Liputan4 com.sumatera selatan – Sore ini aku disibukkan dengan kedatangan meja pingpong yang dibelikan oleh anakku karena aku ingin mengajari cucuku agar dapat bermain pingpong atau tenis meja,
Siapa tahu esok ia bisa menjadi allet pingpong juga sebagaimana 3 anakku yang sudah kudidik dulu
MImpi kali yee..!
Sesudah isya kami mencoba meja pingpong yang baru sampai basah baju dan dilanjutkan pelatihan awal cucuku yg dilatih oleh anak bujangku
Saat aku istirahat sesudah mandi aku teringat meja itu belum ditutup takut rusak karns besok tukang yg mengerjakan rumah dihawatirkan tak tahu bagaimana melipat meja pingpong , jadi aku merapikan meja dulu supaya aman.
Saat menunggu kantuk kubuka group WA Smansa’81 dan group lain : serasa disambar petir saat mendengar berita meninggalnya dulur kita Lamazi sudah memenuhi group WA kami
Innalillahi Wainnailaihi Rojiuun…!
Rasa tak percaya tetap menggumpal didada karena belum lama aku berkomunikasi dengannya tentang cita-citanya untuk mengabdi di Kabupaten Ogan Komering Ulu ( OKU ) tercinta yang selalu ia dengungkan setiap ia berwacana
Terbayang kembali saat awal pertemuanku dengannya sesudah ia keliling nusantara sebagai abdi negara di kepolisian
Saat itu istrinya diangkat sebagai Kapolres OKU dan ia sudah Kombes bertugas di Palembang
Pada hari minggu seorang teman mengingatkanku, Lamazi ikut senam di Tamankota Baturaja
Ia kawan sekolah kita satu angkatan kami lulus SMA Negeri 1 OKU tahun 1981
Aku, terus terang sudah lupa karena kami beda jurusan jadi tak pernah sekelas
Ia jurusan IPS dan aku IPA
Tapi kapan lagi akan bersilaturahmi kalau tidak sekarang bisik hatiku
Karena acara ini acara besar kami yang biasa senam dihalaman gedung DPRD OKU diminta bergabung di acara senam dengan Kapolres baru di taman kota
Karena memang tak begitu kenal apalagi sudah puluhan tahun berpisah tentu aku tak tau yang mana Lamazi itu
Dengan bertanya pada panitia akhirnya aku tau dia senam di barisan depan bersama istrinya yang Kapolres OKU
Begitu selesai senam kudekati dirinya dan dengan penuh percaya diri kutegur ia tapi dengan teguran yang tak biasa
” Zi, masih ingat aku..? ”
Sambil kuulurkan tanganku dan kami bersalaman terus berpelukan
Sengaja aku menegur seperti itu yang cukup membuat ia tertegun karena semua memanggilnya “pak”
yang ini kok cuma panggil nama ?!
Lama ia memandangku dan aku meneruskan
“Kawan SMA dulu… ! ”
Ia menepuk bahuku membalas keakraban yang sudah kubuat seakan ia mengenalku
Sambil meregangkan badan habis senam kami berbicang sebentar diantara suara MC yang membawa acara kuis berhadiah
Itulah awal aku mengenalnya
kembali dan sejak itu intensitas keakraban mulai terbentuk
Hal yang selalu jadi perbincangan kami tak lain keinginannya untuk mengabdi di kota kelahirannya sesudah berpuluh tahun mengabdi di negeri orang
Saat kutanya apa ada keinginan untuk jadi OKU 1 ?
Ia dengan tegas menolak
Baginya mengabdi tidak harus jadi OKU 1, OKU 2 pun sudah bagus katanya Yang penting bisa mengabdi pada kampung halaman
(OKU 1 :Bupati OKU, OKU 2 : Wakil Bupati OKU)
Sejak itu meski tak sering ketemu kami selalu berkomunikasi lewat telpon
Ia bahkan pernah menelponku bertanya tentang penerimaan anggota TNI karena ia tau menantuku anggota TNI di bagian penerimaan
Tak jarang ia menelponku untuk mendapat informasi terkait dengan kota kelahiran kami Baturaja
Saat Ketua Ikatan Alumni SMA Negeri 1 OKU ( SMANSA OKU ) akan ada pergantian aku bersama yang lain menyarankan ia untuk mengambil amanah itu dan ia menyetujui
Jadilah ia Ketua IKA SMANSA OKU yang pelantikannya di Gedung SKB yang dihadiri oleh Bupati OKU yang juga merupakan alumni SMANSA OKU
Sejak itu kami sebulan sekali bertatapmuka langsung pada pertemuan pengurus SMANSA OKU dan ia aktif datang ke kota Baturaja meski tinggal di Palembang
Di saat pilkada OKU sempat kutanya kenapa ia mundur dari pencalonan, karena saat itu hanya ada calon tunggal
Ia menjawab penuh politis:
” Perahu la ambek jeme gale..! ”
sambil tertawa
Aku ikut terbahak juga
Ada satu kenangan yang sangat membekas dihatiku saat kami pengurus IKA SMANSA mengadakan acara Bakti Sosial ke daerah Ulu Ogan
Kami berangkat pagi memakai mobil bus Kepolisian pinjam dengan Kapolres OKU yang saat itu dijabat istrinya AKBP Ni Ketut Widayana.
Jauhnya dusun yang akan kami kunjungi melewati jalan dibibir jurang, keramahan penduduk yang menjamu kami Sekolah Madrasah yang kami datangi memberi balasan atas kunjungan kami dengan hadiah durian yang memenuhi bagasi mobil bus serta Lamazi yang dengan keinginan sendiri mencoba mengangkat ‘bake’ alat angkut tradisional OKU yang bertumpu dengan kekuatan bahu mengangkat Lebih dari 20 durian sangat menginspirasiku karena terus terang aku tak sanggup tapi Lamazi mampu mengangkatnya sayang aku tak sempat mengabadikannya.
Kegembiraan saat pulang agak terganggu karena mobil kami salah jalan dan masuk kejalan yang tak bisa di lewati mobil bus, maklum itu jalan kampung
Aku ingat betul bagaimana ia dengan wibawa “Kombespol” nya memberi instruksi kepada sopir bus yang notabene anggota kepolisian berpangkat “kecil” yang kelimpungan karena rasa takut lebih besar dari instruksi yang benar
Melihat ini aku mengambil alih proses memandu bus tersebut agar instruksi panduan tidak terdengar “menakutkan”
Lamazi kusuruh jangan memberi instruksi, biar aku saja agar “anak buahmu” nyaman kataku
Ia faham dan menyerahkan proses panduan bus keluar dari jalan kecil itu kepadaku
Aku ingat, kami sampai mengangkat Seng rumah penduduk dan roda bus sebelah kanan sempat “melayang” diatas got saat bus melewati persimpangan yang sempit.
Perjuangan kami mendapatan tepuk tangan meriah penduduk setempat dan kami semua setelah bus berhasil melewati jalan kecil itu ke jalan yang cukup besar untuk dilalui dengan nyaman.
Saat diatas bus sesudah keadaan aman, Lamazi mengungkapkan “pujian” yang kuanggap mewakili kerendahan hatinya
Sekaligus menunjukkan keakraban kami.
” Untunglah nian ada anak IPA yang biasa belajar sin cos jadi bus kito pacak liwat….!” katanya sambil tersenyum penuh arti.
Sebuah pujian tulus dari seorang Kombespol yg menurutku sangat membanggakan aku yang bukan siapa-siapa.
Selamat jalan saudaraku, sahabatku, karibku
Ketua IKA SMANSA OKU
Semoga Allah menerima amal ibadahmu mengampuni salah dan dosamu
Memasukkanmu kedalam golongan orang yang taqwa.
Aku bersaksi ya Allah
ia adalah orang yang baik dan mohon kebaikannya menjadikan ia termasuk orang yang Engkau berkahi.
Aamiin Yaa Robbal ‘Aalaamiin
ATHFI PURNAMA
Palembang 23 Juni 2021
menjelang 2/3 malam
Berita dengan Judul: Kenangan Bersama Kombespol Drs Lamazi As Ketua IKA SMANSA OKU pertama kali terbit di: LIPUTAN4.COM oleh Reporter : Agus Maulana