Peringatan: Artikel ini mungkin mengandung spoiler
Tokoh utama dalam manga atau anime shonen biasanya digambarkan sebagai cowok yang jago berkelahi tapi dapat diandalkan. Protagonis memiliki kekuatan yang tak tertandingi. Segala rintangan yang menghadang pasti bisa mereka lalui bagaimanapun caranya. Bahkan dalam posisi tersudut sekalipun, mereka akan menemukan celah untuk mengalahkan lawan dan keluar sebagai pemenang.
Saya jadi membayangkan, seandainya kita mempersatukan seluruh tokoh anime “terkuat” dan membiarkan mereka bertarung satu sama lain, siapa kira-kira yang akan bertahan sampai akhir? Sehebat-hebatnya suatu karakter pasti punya keterbatasan, kan? Rasanya mustahil jika semua tokoh mampu menghajar musuh nonstop.
Itulah sebabnya kami bertanya kepada para penggemar anime, tokoh mana saja yang menurut mereka takkan bisa dikalahkan.
Saitama dari “One-Punch Man”
“Saya yakin banyak yang setuju jika saya memilih Saitama dari One-Punch Man sebagai tokoh anime terkuat sepanjang masa. Dia pahlawan berkekuatan luar biasa yang mampu menumbangkan semua lawan dalam sekali pukulan. Belum ada yang bisa mengalahkannya atau menyebabkan kerugian serius terhadapnya. Penampilannya biasa-biasa saja, dan gaya berkelahinya juga tidak seperti tokoh pahlawan kebanyakan. Tapi ya itu tadi, dia mampu mengakhiri ancaman tinggi lewat pukulannya. Saya yakin Saitama dapat mengalahkan pahlawan anime lain—bahkan Goku.” — Raphael Banico, 24 tahun
“Pengarang One-Punch Man menciptakan karakter yang sudah kuat dari awal cerita. Tokoh utamanya murni manusia terkuat di seluruh dunia, jadi kemampuannya tidak muncul dari kesabaran atau pengorbanan. Biasanya dalam cerita manga atau anime shonen, tokoh utama memperoleh kekuatan setelah menghadapi ancaman demi ancaman yang menguji ketahanannya. Sedangkan dalam One-Punch Man, kekuatan dunia berpusat pada tokoh utamanya, Saitama. Selalu ada situasi yang terlihat mustahil untuk dia menang, tapi kita semua sebenarnya sudah tahu ancaman akan berakhir begitu dia melayangkan bogem.” — Forest Candelaria, 29 tahun
Satoru Gojo dari “Jujutsu Kaisen”
“Dia [Satoru Gojo] dapat menghindari serangan musuh lewat kemampuannya mengendalikan dan memanipulasi ruang. Alih-alih kena tepat sasaran, musuh justru menghantam ruang tak terbatas antara serangan dan Satoru.” — Martin Ablanza, 25 tahun
“Pertanyaan yang sulit karena ini tergantung caramu mendefinisikan kata terkuat. Tokoh yang kuat menurutku adalah yang jago memainkan otak dan otot, jadi saya akan memilih Satoru Gojo dari Jujutsu Kaisen. Dia cerdas, licik dan bisa berubah kejam. Kemampuan Six Eyes dan Limitless yang ia miliki menjadikannya penyihir Jujutsu terkuat. Dia dapat mengalahkan lawan baik dari jarak jauh maupun dekat. Dia pernah nyaris mati, tapi kemudian bangkit lagi dengan teknik kutukan terbalik. Saya sebenarnya kurang suka dengan kepribadiannya, tapi harus mengakui dia sangat hebat.” — Pam Luber, 29 tahun
Son Goku dari “Dragon Ball”
“Tokoh ini tak pernah bisa mati. Kalaupun mati, dia akan bangkit dengan kekuatan yang lebih besar. Dia bisa saja menghancurkan seisi planet.” — Hans Natividad, 25 tahun
Rimuru Tempest dari “Slime Isekai”
“Tokoh ini mampu menirukan kekuatan orang lain. Curang banget emang! Kekuatannya bahkan bertahan secara permanen.” — Pio Dumayas, 26 tahun
Arataka Reigen dari “Mob Psycho 100”
“Reigen berulang kali selamat dari momen-momen berbahaya, padahal dia tidak punya kekuatan apa-apa. Pokoknya dia bisa keluar dari masalah apa pun. Mob emang jago, tapi dia takkan bisa menjadi seperti itu tanpa Reigen.” — Kirana, 30 tahun
Alucard dari “Hellsing”
“Kemampuan Alucard sudah terlihat sejak awal. Dia vampir yang kekuatannya tak tertandingi, dapat bergerak dengan cepat, dan hidup abadi. Dia memang punya pistol yang mampu membinasakan pasukan mayat hidup, tapi kehebatan Alucard yang sesungguhnya adalah dia mampu menyerap energi musuh. Pernah ada adegan dia nyaris mati usai menyerap energi musuh yang memiliki kemampuan menghilang. Setelah sempat dinyatakan mati, Alucard kembali dengan kekuatan baru. Dia memiliki kendali penuh atas eksistensinya dan bisa muncul di mana saja.” — EA Aguirre, 30 tahun
Wawancara telah disunting agar lebih ringkas dibaca.
Follow Nikki Natividad di Instagram.