Berita  

Harga Terasi Ketapang Permai 6 Kali Lebih Murah, Kades Dinilai Tidak Produktif

harga-terasi-ketapang-permai-6-kali-lebih-murah,-kades-dinilai-tidak-produktif

Meranti, Liputan4.com – Walau Genap 1,5 Tahun Safrizal menjabat sebagai Kepala Desa Ketapang Permai, beliau dinilai oleh berbagai kalangan telah gagal mensejahterakan Nelayan, walau diketahui bahwa wilayahnya merupakan Desa terbaik Se – Pulau Merbau dan salah Satu terbaik se – Kepulauan Meranti di sektor Perikanan.

Namun selama menjabat, orang Nomor 1 di Desa tersebut belum memperlihatkan bukti konkrit dan keseriusannya mengangkat Potensi Daerah menjadi sumber utama ekonomi untuk kesejahteraan banyak orang.


Terbukti, ketika harga Komoditi Nelayan dari berbagai daerah beredar di aneka lapak dan pasar dengan harga fantastis, namun mirisnya harga hasil tangkapan Nelayan – Selat Asam hanya terjual dengan harga 4 hingga 6 kali lebih murah, salah Satunya adalah Terasi Udang.

Menilik dari kondisi yang ada, para Nelayan nemiliki packing terasi yang secara rata – rata berbobot sekitar 2 Kilogram per – 3 Packing (30 Pcs) atau dikalkulasikan dengan harga yang hanya sekitar Rp 15.000 (Lima Belas Ribu Rupiah) perkilo – gram.

Harga tersebut dihitung 4 kali lebih murah berbanding harga Terasi Lombok dan Madura yang dijual seharga Rp60.000 per – kilogram, atau mencapai 5 hingga 6 kali lebih murah
berbanding Tuban, Cilacap dan Bangka Belitung yang dibandrol dengan harga mulai Rp80.000 hingga Rp90.000 perkilogramnya.

Menyikapi hal itu, KPMD Ketapang Permai Shem Fatamorgana menilai bahwa Kepala Desa Ketapang Permai tidak serius bekerja dalam mengangkat potensi Daerah tersebut.

“Saya menilai Kades tidak serius bekerja. Walau pada kenyataannya bahwa setiap pekerjaan ditangani oleh bidangnya masing – masing, namun potensi terbesar desa ini haruslah jadi skala prioritas buat mereka. Namun ketika kesempatan terbuka di depan mata, itu serta – merta diabaikan dan malah memilih menjalani kesibukan lain. Melihat sikon yang seperti ini, maka beliau sebagai penanggungjawab semua program Desa saya nilai tidak serius dalam bekerja”, ujar Shem Fatamorgana.

Pemilik nama lengkap Samsir Ibrahim itu pun menyayangkan sikap Kepala Desa yang terkesan arogan mengabaikan peluang kebangkitan ekonomi yang awalnya disepakati, namun akhirnya dibatalkan atas alasan Desa tidak memiliki anggaran dana untuk itu.

“Awalnya disepakati dan beliau meminta saya pulang membantu BUMDes. Namun setelah membicarakan itu kembali, akhirnya perencanaan persiapan saya dan kawan – kawan dari pihak swasta untuk membangun jaringan pemasaran ke – 34 Provinsi malah dibatalkan. Dengan kata lain, maka sejauh ini siapapun berhak memberikan penilaian, termasuk saya yang menganggap bahwa beliau tidak koperatif, tidak kreatif dan tidak produktif”, tutupnya.

Berita dengan Judul: Harga Terasi Ketapang Permai 6 Kali Lebih Murah, Kades Dinilai Tidak Produktif pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Shem Fatamorgana