Daerah  

Kapolda Sumut Berharap Media Jadi Literasi Positif Bagi Masyarakat

Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi saat menerima audiensi jajaran PW IWO Sumut di Mapolda.

 


MEDAN-Infakta.com
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut) Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi berharap peran media dapat menjadi literasi positif bagi masyarakat khususnya Sumatera Utara dan umumnya di negara Republik Indonesia.

Hal itu diungkap Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi saat menerima audiensi jajaran Pengurus Wilayah Ikatan Wartawan Online (PW IWO) Sumut antara lain Teuku Yudhistira Adi Nugraha (Ketua), Amri Abdi (Sekretaris), Arfan S.H (LBH), Zahendra (Ketua Bidang Hukum) dan Rizky Audina (Bidang Organisasi dan Pengembangan) di ruang tamu lantai dua Mapolda Sumut, Jalan SM Raja KM 10,5 Medan, Kamis (14/09/2023).

Kapolda Sumut menilai, media online di era digitalisasi sekarang ini sangat jauh dari nilai literasi yang positif. Menurut Kapolda Sumut, judul media yang ditampilkan sangat bombastis, namun isi beritanya kosong. Bahkan ada juga judul berita yang terlalu mubajir (panjang) akan tetapi tidak memberikan makna yang positif.

“Kekhawatiran saya itu kekuatan media itu nanti menjadi apatis dan sains media itu menjadi tumpul akan membuat kita menjadi robot. Menurut saya itu yang akan merugikan bagi media itu sendiri,” ungkap Kapolda Sumut.

Kapolda Sumut berharap, media dapat menempatkan profesinya pada banyak hal yang dapat dimanfaatkan dengan kerjasama stake holder dengan media.

“Banyak ajang yang positif yang bisa di manfaatkan media untuk kerja sama yang tujuannya pengembangan kedepannya bagi media itu sendiri. Tentunya media sudah seharusnya menjadi literasi yang positif bagi masyarakat dalam negeri maupun luar negeri,” harap Kapolda Sumut.

Sebagai contoh salah satu negara di Singapura, disebutkan Kapolda Sumut, media dapat berperan mempengaruhi pendapatan negara dengan memanfaatkan peran media.

“Di negara Singapura media bisa mempublikasi suatu peristiwa dengan tenggang waktu tiga atau lima hari. Dan untuk mendatangkan devisa bagi negara tersebut, tegang waktu publikasi media tersebut bisa lama hingga satu bulan. Artinya antara media dan pemerintah untuk mendapatkan keuntungan devisa negara baik dari sektor investor dan pariwisatanya ada kerja sama,” sebut Kapolda Sumut.

Kapolda Sumut berharap PW IWO Sumut dapat berinovasi penyajian pemberitaan yang bisa menjadi literasi yang positif bagi masyarakat. Agar peran media cyber ini kedepannya tidak menjadi robot dan peran profesi media itu sendiri tidak akan tersingkirkan oleh robot tersebut.

“Itu harapan saya kepada temen-temen media, agar peran media ini memikirkan jangka panjang seperti apa kedepannya,” tutur Kapolda Sumut.

Sementara, Ketua PW IWO Sumut Teuku Yudhistira Adi Nugraha mengaku sangat tertarik dengan paparan Kapoldasu dan merasa tertantang dengan yang disampaikan jenderal bintang dua tersebut.

“Insyaah Allah ini menjadi PR bagi IWO, dan ke depan ini bisa menjadi penghubungan kolaborasi antara Polda Sumut dan IWO sehingga seluruh permasalahan sosial yang dikhawatirkan berdampak negatif termasuk pidana, sehingga bukan hanya menjadi tanggungjawab satu pihak khususnya kepolisian, juga tanggungjawab semua pihak termasuk wartawan,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, Yudhistira juga menyampaikan kabar bahwa IWO akan menggelar Mubes II di Jakarta pada bulan Oktober 2023 mendatang. Kabar itu pun disambut antusias Irjen Agung Setya seraya berharap perhelatan akbar itu bisa berjalan lancar dan sukses. (RP)