Keerom (Papua) liputan4 com – Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Keerom, Bonifasius Moenda S.Ip, Kepada Lipura4 di ruang kerjanya (Rabu, 3/8/2022) terkait Anggaran Pembangunan Kantor Bupati Keerom di Waris mengatakan, pada Pemerintahan era Piter – Wafir saat ini, walau memiliki komitmen namun sayang,, artinya bahwa pergerakan ini di himpit oleh sumber anggaran atau pembiayaan yang belum jelas. Niat baik Kepala Daerah sangat luar biasa di tengah tidak jelasnya Anggaran Pemindahan dan Pembangunan Kantor Bupati Keerom di Distrik Waris
Kata Bonifasius Moenda, Sumber Anggaran untuk peletakan batu pertama pembangunan Kantor Bupati Keerom di Waris hingga kini belum jelas berapa besar anggarannya, berapa pembiayaanya, diperuntukan untuk apa pembiayaan tersebut, dan harus terinci termasuk pembayaran kepada pemilik hak ulayat atau pemilik tanah adat. Di tengah tidak adanya tingkatan kordinasi dan sinkronisasi pendapat antara Pemerintah dan DPRD Keerom guna menopang ketersediaan anggran namun peletakan batu pertama Pembangunan Kator Bupati Keerom di Waris telah di laksanakan oleh pihak Pemerintah Tanggal 3 Agustus 2022 (Hari ini)
Putusnya hubungan kerja sama yang baik antara DPRD Keerom dan Pemerintah Daerah terutama terkait anggaran di nilai akan menjadi sebuah hambatan dalam proses berjalannya pembangunan tersebut, walaupun rakyat berharap pelaksanaannya di laksanakan sesegera mungkin, agar proses pelayanan kepada masyarakat wilayah I dapat berjalan. [
Dalam momen Peletakan batu pertama pembangunan Kantor Bupati Keerom di Waris misalkan, kami DPRD tidak ada Undangan dari Bupati, ini adalah contoh kongkrit bagaimana bupati maunya jalan sendiri hal ini menunjukan bahwa saat ini tidak hubungan kerja antara kami dengan pihak Pemerintah, kalaupun nantinya ada anggota DPRD satu atau dua orang yang hadir pada kegiatan tersebut itu tentu dari Partai Pengusng, tetapi secara lembaga kami tidak di undang. kami di lembaga selalu siap jika ada kegiatan dari Bupati asalkan ada undanga. Ujar Bonifasius Moenda.
Menurut Bonifasius Moenda, Kebijakan Pemerintah sudah benar, tetapi regulasi dalam penggunaan anggaran sangat di pertanyakan tentunya. Anggaran Pembangunan harus jelas melalui kesepakatan kedua lembaga antara Pemerintah dan DPRD, namun sampai hari ini volume anggaran belum jelas. Ya katanya SEKDA ada 3 M lebih untuk peletakan batu pertama Pembangunan Kantor Bupati Keerom di Bompai Distrik Waris, 2 M lebih untuk rumah Pejabat Bupati di Kampung Yowong, serta 500 juta pembangunan perumahan ASN di Swakarsa atau (Kantor Otonom). Namun hingga kini anggaran tersebut belum di kordinasikan dengan pihak DPRD sehingga kami di badan anggaran DPRD juga bengong pelaksanaan pembangunan ini mau menggunakan anggaran yang bersumber dari mana dan berapa nilainya.
Kekhawatiran saya, sebagai anak asli dan dari sisi lain sebagai Anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Keerom sangat besar, karena terkait dengan peletakan batu pertama pembangunan Kantor Bupati Keerom di Bompai Distrik Waris, Pembangunan Rumah Pejabat Bupati di Kampung Yowong, serta Perumahan ASN Di Swakarsa tidak pernah di bahas oleh kedua lembaga atau Bupati daan jajarannya bersama pihak DPRD.
Lanjut Bonifasius Moenda, lokfus atau lokasih fokus harus jelas, Pembangunan Kantor Bupati, Rumah Pejabat Bupati termasuk perumahan ASN harus satu hamparan dekat Kantor Bupati. Yang menjadi pertanyaannya, Rumah Pejabat Bupati pembangunannya laksanakan di Yowong Distrik Arso Barat, Perumahan ASN di Swakarsa Distrik Arso, Kantor Bupati di Bompai Distrik Waris. Dengan nilai anggaran hanya 5 M lebih yang terbagi dalam tiga kegiatan tersebut bahkan sumber anggaranya tidak di ketahui oleh pihak Badan Anggaran di DPRD Keerom
Jika Perumahan Pegawai dan Rumah Pejabat Bupati di Arso alangkah baiknya Kantor Bupati juga tidak di bangun di Waris namun tetap di Arso, mengapa demikian ?? ” karena sudah tentu terjadi seperti titik nol, awalnya oke akhirnya keok akibat perencanaan yang tidak tepat dan di topang oleh perencanaan anggaran yang memadai. Hasilnya kembali di tumbuhi hutan karena tidak ada aktfitas pelayanan pemerintah di sana.
Ya atau tidak nanti kita lihat saja pasca peletakan batu pertama, pembangunan dapat berjalan atau tidak. Kita memberi semangat kepada masyarakat tetapi nanti hasilnya tidak nampak ya sama saja, awalnya oke akhirnya keok lagi akibat model pembangunan tanpa perencanaan yang baik oleh pemerintah daerah, bersama DPRD serta pihak pihak terkait. Tutup Bonifasius Moenda.
Berita dengan Judul: Kekhawatiran Badan Anggaran DPRD Terkait Anggran Peletakan Batu Pertama Pembangunan Kantor Bupati Keerom di Waris pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : FERRY NABAR