INFAKTA.COM, BANDUNG – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Dadang Supriatna menerima kunjungan jajaran Dewan Pengurus Daerah Perhimpunan Anggrek Indonesia (DPD PAI) Provinsi Jawa Barat di Rumah Dinas Jabatan Bupati Bandung di Soreang, Kab. Bandung, Selasa (3/1/22).
Pertemuan yang turut dihadiri pula oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Dr. Ir. H. A Tisna Umaran, M.P., dan Kabid Sarana Ir. Agus Lukman ini membahas perkembangan dan budidaya anggrek dalam upaya menumbuhkan dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
Selain itu dibahas pula pengembangan budidaya anggrek sebagai destinasi wisata agro, dan peluangnya sebagai komoditi eksport.
Emma Dety mengatakan, setelah menerima kunjungan dari jajaran DPD PAI Provinsi Jawa Barat itu, pihaknya akan berdiskusi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung terkait pengembangan wisata anggrek.
Emma Dety menyebutkan bahwa Kabupaten Bandung memiliki banyak wisata alam dan anggrek dapat dimasukkan menjadi kawasan destinasi wisata kedepannya.
“Dengan mengembangkan budidaya anggrek, tentunya bisa juga meningkatkan ekonomi masyarakat. Nantinya, kita akan memberikan edukasi kepada masyarakat, minimal warga setempat bisa menanam bibit anggrek. Jangan sampai bibit tanamannya diimpor dari luar, tapi kita juga harus bisa membuat dan mengembangkannya,” tutur Emma Dety.
Ia berharap melalui pengembangan budidaya anggrek bisa memberikan nilai tambah atau penghasilan bagi masyarakat.
Emma Dety juga melihat bahwa kawasan Kecamatan Pasirjambu, merupakan daerah pertanian yang cukup potensial untuk pertanian anggrek. Namun dirinya juga mengatakan bahwa budidaya pertanian anggrek bisa dikembangkan di setiap kecamatan di Kabupaten Bandung.
“Kita bikin contoh dulu. Satu desa satu kecamatan dulu, supaya nanti bisa berkembang,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Dr. Ir. H. A Tisna Umaran, M.P., mengatakan, budidaya pertanian anggrek, apalagi pada masa pasca pandemi Covid-19 bisa dikembangkan di rumah-rumah warga masing-masing.
“Memelihara anggrek ini bisa menjadi sumber pendapatan, apalagi anggrek yang langka dan bagus harganya tidak terstandar. Harganya lebih pada nilai seni. Tidak ada standar,” kata Tisna Umaran.
Imbuh Tisna, Oleh karena itu, di wilayah Kabupaten Bandung berpotensi menjadi induk bisnis anggrek.
“Potensi sekali kalau anggrek dikembangkan di Kabupaten Bandung. Memang anggrek dari dulu sudah ada di Kabupaten Bandung dan potensinya sudah luar biasa,” katanya.
Menurut Tisna, Dinas Pertanian berusaha untuk mendorong pengembangan budidaya anggrek menjadi lahan bisnis yang menguntungkan bagi masyarakat.
Tisna Umaran pun mengungkapkan potensi permintaan anggrek dari luar negeri cukup tinggi. Apalagi, pengembangan anggrek di Kabupaten Bandung dekat dengan Kota Bandung, Bandung Raya serta Jakarta.
“Anggrek yang dihasilkan di kita itu ekslusif, bisa diekspor ke Taiwan, Singapura, dan negara lainnya dengan standar kualitas anggrek yang bagus,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPD PAI Provinsi Jawa Barat Romlah Wikardi, mengatakan, anggrek sangat berpotensi sebagai peluang bisnis di Jawa Barat.
“Bisnis anggrek sangat menjanjikan. Potensi pertaniannya luar biasa, mulai dari penyilangan sampai pembibitan anggrek,” kata Romlah.
Ia berharap pengembangan budidaya anggrek di Kabupaten Bandung lebih cepat dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya. “Anggrek bisa menjadi agro wisata,” ujarnya.
Romlah juga berharap agar pengembangan anggrek di Kabupaten Bandung bisa memasyarakat sampai ke level bawah.
“Insya Allah anggrek itu tanaman yang mempunyai nilai tinggi,” ujarnya.
Sum : Humas Pemkab Bandung // Bubu