inFAKTA.com. Batu Bara|Jangan Sekali-sekali Melupakan Sejarah dan Jasa Para Pejuang Pemekaran Batu Bara.
Sejarah Perjuangan Pembentukan Kabupaten Batu Bara berawal dari keinginan masyarakat di wilayah eks Kewedanan Batu Bara untuk membentuk sebuah kabupaten Otonom. Upaya dimaksud sudah dirintis sejak tahun 1957, namun akibat dinamika politik nasional hingga akhir tahun 60-an (1969) masyarakat Batu Bara kembali mengaspirasikan bergabungnya 5 (lima) kecamatan yang ada dalam sebuah kabupaten Batu Bara, maka dibentuklah Panitia Pembentukan Otonom Batu Bara (PPOB) yang di prakarsai oleh salah seorang tokoh masyarakat yang pernah menjadi anggota DPRD Asahan. PPOB ini berkedudukan di jalan Merdeka Kecamatan Tanjung Tiram. Karena Undang-undang Otonom belum di keluarkan oleh Pemerintah, perjuangan ini pun tertunda.
Masyarakat Batu Bara menilai bahwa terbentuknya Kabupaten Batu Bara adalah hasil perjuangan masyarakat. Sejak dicetuskannya kembali pada tahun 1999 usaha dan keinginan masyarakat Batu Bara ini di tolak oleh Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 tentang Program Pembangunan Daerah (PROPEDA) yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat dan peraturan Pemerintah yang lebih tinggi. Isi PROPEDA tersebut tertuang pada angka 2 (dua) pada kegiatan pokok program pembangunan daerah menyebutkan “ Upaya rasional pola berfikir masyarakat melalui pendekatan persuasif, khususnya terhadap provokasi memisahkan diri dari wilayah kabupaten Asahan, serta sosialisasi kepada masyarakat bahwa sampai pada tahun 2005 tidak akan pernah ada yaitu apa yang disebut dengan pemekaran.
Walaupun tidak direstui oleh Pemerintah Kabupaten Asahan, Masyarakat Batu Bara yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Menuju Kabupaten Batu Bara (LSM-GEMKARA) menginventarisir Sumber Daya Manusia yang berkompeten dan berasal dari putra asli daerah Batu Bara. Atas kesepakatan bersama, ditunjuklah pemimpin organisasi sekaligus pelaksana perjuangan pemekaran. Usah-usaha pendekatan persuasif kepada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, dengan prinsip “ Surut Berpantang Batu Bara Harus Menjadi Kabupaten”, akhirnya kerja berat ini berhasil diselesaikan dengan hasil yang memuaskan.(Dikutip Dari Berbagai Sumber)
“Esa Hilang Dua Berbilang,Sejarah dan Tokoh Pemekaran Dihilangkan Jangan” prinsip mendasar itu kembali menyeruak disaentero jagad Batu Bara betapa tidak ketika muncul niat berbagai Organisasi Kemasyarakatan dan LSM serta masyarakat Batu Bara yang menginginkan anak-anak tokoh dan pelaku sejarah pemekaran Batu Bara dari Zaman Ke Zaman mulai perintis,pelopor,pendiri dan Pemimpin “Gerakan Menuju Kabupaten Batu Bara”(Sebutan ini menjadi ingatan yang berkesan bagi penulis Dahwir Suprianto Munthe,sebab sebutan itu mengakibatkan Penulis Kehilangan Honor Wartawan di Pemkab.Asahan karena diterbitkan di Media ANEKA MINGGU Medan Pos Group).
Adakah Tokoh yang berhasil di Eksekutif,Legislatif,Yudikatif,Pengusaha,Pers jawabnya ada.
Silaturahmi Forum Komunikasi Anak Tokoh Pemekaran Labura (FKATPL)dipimpin Amruddin Tanjung didampingi Pembina/Penasehat Romio SH dan rombongan di Kab.Batu Bara dengan Orkemas /LSM Batu Bara yang disaksikan berbagai Media di Jl.Perintis Kemerdekaan Limapuluh,Rabu (23/8) diantaranya Dahwir Suprianto Munthe,Alirsyah,Amin,M.Nasir Chan,Jefri Edwar,M.Azuar,Wahyu Silalahi,Sultan Aminuddin alias Ucok Kodam,Jumaidi,Irwansyahputra Pane,Khairul Lubis,Erwinsyah,Kamaruddin,Amri Lubis,Andi Siregar,menginspirasi untuk membentuk Forum Sejenis dan Kesamaan Visi dan Misi.
Gagasan itu kemudian dikonfirmasi Dahwir Suprianto Munthe kepada Salah Seorang Pendiri GEMKARA Ahmad Badri saat ini salah seorang Anggota DPRD Batu Bara Dapil Kec.Datuk Tanah Datar dan Talawi yang Juga Ketua Partai P3 Kab.Batu Bara,Sabtu (26/8).
Ahmad Badri mengatakan ketertarikanya dan sangat mendukung,Badri juga menerangkan adanya AD/ART yang jelas arah tujuannya,Punya Kantor, Punya Identitas Baju Organisasi, Kendaraan dan sinergi dan tranparansi transaksi keuangan agar nantinya menjadi sebuah organisasi mandiri dan bermartabat namun sebagai sepuh di Gemkara Badri meminta Penggagas/Pendiri berkordinasi dengan baik dengan Gemkara Kecamatan Sekab.Batu Bara.
“Saya undang Anak-Anakku Penerus yang merawat tujuan tulus masyarakat ini agar kedepan warga Batu Bara tidak melupakan Sejarah itu dan mengabaikan anak-anak tokoh pemekaran dan tunas bangsa Negeri Batu Bara ini,silahkan kita kumpul sambil menikmati kopi bersendau-gurau ,karena hidup harus dinikmati dan jangan saling mengkhianati, saya bangga dan bersyukur ide baik ini dicetuskan dari Kecamatan berpendidikan dan terpelajar”tutupnya.
Wadah Anak-Anak Negeri Batu Bara Bestari (WANB3)Terus Melaju Untuk Maju segera Terbentuk.
Wadah ini nantinya akan dikomandoi oleh Anak-anak Tokoh Pemekaran Kab.Batu Bara dan Simpatisan,Kehormatan dan masyarakat dari seluruh wilayah Kabupaten Batu Bara dan berdomisili di Kabupaten Batu Bara.
Arya Maulana Munthe