JAWA BARAT, Liputan4.com | Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi memberi perhatian terhadap kasus di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Kang Dedi berharap semua pihak menyikapi masalah Wadas dengan mengedepankan rasa tenggang rasa dan keadilan.
“Coba, mari kita bersama-sama bertanya dan berkaca pada diri. Apakah mau saat kita hidup tenang di kampung tiba-tiba dipindahkan?” kata Kang Dedi dalam rilis yang diterima Liputan4.com.
Begitu pula masyarakat di Desa Wadas yang berharap dan tak rela meninggalkan kampung halaman karena sudah turun temurun hingga puluhan tahun memiliki berbagai sumber daya dan keasrian alam.
Jangankan warga Wadas yang kampungnya mau dipindahkan. Kita saja kalau sedang tidur nyenyak tiba-tiba dibangunin pasti marah,” ujar mantan Bupati Purwakarta dua periode ini.
Menurut Dedi, lingkungan di Desa Wadas terpisah dari program pembangunan yang merupakan proyek strategis nasional (PSN). Desa Wadas tidak terkait dengan PSN dan hanya dimanfaatkan untuk diambil sumber daya alam berupa batu andesit.
Sehingga mereka berhak dan sah untuk menolak kampung halamannya dijadikan area tambang yang merusak alam,” tutur Kang Dedi.
Kita ini selalu menuntut kepada warga berkorban untuk kebutuhan, termasuk mengorbankan ketenangan hidup, sumber air, tanah leluhur yang dicintai. Itu bukan perkara gampang,” ucapnya.
Menurut Kang Dedi, siapa pun yang tinggal di sebuah desa dengan alam hijau, air melimpah, hidup tenang, guyub, dan rukun, tidak akan mau jika tiba-tiba harus berkorban demi tambang.
Coba kita jadi warga Wadas. Jangankan dikorban untuk tambang, kita saja lagi enak tidur tiba-tiba dibangunkan pasti marah,” ujar Kang Dedi.
(Frd)
Berita dengan Judul: Kasus Desa Wadas, Dedi Mulyadi: Kita saja Kalau lagi Enak Tidur Dibangunkan Marah pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Fredi Andi Baso