Berita  

Kementerian ESDM Gelar Bimtek Pemantauan Air Limbah Tambang

kementerian-esdm-gelar-bimtek-pemantauan-air-limbah-tambang

Liputan4.com, Palembang – Kementerian ESDM menggelar kegiatan Bimbingan teknis (Bimtek) pemantauan air limbah tambang di hotel Aston Palembang, selasa (6/12/22).

Acara dibuka secara resmi oleh Sunindyo Suryo Herdadi Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara melalui daring.


Hadir dalam kegiatan DR. Julian Ambassador Shiddiq, S.T., M.T., Kepala Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara, Kepala Dinas ESDM provinsi Sumatera Selatan  Hendriansyah, ST, M.Si. dan Kepala Bidang Teknik  & Penerimaan Minerba Armaya Sentanu Pasek, ST.

Dalam wawancara dengan awak media DR. Julian Ambassador Shiddiq, S.T., M.T., Kepala Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara menjelaskan, mengenai pemasangan alat sparing.

“hari ini Dirjen Minerba itu meminta kepada kami selaku unit di bawahnya itu melakukan percepatan dengan menciptakan alat sparing yang mudah dan terjangkau, dimana itu pemantauan untuk pemantauan kualitas air, jadi sebelum dia dilepas ke badan air itu dilakukan pemantauan dulu jadi menjamin kepastian bahwa air yang dilepas ke badan air itu tidak akan mencemari atau mengurangi kualitas baku mutu air”, ujarnya.

SPARING adalah singkatan dari Sistem Pemantauan Kualitas Air Limbah Secara Terus Menerus dan Dalam Jaringan. Pelaku usaha dan/atau kegiatan mempunyai kewajiban untuk memasang dan mengoperasikan SPARING.

Kepala Dinas ESDM provinsi Sumatera Selatan Hendriansyah, ST, M.Si., dalam keterangannya dihadapan media mengatakan dengan adanya alat sparing memudahkan kita memantau air limbah yang dikeluarkan atau dihasilkan oleh perusahaan tambang dan industri.

“sparing yang digagas oleh teman-teman dari Kementerian SDM ini solusi kita tanpa harus berepot – repot ke lokasi, dengan alat yang terpasang kita sudah mengecek bisa mengetahui kualitas air yang akan dikeluarkan pada saat kita lagi di kantor tahu bahwa ph-nya, atau diambang batas maka kita bisa segera perintahkan ke lapangan untuk stop dulu mengeluarkan air limbahnya. Dengan real time kemudian pencatatannya juga jadi lebih lebih akurat karena ini di monitor setiap saat dan orang kita itu tidak perlu 24 jam nungguin outletnya jadi cukup alat itu dipasang di outlet informasi tentang kualitas airnya itu langsung masuk ke sistem dan bisa dibaca dan terekam”, terangnya.

Lebih lanjut ditambahkan oleh Dr. Julian, mengatakan harga sparing pada  awalnya kami rilis di tahun kemarin itu harganya 540 juta satu unit, sekarang kita pangkas habis sehingga nilainya itu 375 juta dengan garansi 1 tahun dan jaminan ketersediaan sparepart”, pungkasnya.

Berita dengan judul: Kementerian ESDM Gelar Bimtek Pemantauan Air Limbah Tambang pertama kali tampil pada Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. Reporter : Irwanto