INFAKTA.COM, SUBANG – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat telah menganggarkan miliaran rupiah untuk pengadaan/perbaikan bagi 27 sekolah. Pengadaan/perbaikan tersebut mendapat sorotan LSM Wadah Generasi Anak Bangsa ( WGAB) Kabupaten Subang.
Berdasarkan data di aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan ( SIRUP ), Disdik Kabupaten Subang diketahui telah menganggarkan sebesar Rp. 3.250.000.000,- bagi 27 sekolah yang berada di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Cisalak, Kecamatan Kasomalang, dan Kecamatan Tanjungsiang.
Tetapi sampai saat ini, ke – 27 sekolah yang sudah masuk dalam data aplikasi SiRUP belum sama sekali mendapatkan bantuan apapun.
Hal ini seperti yang di sampaikan Ketua LSM WGAB, Odang, kepada awak media Infakta.com. ” Sebagai LSM yang salah satu tugasnya adalah kontrol sosial, saya sudah melakukan investigasi kepada beberapa sekolah dan juga UPT pendidikan terkait dana bantuan untuk 27 sekolah yang ada di tiga kecamatan ( Cisalak, Kasomalang, dan Tanjungsiang). Hasilnya belum ada bantuan apapun yang diterima pihak sekolah sampai saat ini, ” ucap Odang, Rabu (03/08/2022).
Odang melanjutkan, padahal sesuai data yang kami punya, bahwa pihak Disdik Kabupaten Subang sudah menganggarkan sebesar Rp. 3.250.000.000,- bagi ke-27 sekolah tersebut. Saya merasa heran, kenapa sampai bulan Agustus ini dana tersebut belum juga di cairkan?.
” Seperti yang sudah di ketahui bersama, pada saat peluncuran aplikasi SIRUP oleh Bupati Subang pada bulan Januari lalu, beliau menyampaikan bahwa dengan Aplikasi SiRUP setiap dinas dapat melakukan percepatan pengadaan barang dan jasa, sehingga bisa mempercepat realisasi anggaran. Tetapi kenapa tidak sesuai dengan apa yang diharapkan Bupati, sampai saat ini belum ada realisasi ke-27 sekolah tersebut, padahal data penerima dan besaran pagu anggaran sudah ada? ” jelas Odang dengan nada heran.
Untuk mencari jawaban atas semua itu, Ketua LSM WGAB Kabupaten Subang mencoba melakukan konfirmasi untuk meminta jadwal bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, Tatang Komara, melalui sambungan telepon.
Menurut Odang Ketua LSM WGAB, jawaban Kadisdikbud Kabupaten Subang sungguh di luar dugaan, layaknya orang temperamental saja.
” Ketika di dihubungi melalui telepon meminta bertemu untuk klarifikasi, Kadisdikbud Subang menjawab sedang ada rapat, ” tandas Odang.
Kemudian meminta bertemu setelah selesai rapat. Jawaban Kadisdikbud Subang, saya ingin istirahat, sore nanti ada di rumah karena kurang enak badan. .
Setelah itu, Ketua LSM WGAB menjawab kembali, bagaimana kalau sore saya ke rumah bapak sekalian nengok. Jawab Kadisdikbud Subang dengan nada tinggi, mun ka imah mah sarua jeung ngajak ribut ( kalau datang ke rumah, sama saja dengan mau ngajak ribut ), kemudian langsung menutup telepon.
Atas kejadian yang dialaminya tersebut, Odang Ketua LSM WGAB merasa heran dengan sikap yang di tunjukan oleh orang nomor satu di Dinas pendidikan Kabupaten Subang, seolah-olah kurang mencerminkan orang yang berpendidikan, tetapi orang temperamental.
” Saya merasa heran, padahal beliau pejabat dan orang nomor satu di lingkungan pendidikan tetapi kurang mencerminkan layaknya orang yang berpendidikan, malahan layak di sebut orang temperamental, ” kata Odang.
Sebagai warga Subang dan Ketua LSM WGAB, saya hanya ingin mendorong percepatan realisasi dari anggaran yang sudah muncul di aplikasi SIRUP untuk ke-27 sekolah yang ada di tiga kecamatan, yakni ( Cisalak, Kasomalang, dan Tanjungsiang) sebesar Rp. 3.250.000.000,-. Sehingga sarana dan prasarana yang dibutuhkan sekolah bisa secepatnya dapat dipenuhi, yang pada akhirnya kegiatan belajar mengajar bisa lebih optimal, ” pungkas Odang.
Penulis : Asep Bubu