Liputan4.Com, Jeneponto_ Seorang IRT hidup di sebuah gubuk tua bersama tiga orang anaknya yang masih belia di lingkungan Tanetea Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto.
Siti Rahmawati seorang singel parent berjuang hidupi ke-tiga anaknya seorang diri, namun tidak ada nampak keluhan lelah yang diucapkan saat semua orang dermawan mengunjungi tempatnya bernaung (gubuk).
Kurang lebih 5 tahun dalam kondisi memprihatinkan tanpa banyak orang yang tahu bahwa beliau pernah jadi buruh bangunan untuk sekedar hidup meskipun jauh dari kata layak.
Mungkin Doa telah ter-ijabah, pekan lalu dimulai (27/07/21) Tuhan punya kuasa silih berganti para dermawan datang berkunjung membawa bantuan, diantaranya ucapan terima kasih untuk Lurah Bontotangnga (Hj. Fitrawati,SE), Ketua DPRD Jeneponto (H.Aripuddin,SE), Kapolsek Tamalatea (IPTU Hamka,S.Sos), Koramil Tamalatea (Bohaseng), Palang Merah Indonesia Jeneponto (Islam Iskandar ) dan para dermawan lainnya yang cukup bersimpati.
Rahmawati mengaku cukup terharu dengan banyaknya kehadiran para dermawan dari tokoh-tokoh setempat (Tamalatea) hingga pejabat Pemda Jeneponto untuk meringankan beban dan memberikan semangat serta motivasi hidup khususnya untuk anak-anaknya kelak.
Dalam waktu dekat lewat konsep Gotong Royong “LENTERA” gubuk Rahmawati akan di benahi dan hal ini dipelopori tenaga dari TNI Koramil Tamalatea dengan biaya secara swadaya oleh para donatur yang bersimpati.
Hingga hari ini 03/08/21 bantuan dukungan pembangunan taraf hidup Rahmawati masih terus berdatangan, namun warga setempat mencari kunjungan dari pemerintah kecamatan yang hingga hari ini belum ada reaksi dari tolak ukur budaya”siri- pacce”nya.
Sebab perhatian dari kalangan luar kecamatan telah banyak berkunjung sebagai wujud tenggang rasa Turatea.
Berita dengan Judul: *Kemana Pemerintah Kecamatan Tamalatea ? Ketika Warganya Tidur Beralas Tanah Di Gubuk Tua* pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Basir Hasgas
