mendidik anak-anaknya.

Para ayah, kata Zulkhairi diharapkan tidak membiarkan anak-anaknya lalai dan larut dengan permainan game-game di gadget mereka. Kawal anak-anak kita atau antarkan mereka ke dayah agar mereka bisa dikontrol dari pengaruh negatif penggunaan gadget.

“Para khatib kita harapkan dapat menyadarkan para ayah dari anak-anak Aceh melalui mimbar khutbah jum’at untuk betul-betul mengawasi anak-anaknya dari pengaruh negatif kecancuan game-game di gadget mereka. Apalagi juga banyak game judi yang sudah diharamkan oleh ulama kita di MPU Aceh, “ pinta Zulkhairi.

The post Khatib Diminta Serukan Bahaya Game Online Bagi Anak Aceh first appeared on Mediasatu.