Personel Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) saat ini tengah bersaing ketat dengan satpam BCA sebagai unit pengaman berseragam paling populer di hati netizen. Keduanya sedang banjir pujaan, personelnya dianggap sukses memberikan rasa aman dan enak hati saat beraksi.
Khusus terkait pemadam kebakaran (damkar), tren positif ini memberikan angin segar tersendiri di tengah kegelisahan publik. Sebab, sedang muncul banyak kasus institusi pelayan publik berseragam yang tindakan personelnya malah suka bikin emosi warga.
Lewat kerja-kerja penyelamatan warga, hewan, hingga benda mati, Damkar makin disayang publik. Kehadirannya dirayakan. Banyak rekaman aksi Damkar yang viral saat tengah membantu masyarakat keluar dari problematika yang justru enggak ada hubungannya sama bencana akibat amukan si jago merah.
Respons gesit dibalut pencitraan media sosial yang apik, Damkar kini kerap jadi yang pertama muncul di benak publik saat sedang dirundung masalah. Kesulitan ngelepas cincin sehingga pembuluh darah di jari mampet dan bikin ngilu? Datang ke Damkar. Disambangi ular kobra di rumah? Telepon Damkar. Kucing peliharaan terjebak di teralis? Kepala anak terjepit di tembok? Damkar punya jalan keluar. Di Kota Bogor, bahkan ada laporan tentang anggota Damkar yang bisa menyembuhkan kesurupan. Keren.
Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman tidak membantah bahwa nama baik profesinya sedang berada di puncak. Ia menceritakan, apresiasi masyarakat naik perlahan sejak 2016 setelah Pemprov DKI Jakarta mengubah nama Dinas Pemadam Kebakaran menjadi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan.
“Sudah pasti titik berat kami di kebakaran. Namun, [di] nama terbaru, kami mendapatkan sandingan ‘penyelamatan’. Artinya, [tugas kami] jadi luas cakupannya. Bisa jadi penyelamatan yang mengancam nyawa, ataupun yang belum,” ujar Gatot saat VICE temui di kantornya di kawasan Matraman.
Popularitas Damkar sebagai juru selamat warga naik pelan-pelan. Sebelumnya, penambahan kata “penyelamatan” masih dimaknai sebagai sesuatu yang besar, seperti menyelamatkan warga dari banjir atau bencana alam. Penggunaan media sosial yang konsisten membuat publik semakin paham bahwa mereka bisa meminta bantuan apa saja.
“Apabila ada suatu kebutuhan mengenai penyelamatan, silakan lapor ke Damkar, semua gratis. Sekarang penyelamatan lebih dominan, memang yang mengangkat nama pemadaman [Damkar] ini di penyelamatan,” ujar pria yang sudah 32 tahun bekerja di instansi tersebut.
VICE lalu menyambangi Danang Puguh Nurwijayanto, Kepala Regu Seksi Pengendalian Kebakaran dan Penyelamatan, biasa dipanggil tim RESCUE. Wajahnya tampak berseri-seri, mungkin karena ia baru saja dipanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mendapatkan apresiasi. Aksinya menolong warga yang kartu ATM-nya jatuh ke gorong-gorong viral bukan main, menambah apresiasi publik kepada lembaga yang namanya sedang meroket itu.
“Kami sih merasa senang dan bangga. Akhirnya, masyarakat tahu kalau kejadian-kejadian seperti itu [terjadi maka] harus melapor ke siapa. Yang penting kita bisa membantu masyarakat,” ucap Danang.
Kepadanya keduanya, VICE meminta daftar kasus-kasus berkesan yang pernah ditangani pasukan Damkar Jatim, tentu saja yang tidak ada hubungannya sama memadamkan kebakaran. Gatot dan Danang menyanggupi, maka inilah peringkat lima kasus terunik versi mereka yang membuat kami berdecak seperti Elephant Kind,
“Oh, well.”
#5 Evakuasi cincin di kaki burung merpati
Udah jadi pengetahuan umum, Damkar Jatim adalah tempat yang dituju apabila ada warga yang mengalami kesulitan… melepas cincin di jarinya. Namun, ternyata bukan manusia saja yang dapat manfaat dari pengetahuan ini. Seorang warga pernah menelepon kantor dan meminta bantuan agar cincin yang nyangkut di kaki burung merpati peliharaannya dilepaskan.
Terlihat kebingungan atas asal-muasal cincin berada di kaki merpati, kami dijelaskan bahwa biasanya pemilik burung merpati menandai burung peliharaannya dengan apa pun, termasuk cincin. Hal ini diperlukan apabila burung tersebut rutin mengikuti perlombaan.
“Itu mungkin kalau masyarakat liat [pasti heran]. Pemiliknya nelpon kami, ya kami bantuin aja. Kenapa harus kami yang ditelpon [saya juga enggak tahu], tapi namanya laporan masyarakat ya harus cepat sigap nolongin,” cerita Danang.
#4 Evakuasi pria yang pemanjat baliho
Gatot tidak ingat kapan pastinya. Namun, ia ingat jelas bagaimana pihak kepolisian meneleponnya untuk mengevakuasi seorang pria yang akan bunuh diri. Di baliho daerah Kecamatan Pasar Rebo, pria tersebut mengancam akan terjun dari baliho apabila tuntutannya kepada pemerintah tak dituruti. Polisi kesulitan merayu pria tersebut, dan memutuskan menghubungi Damkar karena mereka lah yang memiliki kendaraan untuk menjangkau ketinggian baliho.
“Akhirnya kami naik, petugas [Damkar] merayap ke atas baliho [meski] dia memegang besi, mengancam untuk memukul anggota yang naik. Akhirnya kami bernegosiasi, dia minta apa. Setelah berhasil, kami bawa turun. Polisi sudah berusaha, ini pemadam yang punya peralatannya untuk naik ke atas,” cerita Gatot.
Polisi aja lapornya ke Damkar. Keren.
#3 Evakuasi Bola Voli
Pada 2019, Damkar Jaktim mendapat telepon dari remaja yang mengaku bermain voli di wilayah Banjir Kanal Timur (BKT) Jakarta Timur. Kepada petugas, sang remaja meminta bantuan mengambilkan bola yang mengambang di atas tumpukan sampah, dekat pintu air BKT. Pelapor tak berani mengambil karena kedalaman air mencapai 14 meter. Gatot sendiri heran mengapa Damkar yang ditelepon. Namun, sesuai prosedur pimpinan, ia memberangkatkan satu tim berjumlah empat orang ke lokasi.
“Anggota turun menggunakan tambang yang dikerek anggota. Itu viral dan dari situ [warga bilang], ‘Wah, ternyata apa pun bentuk pertolongan pemadam siap.’ Istilahnya, warga tidur pulas, kami yang jagain. Kami enggak ada libur, 24 jam. Baju Lebaran kami ya baju biru [seragam anggota],” jelas Gatot.
#2 Evakuasi kartu ATM
Kasus terbaru ini berada di peringkat kedua versi Danang dan Gatot.
Awal Oktober lalu, seorang warga mendatangi Damkar Jaktim setelah kartu ATM-nya tak sengaja jatuh ke selokan saat ia hendak membayar bakso. Kebetulan, posisi kejadian berdekatan dengan kantor Damkar Jaktim. Danang memutuskan menghampiri selokan dan mendapati selokan tersebut memang cukup sulit dibongkar. Petugas memutuskan melakukan pertolongan.
“Akhirnya kami pakai tripod, alat berbentuk segitiga yang membuat sistem menggunakan tali beban. [Dengan tripod] beban [beton penutup selokan] yang tadinya 50 kg bisa menjadi setengahnya, seperempatnya, atau bahkan sepertiganya,” kata Danang. Saat kami tanyai mengapa harus repot-repot menjebol selokan untuk sebuah kartu yang bisa dengan mudah didapat kembali di bank, Danang tidak ambil pusing. Ia menyebut gelagat pelapor yang terlihat sangat memerlukan kartu tersebut sudah cukup menjadi alasan pihaknya membantu.
#1 Membantu pemakaman jenazah seberat 300 kg
Awal tahun ini, seorang warga menghubungi Damkar Jaktim karena kebingungan saat ingin memakamkan anggota keluarganya yang meninggal. Pasalnya, sang jenazah berbobot 300 kilogram sehingga sulit diusung. Sesuai prosedur, permintaan diterima dan Danang bersama timnya mengecek lokasi.
“Saya juga bingung sambil mikir, ‘Wah, pakai apa nih? Belum pernah ngalamin.’ Akhirnya kami sepakat bikin peti. Keluarga setuju, akhirnya bikin lah kami peti,” cerita Danang. Bersama-sama masyarakat, peti sederhana dibuat, lalu jenazah diangkat menggunakan tenda yang dirangkai seperti tandu, namun dibuat agar bisa diangkat beramai-ramai. Lantas, jenazah yang sudah di dalam peti dikubur menggunakan tripod. Proses dari pembuatan peti hingga penguburan menghabiskan waktu empat jam.
“Saya juga kurang ngerti kenapa mereka ngehubunginnya Damkar, mungkin sering ngeliat video di TV kalau pemadam bisa ngapain aja. Kata pimpinan, hal sekecil apa pun, [kami harus datang]. Tapi, ini [menguburkan jenazah] enggak ada di pikiran saya tuh bahwa pemadam bisa bantuin kayak gini.”
Dengan beban kerja yang begitu luas dan berat, Gatot mengklaim gaji bulanan yang diterima anggota yang berstatus PNS sudah cukup dan “di atas UMR”. Namun, masih ada tenaga honorer, dengan nama resmi Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP), yang masih berkutat dengan besaran UMR saja. Gatot berharap, dengan melambungnya nama Damkar, nama pemerintah turut harum, sehingga para anggota, khususnya tenaga PJLP, bisa mendapat perhatian yang lebih lagi untuk meningkatkan taraf hidup. Amin, Pak!