Bogor – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay dan Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy beserta pejabat utama Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya menghadiri kegiatan *Launching Gugus Tugas Polri Mendukung Ketahanan Pangan* yang dipimpin oleh Kapolri dan Panglima TNI secara virtual dari Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (20/11/2024). Acara tersebut juga diadakan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Metro Jaya, Cigombong, Bogor, Jawa Barat, sebagai lokasi utama untuk wilayah Polda Metro Jaya.
Dalam kesempatan tersebut, melalui Zoom Meeting, Irwasum Polri Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa Polri akan merekrut 8.647 personel untuk mendukung program ketahanan pangan. “Polri siap mendukung penuh program ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menegaskan kesiapan Polri untuk mendukung program Presiden RI terkait ketahanan pangan serta program makan bergizi gratis yang akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., yang turut hadir dalam acara tersebut, mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar 16 Triliun dari total dana desa 71 Triliun untuk sektor pangan non-padi. “Target kita adalah menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan nasional,” ujarnya.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa ketahanan pangan adalah langkah strategis untuk menghadapi tantangan ekonomi global. Ia mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan tidur dan pekarangan rumah untuk mendukung kemandirian pangan.
“Program ini bertujuan mengoptimalkan sumber daya yang kita miliki. Lahan tidur dan pekarangan yang tidak terpakai bisa diubah menjadi lahan produktif untuk menanam sayuran seperti cabai, tomat, terong, hingga bayam. Bahkan, dengan barang bekas seperti botol plastik atau pot sederhana, masyarakat bisa menciptakan kebun mini di rumah,” ujar Karyoto.
Lebih lanjut, Karyoto juga mendorong masyarakat untuk mencoba beternak ayam petelur dalam skala kecil. Menurutnya, langkah ini tidak hanya mengurangi ketergantungan terhadap pasar tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat.
“Kita ingin setiap keluarga lebih mandiri. Jika kebutuhan pokok seperti sayur dan telur bisa dipenuhi sendiri, pengeluaran harian akan berkurang, dan masyarakat punya ketahanan ekonomi yang lebih baik,” tambahnya.
Kapolda juga mengungkapkan bahwa Polda Metro Jaya telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk mendukung program ini secara masif. Salah satu proyek percontohan yang tengah dijalankan adalah pemanfaatan lahan seluas 15 hektare di Cigombong, Bogor, yang melibatkan warga sekitar untuk mengelola lahan tersebut.
“Pengelolaan lahan ini tidak hanya menciptakan hasil panen, tetapi juga membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Mereka yang terlibat akan mendapatkan dukungan kebutuhan dasar selama masa panen, dan hasilnya akan dibagi secara adil,” katanya.
Karyoto juga menekankan bahwa program ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat swasembada pangan dan menekan impor bahan pangan. Ia berharap program ini dapat memperkuat ketahanan pangan serta ekonomi masyarakat.
“Hal kecil seperti menanam cabai di pekarangan atau menggunakan botol plastik bekas untuk kebun mini dapat memberikan dampak besar jika dilakukan secara bersama-sama. Ini adalah langkah nyata untuk memperkuat ketahanan pangan kita,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk komitmen Polri dalam mendukung program pemerintah serta memberdayakan masyarakat untuk menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan.