Sebanyak 19 orang dinyatakan tewas, merujuk laporan awal insiden kebakaran yang melanda sebuah klinik perawatan pasien gangguan jiwa di Kota Osaka, Jepang, pada 17 Desember 2021. Merujuk data lain tim pemadam, setidaknya 28 orang berhasil diselamatkan dari gedung terbakar itu namun sudah tidak bernapas. Artinya, angka korban tewas bisa jauh lebih tinggi lagi. Dalam perkembangan terbaru, seperti dilaporkan KyodoNews, jumlah korban tewas akibat kebakaran klinik ini resmi mencapai 24 orang.
Berdasarkan penyelidikan awal polisi, penyebab kebakaran diduga dilakukan seseorang secara sengaja. Kebakaran pertama kali terlihat saksi mata pada pukul 10.20 pagi waktu setempat. Tim pemadam segera tiba, dan berhasil menjinakkan api 25 menit kemudian.
Klinik kejiwaan tersebut berada di lantai empat, dari bangunan setinggi total delapan lantai. Lokasinya berada dekat dari pelabuhan utama Osaka, sehingga asap yang membumbung dapat terlihat dari wilayah pinggir pantai. Tim dokter dari rumah sakit rujukan masih berusaha menyelamatkan nyawa orang-orang yang sudah tidak bernapas hingga artikel ini dilansir.
Indikasi bahwa kebakaran ini disengaja, segera mengingatkan publik Jepang pada tragedi 2019, ketika seorang lelaki membakar studio anime di Kota Kyoto. Tindakan sang lelaki kala itu menewaskan 36 orang, mayoritas perempuan yang bekerja sebagai animator di KyoAni.
“Saya segera teringat tragedi KyoAni, rasanya sangat sedih dan sulit untuk menyaksikan laporan berita tentang insiden di Osaka,” tulis salah satu pengguna Twitter di Jepang.
Jepang belum lama lepas dari teror orang yang mengalami problem kesehatan mental. Baru pada bulan lalu, lelaki 24 tahun memakai riasan ala Joker, menusuk 17 orang di kereta bawah tanah Tokyo, serta berusaha membakar salah satu gerbong. Dalam insiden di Tokyo maupun Kyoto, para pelaku diguga kuat mengalami gangguan jiwa.
Shinji Aoba, tersangka utama pembakar studio KyoAni, sampai Oktober 2021 belum bisa diadili karena pengadilan masih terus memerintahkan tim psikiater untuk memeriksa kondisi kejiwaannya. Aoba adalah penggemar anime buatan KyoAni, namun menuding studio tersebut menjiplak naskahnya, yang kemudian membuatnya nekat membakar gedung studio tersebut.
Adapun dalam kebakaran klinik kejiwaan di Osaka, insiden itu berlangsung sangat cepat. Salah satu saksi mata menyatakan muncul semacam ledakan dari area klinik di lantai empat, yang membuat kaca gedung berhampuran ke trotoar. “Seorang prempuan langsung berteriak minta tolong dari salah satu jendela yang kacanya pecah, dan setahu saya dia berhasil diselamatkan pemadam,” ujar saksi mata saat diwawancarai NHK.
Terakhir kali Osaka mengalami insiden kebakaran yang mematikan adalah pada 2008. Kala itu sebuah toko rental video terbakar dalam keadaan padat pengunjung, menewaskan total 16 orang.
Laporan ini masih akan terus dimutakhirkan sesuai perkembangan terbaru di lapangan.
Follow Hanako Montgomery di Twitter dan Instagram.