Berita  

Kementerian Agama (Kemenag) Mengeluarkan Panduan di Bolehkannya Sholat Idul Fitri 1442 H

kementerian-agama-(kemenag)-mengeluarkan-panduan-di-bolehkannya-sholat-idul-fitri-1442-h

Liputan4 com. Lampung

Dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19, selama pelaksanaan sholat Idul Fitri 1442 H, Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia mengeluarkan panduan dalam melaksanakan sholat Idul Fitri 1442 H.


Berdasarkan, Surat Edaran (SE) Nomor 04 Tahun 2021, Kemenag menetapkan sholat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H dapat dilaksanakan di masjid atau lapangan terbuka dengan protokol kesehatan yang ketat.

Dalam Panduan yang diterbitkan Kementrian Agama, agar menciptakan rasa aman dan nyaman saat Idul Fitri 1442, pada masa pandemi Covid-19 ada tujuh poin. Yang harus di laksanakan dalam pelaksanaan sholat Idul Fitri 1442 H.

Kementerian Agama (Kemenag) Mengeluarkan Panduan di Bolehkannya Sholat Idul Fitri 1442 H

1. malam takbiran menyambut Hari Raya Idul Fitri dalam rangka mengagungkan asma Allah sesuai yang diperintahkan agama, pada prinsipnya dapat dilaksanakan di semua masjid dan musala dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Dilaksanakan secara terbatas maksimal 10% dari kapasitas masjid dan musola dengan memperhatikan standar protokol kesehatan covid secara ketat seperti menggunakan masker menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
b. Kegiatan takbir keliling di tidak adakan untuk mengantisipasi keramaian.
c. Kegiatan takbiran dapat disiarkan secara virtual dari masjid dan mushola sesuai ke persediaan perangkat komunikasi di masjid dan mushola.

2. Sholat Idul Fitri 1 syawal 1442 H/2021 di daerah yang mengalami tingkat penyebaran covid-19 tergolong tinggi zona merah dan Sona orang agar dilakukan di rumah masing-masing sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia dan ormas ormas Islam lainnya.

3. Sholat Idul Fitri 1 syawal 1442 Hijriyah atau 2021 dapat diadakan di masjid dan lapangan hanya di daerah yang dinyatakan aman dari covid 19 yaitu zona hijau dan zona kuning Berdasarkan Penetapan pihak berwenang.

4. Dalam hal sholat Idul Fitri dilaksanakan di masjid dan lapangan wajib memperhatikan standar protokol kesehatan konflik secara ketat dan mengindahkan ketentuan ketentuan sebagai berikut.
– sholat idulfitri dilakukan sesuai rukun sholat dan khutbah Idul Fitri diikuti oleh seluruh jamaah yang hadir.
– jamaah sholat Idul Fitri yang hadir tidak boleh melebihi 50% dari kapasitas tempat agar memungkinkan untuk menjaga jarak antara shaf dan antara jamaah.
– panitia sholat Idul Fitri dianjurkan menggunakan alat pengecek suhu thermogenic dalam rangka Memastikan kondisi sehat jamaah yang hadir.
– bagi para lansia dalam kurung lanjut usia atau orang dalam kondisi kurang sehat Baru sembuh dari sakit atau dari perjalanan disarankan tidak menghadiri sholat Idul Fitri di masjid dan lapangan.
– seluruh jamaah agar tetap memakai masker selama pelaksanaan sholat Idul Fitri dan selama menyimak khotbah Idul Fitri di masjid dan lapangan.
– khutbah Idul Fitri dilakukan secara singkat dengan tetap memenuhi rukun khutbah paling lama 20 menit.
– mimbar yang digunakan dalam penyelenggaraan sholat Idul Fitri di masjid dan lapangan agar dilengkapi pembatas transparan antara khotib dan jamaah.
– sesuai pelaksanaan sholat idul fitri jamaah kembali ke rumah dengan tertib dan menghindari berjabat tangan dengan bersentuhan secara fisik.

Kementerian Agama (Kemenag) Mengeluarkan Panduan di Bolehkannya Sholat Idul Fitri 1442 H

5. Panitia hari besar Islam atau Panitia sholat idulfitri selama menggelar sholat Idul Fitri di masjid dan lapangan terbuka wajib berkoordinasi dengan pemerintah daerah secara Satgas penanganan covid 19 dan unsur ke amanan setempat untuk mengetahui informasi status zonasi dan menyiapkan tenaga pengawas agar standar protokol kesehatan cofit dijalankan dengan baik aman dan terkendali.

6. Silaturohim dalam rangka k Idul Fitri agar hanya dilakukan bersama keluarga terdekat dan tidak menggelar kegiatan Open house/halal bihalal di lingkungan kantor atau komunitas.

7. Dalam hal terjadi perkembangan ekstrem covid-19 seperti terdapat peningkatan yang signifikan dapa angka positif adanya mutasi varian baru virus Corona di suatu daerah maka pelaksanaan surat edaran ini disesuaikan dengan kondisi setempat

Berdasarkan Edaran panduan sholat Idul Fitri 1442 H, di keluarkan Mentri Agama tertanggal 6 mei 2021, adapun tanggal 1 Syawal 1442 Hijriah (Idul Fitri) jatuh pada hari Kamis Wage, 13 Mei 2021.

 

Berita dengan Judul: Kementerian Agama (Kemenag) Mengeluarkan Panduan di Bolehkannya Sholat Idul Fitri 1442 H pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Sri Widodo