KUPANG, LIPUTAN4.COM – Kepala BPJN NTT, Dr. Ir. Muktar Napitupulu, M.Sc. menyarankan dalam penataan wajah Kota Kupang yang menelan Dana APBN sekitar Rp. 125 Miliar, harus memenuhi standar desain yang kompatibel dengan rencana pengembangan Kota Kupang.
Permintaan tersebut disampaikan Kepala BPJN NTT, Dr. Ir. Muktar Napitupulu, M.Sc. saat menghadiri Rapat Akselerasi Penataan Kota Kupang Tahap 2 yang dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi di ruang kerja Wagub NTT, Rabu (24/3/2021).
“Dalam penataan dan pembangunan Kota Kupang, harus ada standar desain yang kompatibel dengan rencana pengembangan kota sehingga benar-benar menjadi model perkotaan sebagai icon provinsi NTT” Harap Muktar Napitupulu.
Muktar Menandaskan maksud dari standar desain yang kompatibel yaitu desain ideal yang bisa dikerjakan dengan memperhatikan analisis perkotaan untuk mewujudkan Kota Kupang sebagai kota pengembangan berkelas premium, Ujarnya.
Permintaan Kepala BPJN terkait pembangunan harus memiliki standar yang ideal karena penataan Kota Kupang tersebut akan menggunakan dana bantuan dari pusat yaitu dana APBN sekitar Rp. 125 Miliar.
Terkait dengan penataan Kota Kupang, dalan Rapat tersebut sudah menjelaskan bahkan akan menitik beratkan pada penataan Koridor Pedestrian Bundaran dan Gerbang pintu-pintu masuk Kota Kupang.
Kesempatan yang sama, Kasubdit Perencanaan Teknis Direktorat Pengembangan Kawasan Pemukiman Kementerian PUPR RI, Kusuma Wardhani, dalam rapat tersebut mengatakan pembangunan tahap 2, Kota Kupang mendapatkan perhatian lagi dikarenakan Kota Kupang dalam proses penataan kota sehingga menjadi perhatian khusus pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR RI.
Menurutnya, Kota Kupang akan menjadi pilot project untuk pengembangan kota-kota lainnya di Indonesia. Untuk itu, ia menambahkan bahwa pengembangan Kota Kupang tahap satu menjadi perhatian penting karena akan menjadi acuan untuk pengembangan kota tahap dua.
Wakil Gubernur NTT, Josef Nai Soi menyambut hangat upaya penataan wajah Kota Kupang sebagai ibu kota Provinsi. Dengan adanya bantuan dari pemerintah pusat ini, menurutnya, Kota Kupang akan lebih menunjukkan kharismanya sebagai ibu kota provinsi dengan adanya penataan kota tahap kedua ini.
Secara khusus Wagub Nai Soi juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada pemerintah pusat. “saya berterima kasih kepada Presiden Jokowi, melalui Kementerian PUPR RI yang sudah membantu kami untuk menata Kota Kupang sebagai ibu kota provinsi ini menjadi lebih baik dan juga membantu penataan destinasi wisata di Labuan Bajo”, katanya.
Sementara itu, Wali Kota dalam pertemuan mengemukakan bahwa pemerintah kota akan memberi perhatian khusus untuk mempersiapkan lahan yang akan dilakukan penataan tahap 2 serta berjanji jajarannya akan menata aset agar tidak terjadi kendala dikemudian hari.
Untuk itu, berbagai masukan yang disampaikan oleh pihak Kementerian PUPR melalui BPJN NTT akan menjadi perhatiannya untuk segera diselesaikan sehingga proyek dapat rampung tepat waktu sesuai perencanaan.
Ia menambahkan bahwa desain penataan kota ini nantinya akan menonjolkan kearifan khas daerah Kota Kupang dengan penataan berbatuan, pohon-pohon termasuk pohon lontar serta menampilkan arsitektur adat yang mewakili tradisi kedaerahan di Kota Kupang.
Usai pertemuan, kepada awak media, Wali Kota Jeriko berkomentar bahwa pengembangan bundaran mencakup 3 lokasi bundaran yaitu Bundaran El Tari, Bundaran Patung Kirab dan Bundaran Patung Tirosa. Selain itu penataan juga mencakup 4 gerbang masuk kota, yaitu masing-masing terletak di Bimoku, Belo, Bolok, dan Penfui.
Semuanya akan dibiayai dari APBN atau bantuan pemerintah pusat “kita mendapat bantuan dari pemerintah pusat senilai sekitar 125 miliar dari APBN, proyek akan dilaksanakan secara multi years.
Rencananya akan mulai dilelang mulai bulan Juni tahun ini, dan diperkirakan akan selesai tahun 2022, kita bersyukur dan berterima kasih atas perhatian pemerintah pusat kepada Kota Kupang karena semua ini anggarannya sesuai dengan lobi,” jelasnya.