Keerom, Liputan4 – Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Keerom Fraksi Demokrat, Dibelon Wonda, memandang dalam mengambil setiap keputusan oleh Dewan Adat Keerom (DAK) terkait Masa depan seisi Negri ini di dalamnya termasuk hak hak dasar Orang Asli Keerom, tak mendapat dukungan dari berbagai komponen terutama paguyuban maupun Suku Papua lain yang ada di Keerom.
Kita perlu memahami bahwa, Dewan Adat Keerom adalah sebuah lembaga Cultur orang asli Keerom yang pembentukannya di dasari pada sejumlah konsep para tua tua adat yang memiliki pandangan kedepan.
Tujuan hadirnya Organisasi Cultur ini sangat jelas, karena memiliki tujuan memperjuangkan kepentingan pembangunan daerah ini secara umum maupun kepentingan nasip orang asli di daerah ini.
Sejumlah kelompok Paguyuban maupun suku dari Papua lain yang ada di Keerom tentunya memiliki komitmen mendukung apapun yang di lakukan oleh Dewan Adat Keerom terkait dengan kepentingan pembangunan di daerah ini.
Hal itu di ungkapkannya saat di temui Liputan4 di ruang kerjanya (selasa, 19/4/2022)
Kata Dibelom Wonda, Walau Dewan Adat Keerom adalah payung bagi setiap Paguyuban, maupun suku yang ada di Kabupaten Keerom, namun selama ini di pandang belum efektif dan belum mampu merangkul semua paguyuban, maupun semua suku bangsa untuk menjadi sebuah kekuatan bersama dalam mendorong perubahan Pembangunan di Wilayah ini.
Selama ini, yang harus berbicara kepentingan pembangunan negri ini, seakan akan hanya milik Dewan Adat Keerom, teman teman dari nusantara melalui paguyuban maupun kami dari suku papua lain tidak terlalu berperan dalam membackup Dewan Adat Keerom. Ujar Politikus asal Demokrat ini.
Menurut Dibelom Wonda, kami sebenarnya sangat siap untuk mendukung bahkan membackup Dewan Adat Keerom, jika apa yang di lakukan oleh Dewan Adat itu di boncengi kepentingan Pembangunan di atas Negri ini.
Selama ini Dewan Adat Keerom (DAK) jalan sendiri, sementara itu paguyuban maupun Suku lain terlihat malas tau dengan apa yang di lakukan Dewan Adat Keerom.
Lanjut Dibelon Wonda, Suku Suku dari Papua lain dan sejumlah paguyuban yang ada di Keerom selama ini sangat siap, hanya saja selama ini pihak Dewan Adat Keerom yang tidak terbuka memberikan Informasih, undangan, bahkan merangkul dan memberi tugas.
Mana tugas atau pekerjaan yang harus di lakukan Dewan Adat Keerom, mana tugas atau pekerjaan yang harus di lakukan oleh paguyuban dan suku lain.
Akibat dari tidak adanya konsep merangkul, pemberian tugas atau wewenang inilah yang membuat setiap paguyuban maupun suku Papua lain di Keerom terlihat biasa biasa dan lebih fokus membenahi organisasi mereka dan nasip masa depan organisasi mereka tanpa melihat apa yang sedang di lakukan Dewan Adat Keerom
Saya berharap, Dewan Adat Keerom (DAK) mampu merangkul seluruh paguyuban dan beberapa suku dari Papua lain yang ada di Keerom ini bersatu dan melihat persoalan persoalan, membangun diskusi dan mencari solusi bersama demi mendorong perubahan dengan membackup Pemerintah Daerah dan DPRD, agar apa yang menjadi harapan dapat pula menjadi kenyataan..
Berita dengan Judul: Guna Mewujudkan Perubahan, Anggota Fraksi Demokrat Meminta DAK, Merangkul Berbagai Suku Bangsa di Keerom pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : FERRY NABAR