INFAKTA.COM, BANDUNG – Kepala Sekolah SDN Cikahuripan, Atan Rustandi, menyampaikan keluhan terkait jumlah siswa yang sedikit di sekolahnya, yang berdampak langsung pada minimnya anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Selasa (03/12/2024).
Situasi ini menyebabkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan operasional, termasuk perbaikan sarana prasarana dan pembayaran honor guru.
“ Kami hanya memiliki 120 siswa saat ini, sehingga dana BOS yang kami terima sangat terbatas. Dengan anggaran ini, kami harus memprioritaskan kebutuhan dasar sekolah seperti alat tulis dan operasional lainnya. Namun, untuk perbaikan sarana prasarana yang sudah usang, anggaran tersebut jelas tidak mencukupi, ” ujar Atan, pada awak media.
Atan juga menambahkan bahwa biaya operasional yang tinggi untuk membayar guru honorer menjadi tantangan tersendiri.
“Kami memiliki delapan guru honorer yang sangat berdedikasi, tetapi gaji mereka jauh dari layak. Saya berharap ada perhatian lebih dari pemerintah, baik melalui penambahan alokasi dana atau kebijakan lain yang dapat membantu sekolah kecil seperti kami,” ungkapnya.
Menurutnya, jumlah siswa yang sedikit ini tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi geografis desa, tetapi juga pilihan orang tua yang lebih memilih menyekolahkan anak mereka di tempat lain dengan fasilitas lebih baik.
“Kami sebenarnya ingin meningkatkan daya tarik sekolah, tetapi dengan kondisi anggaran saat ini, upaya tersebut sulit direalisasikan. Semoga pihak terkait dapat memberikan solusi yang konkret,” harapnya.
Ia menegaskan bahwa pendidikan adalah hak semua anak, dan sekolah-sekolah kecil seperti SDN Cikahuripan harus tetap mendapatkan dukungan agar bisa memberikan pelayanan pendidikan yang maksimal.
Kondisi ini menjadi pengingat bagi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun pemangku kepentingan pendidikan, untuk lebih peduli terhadap sekolah-sekolah kecil yang kerap menghadapi berbagai keterbatasan. Tanpa adanya intervensi nyata, keberlangsungan sekolah tersebut dikhawatirkan akan semakin sulit. (**)