Berita  

Ilmuwan Bakal Wujudkan Impian Kita: Jubah Tembus Pandang Bisa Jadi Kenyataan

Siapa sih yang tidak kepengin punya jubah tembus pandang saat kecil dulu? Gara-gara Harry Potter, kita jadi membayangkan betapa serunya bisa melakukan segala yang diinginkan tanpa ketahuan orang lain. Tidak dikasih izin main oleh ibu? Kita tinggal pakai jubah dan diam-diam keluar rumah. Asyik sekali, bukan? Pakaian pelindung itu sayangnya cuma ada di film-film dan mustahil menjadi kenyataan.

Namun, baru-baru ini sebuah startup di Inggris bertekad mewujudkan impian masa kecil kita. Dalam proyek kolaborasi bersama ilmuwan, merek pakaian Vollebak mengembangkan prototipe jaket yang fungsinya mirip jubah tembus pandang.


“Kami punya misi merancang pakaian yang cocok untuk abad berikutnya,” kata co-founder Steve Tidball. “Kami penasaran membayangkan tantangan yang mungkin akan dihadapi manusia di masa mendatang, serta pakaian seperti apa yang pantas untuk mereka.”

Harapannya selain tak kasat mata, jaket ini juga lolos dari pantauan pencitraan termal yang dapat mendeteksi suhu tubuh atau benda. Oleh karena itulah, Vollebak menciptakan pakaian yang dapat menyamarkan orang secara termal.

Vollebak mulai memproduksi jaket berbahan grafena pada 2018. Walau umumnya digunakan sebagai bahan pembuatan barang elektronik, material karbon ini memiliki beberapa kegunaan lain. Setahun kemudian, Tidball dan saudara kembarnya, Nick, mengajak Coskun Kocabas, profesor yang berspesialisasi dalam 2D Device Materials di Universitas Manchester, menciptakan jaket kamuflase. Kocabas sebelumnya telah menjelaskan penggunaan grafena untuk kamuflase termal dalam sebuah karya ilmiah.

Jaket ciptaan mereka terdiri dari 42 “tambalan grafena”, yang memiliki ratusan lapisan grafena setebal atom. Tambalan itu dihubungkan ke komputer mikro dengan kabel emas dan tembaga agar memancarkan berbagai tingkat radiasi termal tanpa meningkatkan suhu. Perubahan radiasi akan memunculkan suhu lebih panas atau dingin untuk menyamarkan keberadaan pemakai jaket. Suhunya disesuaikan kondisi lingkungan sekitar.

“Jika kamu ingin membuat benda atau orang tak terlihat di kamera inframerah, kamu harus mengelabui kameranya secara efektif,” Tidball menerangkan. “Kamu perlu mengubah banyaknya panas yang dipancarkan objek tersebut. Kamu bisa melakukan itu dengan memasang voltase pada grafena.”

Jaket kamuflase ini memiliki potensi besar digunakan untuk keperluan militer dan satelit, tapi butuh waktu yang panjang bagi Vollebak mewujudkannya.

Sementara itu, bagi Tidball pribadi, eksperimennya membuktikan tidak ada yang mustahil di dunia. “Ide ini bisa muncul berkat impian masa kecil,” tuturnya. “Saya menciptakan jaket bukan karena ingin melakukan penelitian, atau membuat terobosan dengan kamuflase termal. Saya melakukannya semata-mata karena itu terdengar keren dan kami penasaran seperti apa penampakan jubahnya. Berhubung bahan yang digunakan terbatas, kami memutuskan bikin jaket saja.”