Tim ilmuwah berhasil mengebor lubang dasar laut, yang lebih dalam dari Palung Mariana. Pengeboran ini berlangsung di pesisir Jepang, dengan tujuan meneliti berbagai faktor penyebab gempa.
Para ilmuwan itu berasa dari gabungan universitas dan lembaga lintas negara. Lubang yang berhasil digali sedalam 8 kilometer di bawah permukaan laut. Tim penelitian ini menggunakan bor sepanjang 12 meter. Pengeboran itu berlangsung dekat pusat gempat Tōhoku yang memicu tsunami dan kebocoran nuklir di Jepang pada 2011.
Menurut Nobuhisa Eguchi, direktur operasional penelitian ini, mereka mengebor lubang dasar laut demi mencari serpihan kerak bumi saat terjadi gempa tektonik. “Semakin dalam menggali, semakin kami mendapati banyak sisa kerak bumi dari gempa-gempa masa lalu,” ujarnya saat dihubungi VICE World News. “Hal itu bisa terjadi, karena tiap kali terjadi benturan saat gempa di lapisan dalam bumi, serpihannya terjatuh ke palung-palung.”
Bor dari peneliti tersebut berhasil mendapatkan sampel sedimentasi seukuran 37 meter dari palung. Bidang kajian yang dipakai adalah paleosesimologi, artinya pengumpulan informasi dari bukti-bukti geologis dari masa lalu.
“Kita harus ingat, sebelum manusia ada pun, Bumi sudah rutin mengalami gempa,” kata Eguchi. “Dengan adanya sampel-sampel gempa masa lalu, setidaknya kami mendapat pengetahuan anyar mengenai proses gempa dari masa purba.”
Sebelum misi di Jepang ini berhasil, pengeboran dasar laut terdalam berlangsung pada 1978. Kala itu, tim dari Amerika Serikat, yang naik kapal Glomar Challenger, berhasil menggali dasar Palung Mariana di kedalaman 7 kilometer di bawah permukaan laut.
Follow Hanako Montgomery di Twitter dan Instagram.