TIMIKA | Dalam dialog yang dilakukan oleh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), ada beberapa persoalan yang direkomendasi kepada pemerintah daerah yaitu SDM, Kesehatan, dan Ekonomi. Persoalan tersebut perlu diperhatikan sehingga Mimika lebih siap dalam menjemput Daerah Otonomi Baru (DOB) demi kejayaan Kabupaten Mimika, Papua. Sabtu, (26/03/2022).
Kegiatan dialog yang diinisiasi oleh GMNI itu dalam rangka memperingati Diesnatalis GMNI yang ke 68 tahun itu turut dihadiri oleh kelompok Cipayung Mimika dan dua narasumber hebat, Leonardus Tumuka, selaku tokoh intelektual Kamoro dan Saleh Alhamid, selaku sekretaris komisi C kabupaten Mimika.
Isu yang berkembang didalam forum pada saat dialog adalah isu mengenai pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Persoalan-persoalan ini tentunya persoalan fundamental dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia.
Beberapa rekomendasi yang diberikan oleh GMNI dari dialog tersebut sebagai berikut, pertama adalah mengenai pembangunan satu Universitas Negeri dan meningkatkan pelayanan Sumber Daya Manusia (SDM) di kabupaten Mimika. Yang kedua, memperhatikan dan mempercepat pembangunan dibidang pendidikan, Ekonomi dan kesehatan, dan yang terakhir mengutamakan peningkatan sumber daya manusia khususnya Orang Asli Papua (OAP).
Dalam pemaparan materi, tokoh intelektual Kamoro,Leonardus Tumuka menghimbau kepada seluruh masyarakat di kampung agar mendukung anak-anak negeri menjadi guru dan perawat.
Ia juga mengungkapkan terkait kondisi pendidikan pada zaman dahulu berbeda dengan kondisi pendidikan pada saat ini, pada zaman dahulu dengan segala keterbatasan tenaga pendidik hanya fokus untuk mendidik anak-anak. Pada saat ini dengan kemajuan teknologi orang lebih nyaman untuk memilih bertugas di tempat yang bisa untuk mengakses jaringan.
Kebutuhan-kebutuhan seperti jaringan ini tentunya perlu direspon oleh pemerintah sehingga bisa dipasang sehingga tenaga guru nyaman di tempat tugas. Selain itu, Ia juga menekankan terkait hak-hak guru yang harus diperhatikan dan dipenuhi oleh pemerintah.
Sementara itu, sekretaris komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mimika, Saleh Alhamid menyampaikan pemekaran wilayah ini dilakukan agar ada pemerataan dalam pembangunan. Menurutnya Timika pantas jadi ibu kota provinsi Papua tengah, karena jika dilihat dari infrastruktur dan Sumber Daya Manusia yang siap.
Saleh juga mengungkapkan terkait dengan ada oknum-oknum tertentu yang menginginkan agar secepatnya dilakukan pemekaran, menurutnya keinginan tersebut hanya mengejar kekuasaan dan pemekaran ini dijadikan sebagai sesuatu yang politis.
“Saya khawatir jika pemekaran nanti akan dilakukan pembangunan besar-besaran sehingga mama Papua tidak punya lahan lagi untuk berkebun, ” tutup Saleh.
Salah satu senior GMNI yang juga hadir pada saat itu, berharap agar teman-teman Cipayung tidak hanya berkoar-koar saja tetapi melakukan aksi nyata sehingga bisa memberikan dampak yang positif bagi masyarakat Mimika.
Berita dengan Judul: GMNI : Dalam Menjemput DOB, Pemerintah Perlu Memperhatikan SDM, Kesehatan, dan Ekonomi pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Yosef Mayabubun