Liputan 4 com. Kampar Riau – Novi Febrianti ketua umum gerakan aksi perempuan Riau Indonesia (GAPRI) memperkenalkan Destinasi Wisata Sungai Gagak yang terdapat di Desa Koto Mesjid Kenagarian Pulau Gadang Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar Provinsi Riau Begitu menarik untuk diperhatikan dan dipelajari , Kerena hutan belantara yang dulunya ditakuti masyarakat , Kini menjadi hutan yang ramai di kunjungi Wisatawan luar daerah.
Semua Ini berkat kerja keras serta kekompakan para pemuda desa koto mesjid yang mampu mengelolah sebuah tempat wisata lokal namun sangat Diminati para pengunjung dari luar daerah kabupaten Kampar.
Kepala Desa dan Pemkab Kampar wajib memberikan appresiasi kepada para pemuda ini yang suda bekerja dan dan memberikan sumbangsih nya kepada desa dengan semangat gotong royong.
Pemuda merupakan pusat kemajuan bangsa. tidak sebatas wacana hal ini dibuktikan langsung oleh para pemuda yang ada di desa koto masjid kecamatan XIII koto Kampar kabupaten Kampar riau. Dengan kepiawaiannya para pemuda didesa itu bak pesulap mereka akhirnya mampu merubah air terjun yang dulunya hanya sebagai tempat pengambilan air bagi manyarakat sekitaran desa dan menyalurkan air bersih tersebut kerumah-rumah warga karna memang secara geografis kawasan air terjun ini bisa dibilang berada tak jauh dari perkampungan warga desa koto mesjid.
Jarak tempu dari desa koto mesjid hanya menghabiskan waktu lebih kurang 5 menit menuju lokasi dengan menggunakan kendaraan roda 2. Dan sekitar 29 kilo meter dari Kota Bangkinang.
Selain untuk menyalurkan air bersih dari pegunungan tersebut mengunakan pipa-pipa yang nantinya disalurkan ketempat penampungan besar kemudian dari sana warga menyalurkan kembali kerumah-rumah mereka biasa masyarakat menyebutnya dengan istilah “Air Pam”.atau Air Bersih.
Air terjun sungai Gagak yang dulunya sepi, bahkan untuk mandi saja mungkin kita khawatir kalau terdapat banyak ular karna lokasi tersebut sudah tertutup oleh pohon-pohon hutan, semak-semak dan bebatuan. Air terjun yang memiliki 7 tingkat ini memiliki keindahan yang tersembunyi. Berkat keinginan yang kuat dan daya kreatifitas pemuda desa koto mesjid akhirnya mampu merubah hutan belantara menjadi objek wisata yang tidak hanya warga sekitar desa yang menjadi pengunjung, bahkan Wisata luar dari Kabupaten Kampar yang tersebar di 12 kabupaten kota di propinsi Riau.
Setelah banyak yang mengetahui keindahan alam ini kini semakin ramai para pengunjung yang berdatangan, ini terbukti dengan beberapa orang yang kami jumpai Media Ini dilokasi wisata alam gagak tersebut.
Ada beberapa pengunjung datang dari Kabupten Siak, Kota Pekanbaru, Rohul, Pelalawan, Kota Bangkinang, Tapung, dan beberpa wisatawan lokal dari Kecamatan XIII koto Kampar.
Ananda Rizki Putri salah’ satu pengunjung dari kabupaten Pelalawan Ketika dikomfirmasi media ini pada minggu siang 05 September 2021 menyebutkan , Kalau Dia baru pertama kali berkunjung ke Air Terjun Sungai Gagak “ ternyata disini alam’ nya menyenangkan ujarnya, kami sekeluarga senang berkunjung ketempat ini ujarnya.
Prasarananya juga mendukung. Jadi perjalanan kami selama 3 jam dari Pelalawan tidak tidak mengecewakan ujarnya.
Apalagi pelampungnya sangat membantu kami yang tak bisa berenang..
Mungkin gazebonya yang masih kurang, dan juga pelampung nya
harus ditambah lagi ,kerena pengunjungnya suda begitu ramai. cakapnya.
Apa lagi hari libur , merupakan hari yang sangat menyenangkan sekali,. Wisata alam menjadi rekomendasi untuk lokasi yang akan dikunjungi terlebih dari masyarakat yang terbiasa tinggal di perkotaan yang padat dan wilayah-wilayah yang gersang dan panas seperti kota pekanbaru tidak sedikit dari warga masyarakat kota tersebut yang berdatangan ke destinasi ekowisata sungai gagak ini
Seperti yang dikatakan pengunjung dari kota pekanbaru,bernama Hikmah. mengatakan bahwa lokasi sungai gagak tempat nya tidak terlalu jauh dari pekan baru , kita hanya menempuh perjalanan 2 jam namun banyak memberikan kesan.
Mulai dari keindahan air terjun nya, keaslian hutan ditambah suara kicau burung , dan beberapa spot menarik disepanjang perjalanan menuju kesungai gagak.
Bagi yang suka mandi, tempat ini sangat recommended, karena selain airrnya yang sejuk dan fresh, tempatnya juga mendukung, cerukan tempat cucuran air terjunnya menyerupai kolam buatan. Bagi yg belum bisa berenang, juga gak usah takut kedalaman, karena terdapat tali yang sengaja dipasang buat pegangan.
Diwaktu yang sama Riski Hidayat salah satu pencetus atau pendiri selaku pemuda pelopor Ekowisata Sungai Gagak yang ada di desa koto masjid Ketika dikonfirmasi media ini mengatakan, ” , Awalnya dengan melihat potensi-potensi hutan yang ada di propinsi riau masih belum dikelola dengan baik dan banyak para masyarakat yang melakukan pengelolaan yang belum memerhatikan aspek keberlangsungan seperti penebangan liar, pencemaran sungai. Dimulai dari kegiatan kepedulian terhadap keberlangsungan lingkungan dan kepedulian terhadap pemuda desa yang sangat antusias dalam membantu berdirinya ekowisata sungai gagak, dengan semangat swadaya akhirnya beberpara perkembangan terjadi selama kurun waktu 2 tahun. Hingga terbentuklah suasana wisata disungai gagak yang sama-sama dapat kita rasakan ujarnya
Pantauan media ini dilapangan Tampak berdatangan ibu” PKK dari Tapung yang akan melaksanakan kegiatan bersama anggota dengan diiringi musik yang terhubung dengan Speaker menambah suasana keramaian dilokasi ini menjadi meriah. Kini air terjun sungai gagak tidak lagi sebatas tempat pemandian namun juga dijadikan sebagai tempat berlibur dan terlihat beberapa patok tenda yang tersusun di pinggir tebing yang melingkar menghadap air terjun tersebut pertanda tadi malam ada beberpa kelompok wisatawan yg berkemah disana.
(Khairul Anam)
Berita dengan Judul: Hutan Yang Di Takuti Di Sulap Jadi Taman Wisata Sungai Gagak pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : REDAKSI