Berita  

Ironis!! Kampung Batik Desa Cibiru Hilir Bukan Sentra Industri Batik dan Tidak Punya Pengrajin Batik

ironis!!-kampung-batik-desa-cibiru-hilir-bukan-sentra-industri-batik-dan-tidak-punya-pengrajin-batik

LIPUTAN4.COM, BANDUNG – Predikat kampung batik yang di sematkan kepada Desa Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menjadi sorotan beberapa masyarakat Desa Cibiru Hilir.

Melihat kultur dan budaya masyarakat Desa Cibiru Hilir, yang merupakan daerah urban dan daerah transisi dari pedesaan menuju kota, dengan segala keanekaragaman budaya yang dimilikinya, ditunjang sarana prasarana pendidikan yang memadai, sehingga warga Desa Cibiru Hilir cukup kritis dalam mensikapi berbagai hal yang terjadi di lingkungannya.


Keputusan Kepala Desa menjadikan Desa Cibiru Hilir sebagai kampung batik, tidak di barengi dengan kajian yang mendalam, berdasarkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya warga Desa Cibiru Hilir. karena di Desa Cibiru Hilir bukan merupakan sentra industri batik, dan juga tidak mempunyai para pengrajin batik, yang menggantungkan hidupnya dari membatik.

Dan lagi, dimana sebetulnya lokasi kampung batik berada, karena berdasarkan fakta yang ada, lokasi tempat kegiatan membatik hanya di rumah seorang Kepala Desa Cibiru Hilir saja.

Berdasarkan kondisi tersebut, penyematan Desa Cibiru Hilir sebagai kampung batik cenderung dipaksakan. Hal inilah yang mengundang pertanyaan dan perbincangan beberapa masyarakat Desa Cibiru Hilir.

Seperti yang disampaikan salah seorang warga Desa Cibiru Hilir, kepada awak media liputan4.com, pada Kamis (01/04/2021). ” Sungguh aneh di Desa Cibiru Hilir dijadikan kampung batik, karena disini bukan sentra industri batik, juga tidak ada para pengrajin batik, ” ucap warga.

” Apalagi batik yang sering ditampilkan merupakan batik Pekalongan, sesuai dengan asal daerah Kepala Desa sekarang. Dimana dari mulai instruktur dan pengrajinnya di datangkan dari daerah Pekalongan, kan ironis sekali, ” tandas warga.

Lanjut warga, itu sebuah penghamburan anggaran saja, banyak program yang lebih manfaat dan bisa memberdayakan masyarakat dengan pilihan program lain, bukan dengan kampung batik.

Warga yang lain menambahkan, dimana sebetulnya lokasi kampung batik itu, yang ada hanya kegiatan membatik di rumah Kepala Desa sekarang. Dan mana para pengrajin batiknya, yang sehari-hari menggantungkan hidupnya dengan membatik, seharusnya kalau di sebut kampung batik harus ada, ” tambah warga lainnya.

Ditempat terpisah, Kepala Desa Cibiru Hilir, M. Yunus, menjelaskan ketika dikonfirmasi tentang kampung batik, pada Jum’at (09/04). ” Penyematan Desa Cibiru Hilir sebagai kampung batik, telah di setujui oleh Bupati Dadang Naser dan Dinas DPMD Kabupaten Bandung, sebagai program seribu kampung yang di gagas Bupati pada waktu itu, ” kata M. Yunus.

Saya diberi pilihan nama kampung tematik untuk Desa Cibiru Hilir waktu itu, dan saya yang mengusulkan nama kampung batik, serta Dinas DPMD Kabupaten Bandung, juga Bupati menyetujuinya. Memang bukan hal yang mudah, karena membutuhkan perjuangan keras untuk mewujudkannya, ” lanjutnya.

M. Yunus menambahkan, sebetulnya kampung batik ini sudah berjalan, tetapi karena hantaman pandemi covid-19, jadi untuk sementara dihentikan terlebih dahulu. Mudah-mudahan covid-19 segera berlalu, sehingga kami bisa kembali melanjutkannya.

Bila dilihat, biasanya pemberitaan nama sebuah tempat/desa berdasarkan pada kondisi budaya, sosial, dan ekonomi wilayah bersangkutan. Ambil contoh, seperti pemberian nama Desa Margaasih Kecamatan Cicalengka sebagai kampung hijab, karena masyarakat di sana banyak yang menggantungkan hidupnya kepada usaha kerudung/hijab, dan merupakan sentra industri hijab.

Sedangkan, untuk Desa Cibiru Hilir bukan merupakan sentra industri batik, karena di sana tidak ada para pengrajin batik, dan masyarakatnya tidak bergantung kepada kegiatan membatik sebagai sumber penghasilan mereka. Jadi dimana sebetulnya entitas kampung batiknya?

Penulis : kuswandi

Berita dengan Judul: Ironis!! Kampung Batik Desa Cibiru Hilir Bukan Sentra Industri Batik dan Tidak Punya Pengrajin Batik pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Kuswandi Alias akuy