Liputan4.com, Banjarmasin – Tumpukan sampah di Banjarmasin tak hanya soal habisnya kontrak perusahaan pengangkut tapi juga diduga berkaitan pemutusan secara sepihak tenaga Satgas Kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) setempat.
Ratusan Satgas Kebersihan itu pun akhirnya mengadu ke DPRD Kota Banjarmasin, Selasa (5/7/2022). Perwakilan Satgas Kebersihan Banjarmasin Selatan, Puji Astuti mengaku heran tiba-tiba nama dirinya bersama 19 rekannya sudah ada lagi di daftar absen, saat hendak mengambil insentif.
Puluhan Satgas Kebersihan ini, mewakili ratusan temannya senasib, mengadu ke DPRD Kota Banjarmasin. Mereka menggelar aksi damai dan berharap Pemerintah Kota Banjarmasin mendengarkan dan memberi solusi terbaik.
Koordinator lapangan dari Forum Komunikasi Pekerja DLHK Banjarmasin, Puji Astuti, menyebut pemutusan sepihak ini membuat sampah berserakan. Ini membuat masyarakat Banjarmasin tidak nyaman.
Puji, menyebut tindakan DLHK membuat ratusan Satgas Kebersihan kehilangan pekerjaan. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang sangat berdampak bagi Satgas Kebersihan ke depannya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
“Di masa pendemi ini Kepala DLHK justru menyumbangkan ratusan pengangguran mengawali program 2022, miris,” kata Puji.
Menurut Puji, pemberhentian ratusan kerja ini sangat tidak prosedural. Dia pun meminta pencopotan kepala dinas oleh Wali Kota Banjarmasin.
“Tiba-tiba kami diganti dengan personel baru. Ini yang kami pertanyakan, bagaimana mekanisme pengangkatan dan pemberhentian personel Satgas Kebersihan ini,” kata Puji saat mengadu ke Komisi I dan III DPRD Kota Banjarmasin.
“Meminta Walikota Banjarmasin untuk kembali mempekerjakan kembali ratusan Satgas Kebersihan yang diberhentikan secara tidak prosedural,” ucap Puji.
Dugaan yang berkembang personel Satgas Kebersihan berganti terdampak karena adanya perbedaan pilihan saat kontestasi pemilihan Walikota-Wakil Walikota (Pilwali) Banjarmasin 2020 lalu.
Untuk mengorek keterangan itu, Komisi I dan III DPRD Kota Banjarmasin langsung bergerak dengan menggelar rapat gabungan untuk klarifikasi ke Dinas LH bersama pihak Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Saat di hadapan wakil rakyat, Kabid Pengawasan DLH Kota Banjarmasin Wahyu Hardi Cahyono mengakui hingga kini belum terdata pasti, karena adanya pelimpahan Satgas Kebersihan dari dinasnya ke pihak kecamatan.
“Data sementara memang jumlahnya mencapai 500 orang. Tapi, sebarannya di lima kecamatan belum terdata,” kata Wahyu.
Ketua Komisi I DPRD Banjarmasin H Muhammad Faisal Heriyadi pun meminta agar masalah pemberhentian 20 personel Satgas Kebersihan ini harus dibuka ke publik. Khususnya, mengenai mekanisme perekrutan dan pemberhentian lebih transparan.
“Sebab, keberadaan Satgas Kebersihan ini sangat vital untuk menjaga agar Banjarmasin tetap bersih dari sampah,” kata Sekretaris DPW PAN Kalsel ini
Senada itu, anggota Komisi III DPRD Banjarmasin dari Fraksi PKS, Hendra pun hakku yakin persoalan keberadaan Satgas Kebersihan ini bukan hanya terjadi di Banjarmasin Selatan.
“Kami yakin juga terjadi di kecamatan lainnya. Jelas, ini sangat berpengaruh terhadap tingkat kebersihan kota. Apalagi, jika ternyata dugaan pemberhentian secara sepihak ini akibat karena pilihan politik, itu jelas tidak benar,” tegas Sekretaris Fraksi PKS DPRD Banjarmasin. (NdL4)
Berita dengan Judul: Jeritan Hati Petugas Kebersihan Banjarmasin Diberhentikan Secara Sepihak pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Tornado